Semarang - KeSEMaTBLOG. Peserta Mangrove REpLaNT (MR) 2017: Mangrove For Coastal Community Development berkumpul sejak pukul 15.00 WIB di Badan Diklat Provinsi (BDP) Jawa Tengah (Jateng) (10/11/17) yang berlokasi di Srondol, Semarang untuk melakukan registrasi.
Setelah makan malam, peserta melakukan sesi Selayang Pandang. Sdr. Tito Barudin (MENKOMSI) selaku ketua acara menuturkan bahwa MR 2017 ini memiliki kemasan berbeda, dimana terdapat beberapa penyesuaian apabila dibandingkan dengan MR di tahun-tahun sebelumnya, yang salah satunya adalah diberikannya pengenalan batik mangrove dan pelatihan jajanan mangrove secara bersamaan.
"Dengan mengusung tema Mangrove For Coastal Community Development diharapkan peserta MR 2017 selepas dari sini, bisa meningkatkan pengembangan sumber daya masyarakat pesisir dan mendapatkan pengetahuan serta pandangan baru dalam mengelola mangrove agar memiliki manfaat optimal, namun tanpa merusak habitatnya," jelasnya.
Dalam kesempatan ini, banyak pertanyaan yang diajukan oleh para peserta, diantaranya mengenai Semarang Mangrove Center (SMC) KeSEMaT di Semarang, penelitian mangrove KeSEMaT di Segara Anakan, Cilacap, konsep kebijakan mangrove yang dikembangkan oleh KeSEMaT, produk mangrove kreatif yang dikelola oleh KeSEMaT dan warga binaannya, dan masih banyak lagi.
"Mereka sangat antusias mengikuti MR 2017 dan ingin banyak menggali mengenai mangrove, manajemen organisasi KeSEMaT hingga bisa sukses go international dan berbagai hal seputar pengembangan afiliasi mangrovenya," ujar Sdr. Tito lebih lanjut.
Acara dilanjutkan dengan games yang dipandu oleh Sdri. Putri Naomi (MENWIRA) dan Sdr. Muksin Purnama (staf MENWIRA).
"Acara games ini sangat seru sekali karena dibawakannya serius tapi santai dan sekaligus bersamaan dengan ramah tamah yang dilakukan oleh peserta dan panitia. Pada saat games berlangsung, panitia dan peserta secara tidak langsung berkesempatan untuk mengenal satu sama lain melalui permainan yang mereka mainkan," ujar Sdri. Putri.
Acara hari pertama ditutup dengan pemaparan acara hari kedua oleh Sdr. Hazim Helmy Susmanto (staf MENWIRA), selaku kordinator lapangan (korlap) hari ke-2.
Beragam Pelatihan dan Seminar Mangrove Nasional
Pada hari kedua (11/11/17), MR 2017 memiliki serangkaian acara yang sangat padat, berupa pelatihan, talk show, Focus Group Discussion (FGD) dan seminar nasional bertema Mangrove for Coastal Community Development.
Para peserta tetap menunjukkan antusiasme yang tinggi. Terlihat dari semangat mereka yang sudah bangun pada pukul 04.30 WIB.
Kegiatan di hari kedua diawali dengan salat Subuh yang dilanjutkan dengan senam bersama di halaman BPD Jateng yang dipandu oleh Sdr. Bifa Aulia Manuhuwa (staf MENKOMSI) dan Sdri. Eva Widayanti (staf MENDIKTAN).
Setelah segar dengan senam pagi, kegiatan dilanjutkan dengan games yang dipandu oleh Sdri. Hasna Moraina R (staf MENDIKTAN).
Acara hari kedua dilanjutkan dengan Pelatihan I, yaitu Pengenalan Ekosistem Mangrove yang disampaikan oleh Sdri. Wiwid Andriyani L. (AMaT) dan bertempat di ruang kelas Sumbing 3.
Pada pelatihan ini, peserta diberi penjelasan mengenai perbedaan bakau dengan mangrove secara detail. Juga diinformasikan mengenai pengetahuan mangrove-dasar, diantaranya mengenai definisi, taksonomi, habitat, zonasi, ekologi, fungsi dan manfaat, dan lain sebagainya, dengan harapan setelah Pelatihan I selesai, peserta dapat memahami dan mengenali ekosistem mangrove secara lebih mendalam.
Selesai pelatihan I, para peserta dipersilakan untuk bersih diri dan sarapan pagi. Acara berikutnya adalah Seminar Nasional.
Sdr. Hazim Helmi S. (staf MENWIRA) selaku korlap pada hari kedua, memandu para peserta menuju Aula Sumbing BPD JAteng, tempat dilaksanakannya Seminar Nasional.
MC pada seminar nasional adalah Sdr. Bachtiar Eka B (staf MENDIKTAN) dan Sdri. Eva Widayanti (staf MENDIKTAN) yang membawakan acara secara bilingual (bahasa Indonesia dan bahasa Inggris) sehubungan dengan adanya peserta dari luar negeri. Seminar nasional MR 2017 dibuka langsung oleh Sdr. Mahbub Murtiyoso (DP).
Seminar nasional MR 2017 ini juga menghadirkan tiga pembicara, yaitu Bpk. Lorens Arang (IDH Indonesia), Bpk. Syafardi (DLHK Jateng) dan Ibu Dewi (WWF Indonesia).
Ketiga pembicara menjelaskan mengenai peranan institusi mereka dalam turut serta mengelola ekosistem mangrove di area kerjanya, masing-masing, dan menyerukan untuk menggali potensi pemanfaatan mangrove secara lebih konservatif.
Seminar kali ini juga dihibur oleh M. Yusuf Arifin yang menyanyikan beberapa buah lagu untuk menghibur peserta. Seusai mengikuti seminar, para peserta melaksanakan ibadah salat Zuhur dan makan siang, sebelum melanjutkan ke Pelatihan II.
Pelatihan Batik dan Jajanan Mangrove Mas Bamat dan Mbak Jamat
Pelatihan II merupakan salah satu rangkaian acara yang ditunggu-tunggu oleh para peserta, yaitu Pelatihan Pengolahan Jajanan Mangrove (Mbak Jamat) dan Penjelasan Pembuatan Batik Mangrove (Mas Bamat). Keduanya adalah produk hasil dari warga binaan KeSEMaT yang diproduksi di SMC, sebuah area konservasi mangrove binaan KeSEMaT.
Seakan tak kenal lelah, para peserta begitu antusias dalam menyimak materi batik mangrove dari Ibu Mufidah (Srikandi Pantura) dan Sdri. Sulistiowati (AMaT) mengenai jajanan mangrove, bahkan saat praktik langsung membuat jajanan mangrove, para peserta tak sungkan-sungkan untuk turut ambil bagian memasak jajanan mangrove. Seru sekali!
Usai membuat cendol mangrove, mengikuti pelatihan batik mangrove dan berfoto bersama, para peserta kembali menunaikan ibadah salat Asar dan dilanjutkan dengan materi yang dibawakan oleh Sdr. Novian Prahandhy K. (AMaT) pada Pelatihan III.
Pelatihan Teknik Pembibitan, Penyulaman dan Rehabilitasi Mangrove
Pada pelatihan II ini, peserta banyak diberikan penjelasan mengenai teknik membibitkan dan menanam, serta menyulam mangrove yang baik dan benar, agar mendapatkan tingkat kelulushidupan yang optimal.
"Peserta banyak yang menanyakan mengenai permasalahan seputar program rehabilitasi di wilayahnya masing-masing, seperti bagaimana memberantas hama mangrove, bagaimana cara perlakuan propagul sebelum dibibitkan, dan lain sebagainya," jelas Sdr. Novian Prahandhy K.
Talk Show dan FGD Penyelamatan Pesisir
Acara selanjutnya adalah talk show bersama tokoh mangrover inspiratif, dengan tema Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dengan Mangrove, yang menampilkan Bpk. Ali (Ketua Kelompok Tani Kalisantren) dan Bpk. Nova (Kelompok Kerja Mangrove Daerah - KKMD).
"Keduanya berhasil mengispirasi para peserta MR 2017 untuk terus berkarya, terus menebar kebermanfaatan bagi masyarakat umum dengan usaha penyelamatan mangrove dan juga tidak lelah menyuarakan konservasi mangrove demi masa depan yang lebih baik," jelas Sdr. Hanik Rahmawati (staf MENKEU) selaku panitia MR 2017.
Acara terakhir pada hari kedua adalah FGD yang dipandu oleh Sdri. Septiyani K Dewi (staf MENSEK) yang diawali dengan games yang dipimpin oleh Sdri. Hasna Moraina (staf MENDIKTAN) dan Sdr. Amanun Tharieq (staf MENSETSI) untuk menyemarakkan acara.
FGD bertujuan untuk memperdalam materi yang telah diterima oleh peserta selama dua hari mengikuti MR 2017. Bertindak sebagai pemerintah dan LSM, para peserta diajak untuk memecahkan sebuah permasalahan dengan memberikan solusi dan harapan kedepan mengenai persoalan pro dan kontra kegiatan reklamasi pesisir sebagai solusi penanganan bencana rob di pesisir kota Semarang.
Acara hari kedua ditutup dengan briefing hari ketiga yang dipandu oleh Sdr. Bachtiar Eka B. (staf MENDIKTAN) selaku korlap hari ketiga.
Selesai briefing, para peserta dipersilakan beristirahat di kamar masing-masing. Keseluruhan acara hari kedua berjalan dengan sukses, baik dan lancar.
Tanam 2000 Mangrove dan Field Trip
Hari ketiga (12/11/17), peserta melaksanakan field trip dan penanaman 2000 mangrove di SMC. Pada pukul 07.30 WIB, peserta berangkat dari BDP Jateng menuju ke lokasi field trip pertama, yaitu Kuil Sam Poo Kong dengan menaiki bus.
Setiba di lokasi, rombongan langsung masuk dan berkumpul dengan bermain game, terlebih dahulu. Peserta sangat bersemangat mengikuti acara field trip, mereka berjalan-jalan dan berfoto-foto di area Kuil Sam Poo Kong.
Sdr. Tito menyampaikan bahwa MR 2017 mempunyai konsep yang lebih fresh, hal ini terlihat dari para peserta yang sangat antusias dengan rangkaian acaranya.
"Setelah kemarin para peserta mendapatkan materi pelatihan-pelatihan seputar mangrove, hari ini peserta melaksanakan field trip dan penanaman. Diharapkan para peserta menikmati field trip kali ini, dan menjadi tahu tempat wisata yang ada di Semarang. Selain itu, para peserta juga melakukan penanaman mangrove di SMC," jelas Sdr. Tito.
Penanaman 2000 Bibit Mangrove dikoordinatori oleh Sdr. Ardi Ristiyanto (staf MENWEBNET), yang dilakukan oleh para peserta, anak-anak SD Mangkang Wetan 2 dan warga sekitar.
Belanja Oleh-oleh
Peserta penanaman terlihat bersemangat melakukan penanaman mangrove, hal ini terbukti meskipun cuaca panas terik, tetapi hal ini tidak menyurutkan semangat para peserta untuk terjun langsung ke lokasi penanaman.
"Hari ini acaranya sangat seru, kami mengunjungi lokasi wisata di Semarang yang telah dikenal banyak orang, yaitu Kuil Sam Poo Kong. Tak selesai disitu saja, peserta juga melaksanakan penanaman mangrove, dan setelah dari penanaman, mereka diajak berwisata cendera mata dan kuliner khas Semarang di Bandeng Juwana. Jadi, MR 2017 ini paket komplit," ujar Sdr. Bachtiar Eka (staf MENDIKTAN) selaku koordinator lapangan hari ke-3.
Acara ditutup dengan pemutaran video rangkaian MR 2017, pembagian sertifikat oleh ketua acara kepada para peserta MR 2017 dan foto bersama. (HHS/BEB/HR/ADM).
No comments:
Post a Comment