10.12.20

Press Release Program Peningkatan Kapasitas Warga Binaan Pengolah Kopi Mangrove

Semarang - KeSEMaTBLOG. Dengan ini, disampaikan kepada masyarakat bahwa KeSEMaT dan PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Semarang kembali akan menyelenggarakan tindak lanjut Program Konservasi dan Pelatihan Pengolahan Kopi Mangrove (PKDPPKM) yang akan diselenggarakan selama lima tahun (2019 - 2024), yaitu dengan Program Peningkatan Kapasitas Warga Binaan Pengolah Kopi Mangrove (PPKWBPKM). 

LATAR BELAKANG
Ekosistem mangrove adalah sebuah lingkungan dengan ciri khusus, dimana lantai hutannya digenangi oleh air bersalinitas tinggi dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Mangrove merupakan salah satu ekosistem langka dan khas di dunia, karena luasnya hanya 2% di permukaan bumi. Indonesia merupakan kawasan ekosistem mangrove terluas di dunia. Ekosistem ini memiliki peranan ekologi, sosial-ekonomi dan sosial-budaya yang sangat penting.

Fungsi ekologi hutan mangrove meliputi tempat sekuestrasi karbon, remediasi bahan pencemar, menjaga stabilitas pantai dari abrasi, intrusi air laut dan gelombang badai, menjaga keseimbangan habitat, tempat bersarang, pemijahan dan pembesaran berbagai jenis ikan, udang, kerang, burung dan fauna lain, serta pembentuk daratan.

Fungsi sosial-budaya sebagai areal konservasi, pendidikan, ekoturisme dan identitas budaya. Fungsi sosial-ekonomi hutan mangrove meliputi kayu bangunan, kayu bakar, kayu lapis, bubur kertas, bahan obat, bahan olahan makanan dan minuman dan bahan pewarna.

Pada tahun 2020 ini, KeSEMaT dan PT Indonesia Power UBP Semarang telah melaksanakan Program Penyulaman Mangrove jenis Rhizophora mucronata di lokasi Program Rehabilitasi Keanekaragaman Hayati Tahun 2019.

Buah mangrove jenis R. mucronata memiliki manfaat bagi manusia, yaitu dapat diolah menjadi kopi mangrove. Namun demikian, di Semarang Mangrove Center (SMC) Jawa Tengah (Jateng), pemanfaatannya masih sangat terbatas, belum mencapai tahap produksi dan pemasaran produk.

Melihat kondisi tersebut di atas, maka KeSEMaT dan PT Indonesia Power UBP Semarang akan melakukan PPKWBPKM di SMC Jateng.

TUJUAN DAN LUARAN
1. Meningkatkan wawasan dan ilmu bagi warga binaan pengolah kopi mangrove
2. Mengaplikasikan ilmu untuk produksi kopi mangrove.
3. Meningkatkan kesadaran untuk menjaga kelestarian ekosistem mangrove
4. Menjaga keseimbangan produktivitas ekosistem mangrove

DESKRIPSI KEGIATAN
PPKWBPKM ini dilakukan dengan cara memberikan edukasi dan pengetahuan mengenai cara meningkatkan soft skill kepada warga binaan kopi mangrove dengan mendatangkan narasumber yang ahli dibidangnya masing-masing.

Setelah program peningkatan warga binaan ini dilakukan, maka akan dilanjutkan dengan kegiatan pemberian bantuan pengadaan alat dan pendanaan produksi kopi mangrove dengan label Pak Komat untuk warga pesisir Semarang.

Program ini diselenggarakan oleh PT Indonesia Power UBP Semarang dan KeSEMaT yang memiliki harapan agar dapat membantu perekonomian warga pesisir Semarang dengan memanfaatkan mangrove dengan bijak, seimbang dan berkelanjutan.

WAKTU DAN TEMPAT
1. Lokasi: SMC Jateng, Desa Mangunharjo, Semarang. 
2. Hari/Tanggal: Kamis, 10 Desember 2020.
3. Pukul: 09.00 - 11.00 WIB.

PEMATERI
1. Ibu Devita Ayu Mirandati, SE, M. Si dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. Materi: Teknik Pemasaran Produk Kopi Mangrove Hasil Produksi UMKM  Warga Pesisir.
2. Bapak Abdul Latif dari Kelompok Pengolah Kopi Mangrove  Indramayu. Materi: Cara Mengolah Kopi Mangrove Hingga Siap Jual.
3. Bapak dr. Noegroho Edy dari Dinas Kesehatan Kota Semarang. Materi: Cara Perizinan Produksi Izin Rumah Tangga (PIRT) dalam Produksi Kopi Mangrove.

PESERTA
Peserta kegiatan ini adalah para warga pesisir di sekitar SMC Jateng yang berjumlah 15 orang.

KONTAK DAN INFORMASI
Segala bentuk korespondensi berkaitan dengan PPKWBPKM dapat ditujukan kepada:

Sdr. Ilham Kuncahyo, S.Si

Dewan Penasihat KeSEMaT
Periode 2019/2020

CP. +6289 637 632 483

PENUTUP
Demikian press release ini dibuat. Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan rasa kepedulian masyarakat akan pentingnya kelestarian ekosistem mangrove. Atas kerja sama semua pihak yang mendukung kegiatan ini, disampaikan terima kasih. (IK/AP/ADM).

No comments:

Post a Comment