Semarang – KeSEMaTBLOG. Para Praktisi Mangrove KeSEMaT, yang diwakili oleh Farhan Pramudito (MENPORSI), Tutus Widjanarko (Anggota), Faradhian Fahmi (DP), Sapto Pamungkas (Alumni), Abdul Rohman Zaky (MENDIKTAN), Agus Susanto (Alumni), Windy Indra Ardiansyah (DP), Dr. Rudhi Pribadi (Pembimbing) dan Aris Priyono (DK), secara berturut-turut telah memberikan pelatihan mangrove kepada 115 peserta Mangrove Cultivation (MC) 2009: Seminar Nasional, Penyuluhan, Pelatihan, Pembibitan dan Penyulaman Mangrove yang sukses diselenggarakan oleh KeSEMaT pada tanggal 20 – 22 Maret 2009 di Desa Teluk Awur, Jepara.
Berbagai pelatihan dan penyuluhan mangrove sengaja diberikan oleh KeSEMaT kepada para peserta MC 2009, dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada mereka mengenai pengetahuan mangrove seperti kebijakan, teknik pembibitan, penyulaman mangrove dan lain-lain.
Dalam kesempatan ini, Farhan Pramudito (MENPORSI) banyak memberikan informasi mengenai pengalaman KeSEMaT dalam mengelola kawasan mangrove di berbagai daerah di Indonesia. Selanjutnya, Tutus Widjanarko (Anggota) berkesempatan untuk memberikan informasi mengenai teknik penyulaman mangrove kepada para Peserta MC 2009. Tak hanya itu, Faradhian Fahmi (DP) juga memberikan pengetahuan mengenai berbagai kebijakan mangrove dan pengetahuan dasar pengelolaan mangrove yang harus diketahui oleh para Peserta MC 2009.
Sapto Pamungkas (Alumni) juga memberikan wacana tentang pengelolaan sampah dan berbagai informasi tentang teknik rehabilitasi mangrove KeSEMaT. Abdul Rohman Zaky (MENDIKTAN), Agus Susanto (Alumni), dan Windy Indra Ardiansyah (DP) melatih para peserta MC 2009 tentang teknik identifikasi mangrove sekaligus mengenalkan spesies mangrove yang ada di Teluk Awur, Jepara. Selanjutnya Dr. Rudhi Pribadi (Pembimbing) memberikan informasi mengenai mangrove secara biologis dan ekologis. Terakhir, Aris Priyono (DK) juga menambahkan mengenai wacana Mangrove Safe (MS) yang telah dilontarkan oleh KeSEMaT ke tingkat nasional.
Beragam informasi dan pengetahuan mangrove telah tersaji apik dalam MC 2009. Hal ini sengaja dilakukan oleh KeSEMaT dengan tujuan agar mangrove sebagai sebuah ilmu bisa lebih dimengerti dan populer lagi, di mata masyarakat Indonesia dan dunia. Amin. Salam MANGROVER!
No comments:
Post a Comment