5.12.20

Setelah Jajanan dan Batik, KeSEMaT dan Indonesia Power Olah Kopi Mangrove

Semarang - KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 27 Oktober 2020, mulai dari pagi hingga siang hari, telah dilaksanakan kegiatan Penyulaman 1.000 Bibit Mangrove di Semarang Mangrove Center (SMC) Jawa Tengah (Jateng) yang berlokasi di Desa Mangunharjo, Semarang. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara KeSEMaT dengan PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Semarang.

“Pada periode yang kedua ini, KeSEMaT bekerja sama dengan PT Indonesia Power UBP Semarang dari tahun 2019 hingga tahun 2024 nanti. Kami bekerja sama untuk program-program konservasi mangrove dan pemberdayaan warga di pesisir Semarang,” kata Sdr. Ilham Kuncahyo (DP). “Setelah sukses mengolah jajanan dan batik mangrove, maka pada periode ini, tema yang diusung adalah mengenai penyulaman 1.000 bibit mangrove dan pengenalan produksi kopi mangrove kepada calon warga binaan kami,” tambahnya.

Acara dibuka dengan ramah tamah antara KeSEMaT, PT Indonesia Power UBP Semarang dan warga Mangunharjo, kemudian dilanjutkan dengan acara penanaman mangrove. Acara ini dihadiri oleh KeSEMaT, perwakilan PT Indonesia Power UBP Semarang, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Semarang, Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang, warga binaan KeSEMaT dan jurnalis dari Suara Merdeka.

Penanaman 1.000 bibit mangrove dilaksanakan di sekitar area pertambakan. Alasan dilakukannya penanaman di daerah ini adalah untuk melakukan penghijauan dan pemulihan kawasan yang terdampak abrasi.

“Kami tetap berusaha semaksimal mungkin untuk tetap ada penanaman mangrove, karena di daerah ini, terutama Mangunharjo, Mangkang Wetan dan Mangkang Kulon ini, sering tergerus arus baratan dan timuran yang kadang berubah," terang Bpk. Feri. selaku Ketua Tunas Harapan Budi Daya Mangrove. "Mangrove ada yang tumbuh, tapi juga banyak yang rusak. Jadi, masih perlu untuk terus dilakukan penanaman,” lanjutnya.

Setelah penyulaman, acara dilanjutkan dengan bersih diri dan pengenalan produk kopi mangrove dari calon warga binaan kepada dinas-dinas terkait. Bpk. Feri mengatakan bahwa program pembuatan produk kopi mangrove yang akan dilakukan, adalah suatu solusi untuk meningkatkan perekonomian warga Mangunharjo.

“Semoga dengan adanya pengenalan produk kopi mangrove dan penanaman bibit mangrove ini, maka akan dapat lebih memberdayakan warga Mangunharjo untuk lebih peduli lagi terhadap mangrovenya," harap Sdr. Ilham. "Dengan memanfaatkannya secara konservatif, kami berharap masa depan hutan mangrove Indonesia akan lebih menjanjikan,” pungkasnya. (ADM/AP//ZSB).

No comments:

Post a Comment