Semarang – KeSEMaTBLOG. Memang benar, tahun ini, peminat program konservasi mangrove KeSEMaT bernama Mangrove Cultivation (MC) 2009: Seminar Nasional, Penyuluhan, Pelatihan, Pembibitan dan Penyulaman Mangrove, benar-benar mengagumkan!. Dua hari sebelum pendaftaran peserta ditutup, yaitu tanggal 9 Maret 2009 (pendaftaran peserta MC 2009 ditutup tanggal 11 Maret 2009), kuota peserta, yaitu sebanyak 100 orang telah terpenuhi. Dengan demikian, Panitia MC 2009, dengan sangat terpaksa, harus menolak tiga puluhan peminat MC 2009 yang sangat berminat mengikuti program pembibitan mangrove massal tahunan KeSEMaT, ini.
Padahal, KeSEMaT telah menambah kuota sebanyak 15 orang lagi, untuk menampung aspirasi para peminat MC 2009. Namun, penambahan kuota ini, seolah tak bisa membendung minat masyarakat, sehingga walaupun sudah ditambah, tetap saja Panitia MC 2009, menolak peminat MC 2009 dengan berbagai alasan dan pertimbangan yang matang.
Gejala “pembludakan” peserta MC 2009 ini, sungguh di luar dugaan kami. Menilik pengalaman tahun lalu, dimana MC 2008 hanya diikuti oleh limapuluhan peserta saja, kami sempat menyimpulkan bahwa jiwa konservasi mangrove masyarakat Semarang dan sekitarnya, mulai luntur. Namun, ternyata kesimpulan kami salah. Melihat antusiasme yang luar biasa ditunjukkan oleh Peserta MC 2009, kami yakin bahwa masyarakat Semarang dan sekitarnya, memiliki jiwa konservasi mangrove yang benar-benar tinggi.
Jumlah total peserta MC 2009 adalah 115 peserta, itupun setelah kami sepakat untuk membatasinya di “jumlah segitu.” Apabila tidak dibatasi, jumlah Peserta MC 2009 bisa mencapai 150 peserta. Dan, apabila digabungkan dengan jumlah panitia dari KeSEMaT serta masyarakat Teluk Awur, pembicara dan tamu undangan, maka total partisipan MC 2009 mencapai angka 200 orang!
Sebagai informasi, kami sengaja membatasi jumlah peserta di angka 115, dengan berbagai pertimbangan seperti kesesuaian antara jumlah benih/bibit mangrove dengan jumlah peserta. Komposisi yang tidak seimbang antara jumlah benih/bibit mangrove dengan jumlah peserta, tentu saja akan berakibat kepada tidak maksimalnya kegiatan pembibitan mangrove. Hal ini, hanya satu buah pertimbangan, saja. Masih banyak pertimbangan lain seperti terbatasnya akomodasi dan lain-lain.
Peserta MC 2009 berasal dari berbagai latar belakang pekerjaan, daerah dengan beragam variasi usia. Ada yang berasal dari pelajar (SMA), mahasiswa (S1), pasca sarjana (S2), LSM dan masyarakat sekitar tapak, yaitu Desa Teluk Awur, Jepara. Daerah asal Peserta MC 2009 juga beragam, dari seluruh Indonesia. Ada yang dari Kalimantan, Surabaya, Jakarta, Semarang dan lain-lain.
Demikian, sedikit informasi mengenai MC 2009. Semoga di tanggal 20 – 22 Maret 2009 nanti, usaha pembibitan benih-benih mangrove kami bisa menyelamatkan pesisir pantai di Desa Teluk Awur Jepara, yang memang rawan sekali terjadi abrasi. Bagi peminat MC 2009 yang belum terakomodir di MC 2009, kami mengharapkan Anda tidak berkecil hati dan mengundang Anda di program konservasi mangrove KeSEMaT bertajuk Mangrove REpLaNT (MR) 2009 di bulan Juli, tahun ini. Salam MANGROVER!
No comments:
Post a Comment