Situbondo – KeSEMaTBLOG. Di awal September 2010, selama beberapa hari, sembari melakukan survei awal potensi air baku di empat kabupaten pesisir, yang diinisiasi oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Timur, dengan salah satu CV di Semarang, KeSEMaT yang diwakili oleh Bapak Sapto Pamungkas, S.Kel (Programme Campaigner), telah melakukan survei kondisi mangrove, mulai dari pesisir Sidoarjo sampai dengan Situbondo.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kondisi mangrove di lokasi, tidak jauh berbeda dengan wilayah Pantura pada umumnya, dimana sebaran mangrove tidak merata dan dalam kondisi yang rusak. Sering ditemui di sepanjang pesisir pantai, sisa tegakan mangrove nampak hanya terdiri dari 1 atau 2 buah pohon, saja.
Pada umumnya, lahan mangrove di Situbondo dan sekitarnya telah dikonversi menjadi perumahan, industri dan pertambakan. Sementara itu, jenis mangrove yang umum terlihat adalah Rhizophora, Avicennia dan Sonneratia.
Berbanding terbalik dengan di Situbondo, hal yang cukup menggembirakan nampak terjadi di kawasan wisata Pantai Bentar Kabupaten Probolinggo dan daerah Banyuglugur, perbatasan Kabupaten Probolinggo dengan Kabupaten Situbondo yang bersebelahan dengan pembangkit listrik Jawa Power atau yang lebih dikenal dengan sebutan Paiton.
Kondisi mangrove di kedua tempat tersebut masih nampak alami dan tampak “terpusat” dalam satu area, dimana tidak terganggu oleh aktivitas industri maupun penduduk. Kedepan, diharapkan kondisi ini dapat tetap terjaga dengan baik, sehingga perairan di sekitar kawasan tersebut dapat terlindungi dengan adanya ekosistem mangrove ini. Semoga. Semangat MANGROVER!
No comments:
Post a Comment