Pekalongan – KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 17 Juni 2010, KeSEMaT yang diwakili oleh Bapak Sapto Pamungkas (Programme Campaigner) dan Sdr. Cahyadi Adhe Kurniawan (Anggota) telah melakukan program monitoring bibit mangrove hasil penanaman program Ayo Tanam Mangrove (ATM) yang merupakan hasil kerjasama KeSEMaT dengan The World Conservation Union (IUCN) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta para SKPD di Jawa Tengah. Monitoring dimulai pada pukul 08.00 WIB – 22.00 WIB.
Program monitoring dilakukan untuk menjaga dan mengevaluasi kelulushidupan bibit mangrove Rhizophora dan Avicennia yang telah ditanam di dua lokasi, yaitu Pantai Depok dan Pantai Slamaran, Pekalongan.
Hasil yang didapatkan dari program monitoring ini cukup mengembirakan, dimana didapatkan kelulushidupan mencapai 90%. Tingginya kelulushidupan bibit mangrove ini, tidak terlepas dari teknik penanaman yang benar, kondisi lingkungan (substrat, salinitas, pH, dan lain-lain) yang sesuai dan kondisi bibit mangrove yang baik.
Sementara itu, gejala layu hingga kematian bibit mangrove diakibatkan oleh temperatur yang tinggi, robohnya ajir dan kondisi bibit mangrove yang kurang baik, mengingat bibit mangrove memang didatangkan dari berbagai lokasi di Jawa Tengah. Serangan hama, seperti ulat, scale insect dan kepiting, secara deskriptif juga bisa mulai teridentifikasi.
Program monitoring ini akan terus dilakukan oleh KeSEMaT, dalam beberapa waktu ke depan secara kontinyu, hingga didapatkan kelulushidupan mangrove yang optimal.
No comments:
Post a Comment