3.5.07

Mari, Membudidayakan Mangrove

Semarang - KeSEMaTBLOG. Sampai dengan sekarang, di Jepara, Rembang dan Demak, penanaman mangrove dalam arti budidaya belum dilakukan, karena kekurangtahuan masyarakat akan fungsi dan manfaat buah mangrove sebagai bahan makanan. Contohnya foto disamping. Ini adalah jenis buah mangrove Bruguiera gymnorrhiza yang di Cilacap berhasil diolah menjadi dodol mangrove bercita rasa manis dan legit. Sosialisasi bahwa buah mangrove bisa dimakan, masih sangat-sangat kurang sehingga wajar saja, masyarakat pesisir hanya memfungsikan mangrove untuk tujuan rehabilitasi, saja.

Pengalihfungsian mangrove secara ekonomi, paling-paling hanyalah untuk kayu bakar, yang sering menimbulkan masalah di wilayah pesisir.Pengalaman saya mengadakan penyuluhan di Demak, warga pesisir sana, belum ada yang tahu kalau ternyata buah mangrove bisa disulap menjadi makanan yang lezat. Padahal kalau dibudidayakan dengan benar, tidak mustahil kalau usaha kecil pembuatan makanan dan minuman dari mangrove, bisa meningkatkan pendapatan ekonomi mereka.

Ketakutan sebagian pihak bahwa pemanfaatan mangrove secara ekonomi adalah tindakan yang anti-konservasi, menurut saya tidaklah tepat. Justru dengan adanya budidaya mangrove, maka spesies mangrove bisa secara otomatis terjaga kelestariannya karena jumlahnya bisa ditingkatkan dan diatur oleh masyarakat sendiri. Selain itu, pembudidayaan mangrove juga akan menghapus praktek-praktek illegal logging kayu-kayu mangrove, di wilayah pesisir, yang saat ini marak terjadi.

No comments:

Post a Comment