Tujuan akhir susur pantai adalah Mangrove Education Center of KeSEMaT (MECoK). Proses identifikasi jenis mangrove dapat dilihat dari bentuk pohon, daun, batang, buah dan akar.
Terdapat berbagai jenis mangrove yang diidentifikasi, mulai dari mangrove mayor, minor dan asosiasi. Mangrove yang sudah diidentifikasi kemudian dicatat dan didokumentasikan.
Selama perjalanan, KeSEMaTER juga saling berdiskusi dalam mengidentifikasi mangrove yang ada. Mangrove yang belum diidentifikasi diambil bagian pohonnya, seperti petikan daun, bunga dan buahnya, kemudian didokumentasikan di setiap bagiannya.
Sesampainya di MECoK, KeSEMaTER beristirahat sejenak sekaligus mengidentifikasi mengrove yang ada di sana.
Perjalanan dilanjutkan ke bedeng. Bedeng adalah tempat pembibitan mangrove, dimana buah mangrove disemaikan menjadi bibit dan dikelompokkan sesuai dengan jenisnya.
Pengelompokan sesuai jenisnya ini, memiliki dua tujuan, yaitu mempermudah distribusi bibit mangrove pada saat akan ditanam di lokasi penanaman dan mengikuti sifat alami mangrove yang memang tumbuh bergerombol berdasarkan jenisnya masing-masing.
Sesampainya di bedeng, KeSEMaTER membersihkan bedeng dan mengukur waring (penutup bedeng) untuk diganti dengan yang baru. KGTA kali ini, sekaligus sebagai persiapan program Mangrove Cultivation (MC) 2015 yang akan diselenggarakan bulan depan di Teluk Awur, Jepara.
Perjalanan terakhir adalah menuju Asrama Teluk Awur. Sesampai di asrama, KeSEMaTER berdiskusi mengenai mengrove yang sudah diidentifikasi dan yang belum diidentifikasi.
Hasil disuksi kemudian dicatat dan akan didiskusikan lebih lanjut di Kantor KeSEMaT, Semarang dalam program KeSEMaTHURSDAY. Setelah semua aktifitas mangroving selesai, KeSEMaTER kembali ke Semarang. Semangat MANGROVER!
No comments:
Post a Comment