Semarang - KeSEMaTBLOG. "Pagi ini (17/4/17), mulai pukul 10.00 WIB tadi, KeSEMaT menghadiri Rapat Koordinasi Pembahasan Laporan Pendahuluan Rencana Penyusunan Profil Tingkat Kerusakan Ekosistem Mangrove di Jawa Tengah di Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jawa Tengah (DLHK Jateng)," terang Sdr. Tito Barudin (MENKOMSI). KeSEMaT diwakili langsung oleh Sdr. Febryadi Fajar S. (Presiden)," tambahnya.
Rapat ini merupakan rapat lanjutan, dimana sebelumnya telah diselenggarakan rapat rutin guna membahas mengenai kerusakan ekosistem mangrove yang terjadi di kawasan pesisir di Semarang.
"Semarang telah kehilangan kurang lebih 90% area mangrovenya. Ini berbahaya, mengingat area mangrove adalah kawasan pesisir yang harus dilindungi. Hutan mangrove yang lebat dapat mencegah abrasi pantai. Selain itu, mangrove juga dapat diolah menjadi makanan, batik, dikembangkan menjadi ekowisata. Mangrove adalah habitat flora dan fauna sehingga sumber plasma nutfah penting di bumi," jelas Presiden KeSEMaT.
Dalam kesempatan ini, KeSEMaT dan afiliasi mangrovenya, yaitu Yayasan IKAMaT memberikan data mengenai program kerja rehabilitasi mangrove yang dilakukan untuk disusun sebagai bahan Laporan Pendahuluan Rencana Penyusunan Profil Tingkat Kerusakan Ekosistem Mangrove di Jawa Tengah.
Rapat dihadiri oleh para stakeholder mangrove di Jawa Tengah yang terdiri dari pemerintah, LSM, akademisi, masyarakat dan lain- lain.
"KeSEMaT telah banyak melakukan upaya pembibitan, penanaman dan pemeliharaan mangrove hampir di semua kawasan Pantai Utara Jawa. Data-data yang kami miliki tentunya akan sangat berguna bagi perumusan Laporan Pendahuluan Rencana Penyusunan Profil Tingkat Kerusakan Ekosistem Mangrove di Jawa Tengah, sehingga kerusakan mangrove dapat ditekan," pungkas Sdr. Febryadi F. S. (ADM).
No comments:
Post a Comment