27.5.24

Soroti Dampak Buruk Perubahan Iklim Terhadap Perempuan dan Anak-Anak, KeSEMaT Hadiri Kolaborasi Riset Griffith University, BRIN, dan UNDIP

Demak - KeSEMaTBLOG. KeSEMaT kembali menghadiri undangan dari salah satu mitra kerjanya di Desa Bedono, Demak, Jawa Tengah. Kali ini, dalam rangka membahas mengenai eksploitasi buruh dan perubahan iklim yang berfokus pada perempuan dan anak-anak. Mengusung tema bahasan yang berfokus pada perempuan dan anak-anak, kegiatan Koneksi Research Collaboration. Forced Labour and Climate Change: Keeping a Focus on Women dan Children ini merupakan program kolaborasi antara Griffith University Australia, Universitas Diponegoro (UNDIP), dan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN). (29/4/2024).

Selain KeSEMaT, kegiatan ini juga mengundang PKK, Karang Taruna, dan tokoh-tokoh masyarakat di Desa Bedono. Acara dimulai pada pukul 16.00 WIB yang diawali dengan pembukaan, perkenalan setiap peserta, diskusi kelompok, dan penutupan.

"Di Karimunjawa, beberapa anak yang saya temui terpaksa bekerja untuk membantu perekonomian keluarga," kata Sdri. Afrida Dwiyanti (MENDIKTAN). "Mereka melakukan hal ini karena orang tuanya bekerja serabutan sebagai akibat dari dampak perubahan iklim," lanjutnya. 

Diskusi kelompok membahas mengenai pengaruh perubahan iklim terhadap kehidupan masyarakat di Desa Bedono, khususnya bagi perempuan dan anak-anak, yang dihubungkan dengan adanya kerja paksa dan migrasi (relokasi) penduduk. Pada kesempatan ini, berhasil diidentifikasi beberapa kasus yang berkaitan erat dengan kehidupan masyarakat pesisir.

“Saya senang dapat berpartisipasi pada diskusi dengan topik yang menarik ini, mengingat masyarakat pesisir, khususnya perempuan dan anak-anak memang paling terdampak akibat dari perubahan iklim yang sedang terjadi,” kata Sdr. Agape Lista Anthoni (Presiden). "Untuk itulah, kami mencoba membina tiga warga binaan di SMC Jateng, Semarang yang memproduksi dan menjual produk olahan bukan-kayu mangrove, yaitu jajanan, batik, dan kopi mangrove untuk memberikan solusi dengan cara meningkatkan penghasilan ekonomi mereka," katanya lebih lanjut.

Presiden berharap bahwa melalui kegiatan ini maka akan dapat diperoleh solusi yang efektif untuk menyelesaikan segala permasalahan yang terjadi di wilayah pesisir sebagai akibat dari perubahan iklim.

“Semoga masyarakat pesisir di Desa Bedono bahkan di seluruh Indonesia tetap kuat dan dapat beradaptasi dengan lingkungan pesisirnya yang terdampak perubahan iklim. Dengan semangat dan keyakinan, setidaknya warga binaan kami di SMC Jateng berhasil membuktikannya, yang semoga saja dapat menjadi inspirasi bagi warga Bedono untuk menatap masa depan yang lebih cerah,” lanjutnya.

Keseluruhan kegiatan berlangsung dengan baik dan lancar yang ditutup pada pukul 17.45 WIB dengan pembacaan beberapa kesimpulan dan foto bersama. (ALA/AP/ADM).

No comments:

Post a Comment