Semarang - KeSEMaTBLOG. KeSEMaT kembali menyelenggarakan program intern tahunannya yang bertujuan untuk memperdalam ilmu mangrove para anggotanya, yaitu Mangrove Training (MT) 2017. Selengkapnya mengenai MT 2017, dapat dicermati di press release MT 2017 di bawah ini:
LATAR BELAKANG
Wilayah pesisir merupakan bagian penting dari lingkungan kita yang saat ini menyediakan ruang hidup untuk sekitar 55 persen dari populasi dunia. Masyarakat kita sangat tergantung pada ekosistem pesisir dan laut untuk makanan, situs bangunan, transportasi, rekreasi, dan pembuangan limbah.
Ekosistem hutan mangrove merupakan komunitas tumbuhan pesisir yang memiliki manfaat sangat besar, antara lain sebagai daerah pemijahan jenis ikan tertentu, daerah asuhan ikan-ikan ekonomis penting, penyedia nutrien dan zat hara penting, serta fungsi fisik yang sangat besar, seperti menjaga daerah pesisir dari abrasi.
Secara umum, kondisi mangrove di Indonesia, khususnya Pantai Utara Jawa sudah dalam tingkatan yang mengkhawatirkan. Kondisi ini sebagian besar diakibatkan oleh penebangan mangrove untuk area pertambakan dan keperluan lainnya.
Kerusakan-kerusakan ini pada dasarnya disebabkan ketidakpedulian sebagian masyarakat akan pentingnya ekosistem mangrove demi kelangsungan sumber daya daerah pesisir. Mayoritas mereka lebih mementingkan keuntungan sesaat tanpa memikirkan keberlangsungan kelestarian alam secara berkelanjutan.
Pelatihan mengenai berbagai ilmu mangrove bagi anggota KeSEMaT (KeSEMaTER) sangat dibutuhkan dalam konservasi mangrove. Ditambah lagi dengan kondisi mangrove di Jawa Tengah yang sudah sangat memprihatinkan, hal ini diduga karena tingkat kerusakan mangrove di Kota Semarang sudah mencapai 90%.
Atas dasar-dasar tersebut di atas, maka KeSEMaT melakukan pendidikan dan pelatihan mangrove untuk para KeSEMaTER, dimana harapan setelahnya ialah para KeSEMaTER mampu mengetahui dan menganalisis vegetasi dan identifikasi mangrove, mampu menguasai teknik pemetaan mangrove menggunakan drone dan mampu mengenali teknik fotografi hemisperikal untuk diaplikasikan kepada masyarakat, mengingat KeSEMaT banyak diundang sebagai pembicara dalam berbagai kegiatan di pesisir, baik skala lokal, regional, nasional maupun internasional.
Setelah mampu menganalisis, para KeSEMaTER juga diharapkan mampu melakukan upaya rehabilitasi ekosistem mangrove, sehingga upaya konservasi yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan terencana.
Konsep yang digagas adalah melakukan edukasi berupa pemaparan materi kemudian praktik langsung ke lapangan. Kegiatan ini merupakan langkah untuk menambah wawasan dan kemampuan atau keterampilan KeSEMaTER dalam mengaplikasikan ilmu mangrove kepada masyarakat.
TUJUAN UMUM
Mengembangkan pengetahuan mengenai teknik analisis vegetasi dan pemetaan mangrove serta mengadakan Focus Group Discussion (FGD).
TUJUAN KHUSUS
1. Memberikan pengetahuan dan kemampuan dalam identifikasi dan analisis vegetasi mangrove.
2. Memberikan pengetahuan dan kemampuan mengenai teknik pemetaan mangrove menggunakan drone.
3. Memberikan pengetahuan dan kemampuan dalam metode fotografi hemisperikal.
WAKTU DAN TEMPAT
Semarang dan Rembang, 20 - 21 Mei 2017.
DESKRIPSI KEGIATAN
Konsep acara MT 2017 dibuat untuk memenuhi kebutuhan KeSEMaTER dibidang ekosistem mangrove yang memiliki agenda utama, yaitu pelatihan dan praktik langsung mengenai mangrove yang terdapat di kurikulum KeSEMaT.
MT 2017 dilaksanakan selama dua hari.
Hari pertama, acara dilakukan di dalam ruangan (indoor) dengan memberikan materi tentang mangrove yang dilaksanakan di Kantor KeSEMaT. Hari kedua, acara dilakukan di luar ruangan (outdoor) yang berlokasi di Pasar Banggi, Rembang yang berupa kunjungan dan materi mengenai teknik pemetaan mangrove menggunakan drone, serta observasi dan identifikasi mangrove.
DESKRIPSI ACARA
HARI I: SABTU, 20 MEI 2017
Acara dimulai pada pukul 08.00 WIB. Sebelum acara dimulai, para peserta melakukan registrasi terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan agenda kedua, yaitu pemberian materi tentang teknik pemetaan mangrove menggunakan drone, identifikasi serta analisis vegetasi mengrove dan fotografi hemisperikal. Acara dilanjutkan dengan istirahat, sholat, serta ditutup dengan foto bersama.
HARI II: MINGGU, 21 MEI 2017
Pada hari kedua, acara dimulai dari pukul 05.00 WIB. Sebelumnya, peserta melakukan registrasi di Kantor KeSEMaT. Hari kedua merupakan agenda lanjutan dari hari pertama, yaitu kunjungan ke daerah Pasar Banggi, Rembang dan aplikasi materi mengenai teknik pemetaan mangrove menggunakan drone, identifikasi serta analisis data vegetasi mangrove.
TEMA PELATIHAN DAN NAMA PEMBICARA
1. Materi Analisis Vegetasi dan Identifikasi Mangrove
Pembicara: Abdul Majid Al Hanif (Mangrove Surveyor - Alumni KeSEMaT)
Materi:.
1. Teknik analisis vegetasi mangrove.
2. Pengenalan jenis mangrove.
3. Praktik analisis vegetasi dan identifikasi mangrove.
2. Materi Pemetaan Mangrove Menggunakan Drone
Pembicara: Bagus R. D. A, S.Kel (CEO Mangrove Map).
Materi:
1. Pengenalan software pemetaan mangrove.
2. Teknik pemetaan mangrove menggunakan drone.
3. Praktik pemetaan mangrove.
3. Materi Fotografi Hemisperikal
Pembicara: Aditya S. B, S.Kel (Program Manager Yayasan IKAMaT).
Materi:
1. Pengenalan fotografi hemisperikal.
2. Teknik fotografi hemisperikal.
3. Praktik fotografi hemisperikal.
KONTAK
Segala korespondensi berkenaan dengan MT 2017, dapat ditujukan kepada:
Sdri. Riani Mardliyah.
Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Penelitian (MENDIKTAN).
HP. +6285 726 480 472.
P. +6285 103 527 552.
F. +6224 7474698.
E. kesemat@undip.ac.id
W. www.kesemat.undip.ac.id
No comments:
Post a Comment