Dari pihak DPK berjumlah tiga orang, yang langsung dikoordinatori oleh kepala dinas dan pejabat SKPD Kepulauan Riau. Sebelum berkunjung ke warga binaan KeSEMaT yang mengelola dua industri kreatif mangrove KeSEMaT, yaitu Jajanan Mangrove (Mas Jamang) dan Batik Mangrove (Batik Bakau) di sentranya, yaitu Desa Mangunharjo, rombongan menuju ke Kantor KeSEMaT terlebih dahulu untuk berdiskusi mengenai pemberdayaan mangrove dan masyarakat pesisir yang berhasil dilakukan oleh KeSEMaT selama kurang lebih lima tahunan, ini.
"Bapak dan Ibu DPK Kepulauan Anambas sedang mencari informasi terkait pengolahan mangrove yang telah dilakukan oleh KeSEMaT bersama warga binaannya. Dari hasil kunjungan ini, nantinya ilmu yang didapatkan dari KeSEMaT dan warga binaannya, akan diterapkan di daerah pesisir Kabupaten Kepulauan Anambas," jelas Sdr. Fahmi A. B. selaku Presiden KeSEMaT yang mendampingi DPK berkunjung ke Pusat Jajanan dan Batik Mangrove Semarang.
Saat berada di Sentra Batik Bakau dan Mas Jamang, banyak informasi yang berusaha digali oleh pihak DPK, diantaranya mengenai ide awal pembentukan kelompok, penggalian potensi batik dan jajanan yang dikerucutkan oleh KeSEMaT, proses pendampingan kelompok, cara memproduksi jajanan dan batik mangrove, teknik pemasaran, ketersediaan bahan baku, keberlanjutan program dan lain sebagainya.
"Dalam mengelola mangrove dan memberdayakan masyarakat, yang paling penting adalah konsepnya harus matang, terukur dan berkelanjutan, bukan konsep sesaat yang bersifat euforia belaka. Hal terakhir ini yang paling dihindari oleh KeSEMaT," ujar Sdr. Ganis R. E. selaku Alumni KeSEMaT (AMaT) yang juga turut mendampingi rombongan DPK.
Acara Kunker selama sehari ini berjalan dengan baik dan lancar yang diakhiri dengan belanja oleh-oleh Batik Bakau dan Mas Jamang oleh DPK untuk sample product yang rencananya akan di-reduplikasi di Kepulauan Anambas dan foto bersama.
No comments:
Post a Comment