Padahal, di jam-jam segini (sekitar pukul 2 siang), hal yang paling enak untuk dilakukan apalagi kalau bukan tidur di ranjang, atau nongkrong di café sebuah mall, sambil minum es lemon tea yang terkenal sangat segar itu.
Tapi itu tidak dilakukan oleh para MANGROVER ini. Lihatlah mereka. Siang itu, mereka berani merelakan waktu tidur dan es lemon-teanya hanya demi menyelamatkan tumbuhan pesisir, yang kata sebagian orang tak bermanfaat dan tanpa guna. Tentu saja, (1) terjerembab dalam lumpur, (2) digigit nyamuk mangrove yang ganas, (3) tertusuk pecahan kaca (baca: beling), (4) tertusuk duri Acanthus ilicifolius, (5) tertusuk pecahan karang, (6) digerayangi cacing pipih alias polychaeta (baca: poliket), (7) menginjak lintah, (8) tertusuk ajir, (9) bertemu ular wideng (ular pemakan kepiting wideng (Episesarma), (10) tertusuk akar Avicennia spp, (11) tersengat matahari, (12) bertemu kotoran manusia dan sampah membusuk, tak mereka hiraukan lagi.
Tak banyak yang ingin saya sampaikan. Semoga kenyataan ini bisa membuka mata dan hati Anda, bahwa di luar sana masih ada banyak manusia yang berhati mulia, yang sangat concern dengan mangrove. Saya harap Anda bisa bergabung dengan mereka. Kalaupun tidak, merasa termotivasi dan terinspirasi karena “ulah” mereka, saya kira sudah cukup baik.
No comments:
Post a Comment