Semarang - KeSEMaTBLOG. Kami bertemu dengan Bapak Aris Priyono, di hari pertama penyelenggaraan Mangrove REpLaNT 2012 (5/10/12). Saat itu malam hari, hujan deras, dengan basah kuyup, beliau tergesa mengisi Pelatihan Ekosistem Mangrove dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat. “Tidak enak ditunggu peserta, hujan bukan halangan,” begitu sapa beliau kepada kami. Bila diperhatikan, sosoknya tak nampak seperti Bapak-bapak, tapi lebih tepat bila dipanggil Mas, mengingat usianya juga masih teramat muda, belum genap 32 tahun.
Namun, jangan tanya prestasinya dalam membangun mangrove di Indonesia, di awal kuliah, semester III di Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, beliau sudah mendirikan KeSEMaT, dan membentuk banyak afiliasinya, seperti KeMANGTEER, Koin Mangrove, CV KeMANGI, Yayasan IKAMaT, Kendler, Cerpen Mangrove, Boneka Mangrove, KeSEMaTUSTIK, Pita Mangrove, MANGROVER Indonesia dan jaringan MANGROVER lainnya, juga menulis buku mangrove yang diedarkan di Asia Pasifik, konsultan mangrove untuk LSM-LSM internasional serta berkelana MANGROVING ke berbagai pesisir Indonesia untuk mengkampanyekan pentingnya penyelamatan mangrove ke warga pesisir nusantara.
Dari hasil kerja kerasnya ini, beliau berhasil menginspirasi dan mengumpulkan para MANGROVER di seluruh Indonesia, untuk bersatu padu bersama KeSEMaT dan jaringannya, bahu membahu untuk mengembalikan kembali kelestarian mangrove di Indonesia. Maka tak heran, bila para MANGROVER menyebutnya dengan sebutan Bapak MANGROVER Indonesia.
Saat pelatihan mangrove tiba, sang Bapak MANGROVER Indonesia memberikan penjelasan secara detail mengenai aspek biologi, ekologi, ekonomi dan sosial, lengkap dengan contoh-contoh jenis mangrove dan produknya sehingga para peserta pelatihan yang berjumlah ratusan itu, bisa menerima penjelasan beliau dengan baik. Saat Mas Aris menginformasikan mengenai batik mangrove, para peserta pelatihan menjadi sangat antusias, dan berhamburan maju ke depan, karena ingin mengetahui teknik pembuatan batik mangrove, yang tentu saja merupakan pengetahuan baru bagi mereka.
Selesai memberikan pelatihan mangrove, kami sempat berbincang dengannya. Dibalik pengetahuan mangrovenya yang sangat luas, sikapnya ternyata sangat ramah dan sederhana. Pencipta Salam MANGROVER! dan Semangat MANGROVER! ini juga memiliki cita-cita mulia, yaitu “Cita-cita saya sederhana, dua kata, memangrovekan Indonesia.” Sungguh, sebuah misi yang dilahirkan dari kalimat pendek, namun berbuntut konservasi mangrove yang panjang dan bermakna besar bagi pembangunan mangrove dan pesisir di Indonesia bahkan dunia.
Ingin bertemu dengan Bapak MANGROVER Indonesia yang bersahaja ini? Silahkan follow twitternya di @aris_priyono atau langsung berkunjung ke kantor beliau di Kantor KeSEMaT, Semarang. Semangat MANGROVER!
No comments:
Post a Comment