Dua lokasi tersebut terletak di bagian tengah dan barat Pulau Jawa, yaitu Juwana, Jawa Tengah (gambar bawah) dan Serang, Banten (gambar atas). Di kedua daerah tersebut, kami diundang oleh dua institusi dari Kementerian Perhubungan dan PT. Krakatau Steel, untuk memberikan pendampingan sekaligus mengadakan penyuluhan bagi pelajar, mahasiswa dan masyarakat di sana.
Di Juwana, setelah menyuluh ratusan orang, kami menyempatkan diri untuk melakukan survei mangrove ke beberapa sungai di sana yang didampingi oleh pihak Syahbandar, setempat. Kami menemukan banyak kisah pilu mengenai kawasan pesisir di Juwana, di mana abrasi, pencemaran, pertambakan, kualitas air, masalah sanitasi lingkungan dan lain-lain telah berhasil-baik, mengancam kehidupan warga pesisirnya.
Selanjutnya, tak lebih baik dari Juwana, minimnya pengetahuan mengenai mangrove, telah membuat ratusan mangrove mati karena gagal beradaptasi di Banten, sebagai akibat dari kesalahan pada saat penentuan lokasi penanaman. Temuan-temuan kami ini, segera kami sampaikan kepada pihak terkait di kedua lokasi, tersebut. Harapan kami, ke depan, mereka akan bisa melakukan teknik rehabilitasi mangrove yang lebih baik lagi.
Para stakeholder mangrove di Juwana dan Serang, sangat menyambut baik dan antusias hasil dari temuan-temuan kami, ini. Mereka berjanji, akan selalu memberikan informasi kepada kami, mengenai kondisi mangrove di kawasan mereka berikut permasalahan yang terjadi, setelah kami “meninggalkan” mereka. Peningkatan kerjasama dengan kami, berupa pelatihan mangrove juga mulai mereka jajaki, agar pengelolaan mangrove di Juwana dan Serang bisa menjadi lebih baik lagi, di masa mendatang.
Semoga saja, hal ini bisa terwujud, demi kelestarian mangrove di masa mendatang. Amin. Semangat MANGROVER!
No comments:
Post a Comment