25.8.17

Peringati Hari Kemerdekaan RI ke-72, KeSEMaT Gelar Upacara di Lumpur Mangrove

Semarang - KeSEMaTBLOG. Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang ke-72, yaitu 17 Agustus 2017, KeSEMaT menyelenggarakan Mangrove Merdeka (MMK) 2017: Upacara di Lumpur Mangrove dengan jumlah peserta kurang lebih 60 orang, yang diadakan juga di Semarang, Jakarta, dan berbagai kota di Indonesia di wilayah kerja KeMANGTEER, yang di Semarang sendiri, dipusatkan di kawasan Semarang Mangrove Center (SMC) Mangunharjo, Tugu.

Sudah sejak pukul 06.00 WIB, panitia dari KeSEMaT bersama dengan peserta upacara mempersiapkan diri. Berkumpul di Gedung Serba Guna (GSG) Universitas Diponegoro, perjalanan menuju ke SMC, kurang lebih memakan waktu satu jam.

Bersama dengan puluhan peserta upacara dan warga setempat, sebelum upacara dimulai, dilakukan gladi resik terlebih dahulu, dengan tujuan agar upacara di lumpur mangrove nantinya, dapat berjalan dengan baik dan lancar. Beberapa rekan pers sudah menunggu dengan segudang pertanyaan.

"Dengan mengusung tema Dirgahayu Negeriku, Lestari Mangroveku, harapannya generasi millenials tetap memiliki jiwa patriotisme dan kepedulian tentang lingkungan, terutama dibidang mangrove. Peran hutan mangrove terhadap kehidupan manusia sering terabaikan atau mungkin kurang disosialisasikan. Ini, terbukti dengan maraknya pembalakan secara besar-besaran hutan mangrove diberbagai wilayah Indonesia, untuk tujuan penjarahan hasil hutan, pembukaan lahan dan tambak," ujar Sdri. Ijabatus Syairoh (staf MENSETSI), selaku ketua pelaksana MMK 2017.

Kegiatan ini menarik minat banyak pihak, hal ini dibuktikan dari peserta upacara yang berasal dari berbagai latar belakang dan instansi, seperti dari perwakilan UKM-F FPIK, Teknik Geodesi UNDIP, Satuan Bakti Husada Pencinta Alam (SABDAPALA) POLTEKKES, Yayasan IKAMaT, CV. KeMANGI, Perwakilan KeMANGTEER Indonesia, KeMANGTEER Semarang dan lain-lain.

"Ini pengalaman pertama bagi saya dapat melaksanakan upacara bendera dan penanaman di lumpur mangrove. Sangat berkesan, acaranya berbobot tidak hanya senang-senang tetapi ada edukasi di dalamnya, kece abis, anti mainstream," ujar salah satu peserta upacara.

Acara tetap berjalan dengan baik dan sangat khidmat, walaupun sebagian badan para peserta upacara benar-benar masuk ke lumpur, bahkan tergenang air hingga mencapai dada. Acara ditutup dengan doa dan foto bersama. (IS/GRE).

No comments:

Post a Comment