Semarang – KeSEMaTBLOG. Dengan tujuan untuk menyatukan MANGROVER dunia, hari ini, 28 Februari 2013, KeSEMaT resmi melaunching simbol MANGROVER, yang dipergunakan sebagai sebuah logo resmi bagi semua MANGROVER tak hanya di Indonesia, tapi juga dunia. Simbol MANGROVER ini merupakan siluet akar salah satu jenis mangrove bernama Rhizophora (Bakau), yang berwarna hijau.
“Filosofinya, karena mangrove butuh dihijaukan, butuh diselamatkan. Untuk itulah, potongan akar Rhizophora ini, sengaja dibuat berwarna hijau atau terkadang putih dengan latar belakang hijau, sesuai dengan semangat konservasi-hijau para MANGROVER di seluruh dunia, yang berjuang mati-matian untuk menyelamatkan ekosistem mangrove dari kerusakan,” jelas Aris Priyono, pencipta logo mangrove root, ini.
“Secara alami, akar mangrove Rhizophora, memang tersusun saling silang, seperti ini. Jika dilihat sepintas, akar atas adalah tangan kanan dan bawahnya tangan kiri. Ini, sebuah simbolisasi manusia yang sedang merangkul, menggandeng dan menggendong. Latar belakang putih atau hijau, sebagai simbol perdamaian, konservasi, kesejahteraan dan persahabatan dunia. Warna hijau dan putih bisa saling menggantikan, artinya akar bisa diputihkan dan latar belakang bisa dihijaukan, dengan filosofi yang sama, yaitu konservasi dan perdamaian, namun namanya tetap sama, yaitu mangrove root. Kedepan, simbol ini merupakan sebuah persatuan dari semua komunitas MANGROVER yang ada di dunia. Para MANGROVER memiliki nama komunitas yang berbeda-beda, dengan hadirnya logo ini, maka akan bisa menyatukan jiwa mereka sebagai MANGROVER sejati,” jelas Amrul selaku Presiden KeSEMaT, yang juga menjadi inisiator terciptanya logo MANGROVER, ini.
Jika diamati, logo MANGROVER ini juga sangat simetris. Tercipta dari satu garis lurus dan dua lingkaran simetris yang disatukan. Ternyata, hal ini juga memiliki filosofi yang mengagumkan.
“Akar mangrove ini adalah sebuah keseimbangan. Satu garis dan dua lingkaran berjarak sama, dipertemukan ditengah-tengah, dengan garis yang saling simetris dan seimbang, yang berarti kita menuntut keseimbangan untuk mangrove. Tak boleh lagi, mangrove ditebang tanpa kompensasi. Mangrove wajib dibudidayakan, karena mangrove butuh manusia dan manusia butuh mangrove,” jelas Presiden KeSEMaT.
Dengan hadirnya akar mangrove, dihimbau untuk semua MANGROVER dimanapun berada, mari bersama mulai mempergunakan logo ini sebagai bendera, pin, stiker, badge, dan pernak-pernik MANGROVER lainnya, sebagai simbolisasi persatuan kita, sehingga bisa lebih optimal lagi dalam menyerukan penyelamatan mangrove di Indonesia dan dunia, demi masa depan yang lebih baik.
“Tidak ada SOP logo yang terlalu rumit. Intinya, akar hijau diciptakan agar bisa diadopsi oleh semua orang secara mudah. Bila ingin mencoba membuatnya untuk bendera, misalnya, silahkan tarik garis lurus dari atas, tandai dengan tiga titik yang berjarak sama, tambahkan dua setengah-lingkaran simetris, diameter berbeda, lalu hilangkan sisi kiri lingkaran atas dan hilangkan juga sisi kanan lingkaran bawah. Untuk ketebalan garis, buatlah sedemikian rupa hingga semuanya simetris dan berbentuk akar. Jangan terlalu tebal, karena akan merusak esensi akar yang sebenarnya. Semudah, itu,” jelas Amrul.
Bagi Anda yang tertarik untuk membantu KeSEMaT dalam menyosialisasikan simbol MANGROVER ini, dipersilahkan mengikuti program kampanye kami di Twitter menggunakan fasilitas Twibbon. Klik di sini. Semangat MANGROVER!
No comments:
Post a Comment