3.8.20

Teknik Praktis Membibitkan Sonneratia

Rembang - KeSEMaTBLOG. Program rehabilitasi kawasan mangrove sangat penting dilakukan untuk menjaga kelestariannya di masa mendatang. Salah satu kegiatan dalam program tersebut adalah penanaman mangrove. Tak hanya jenis bakau atau Rhizophora saja yang ditanam, melainkan harus dengan konsep polikultur sehingga dapat terjaga keanekaragamn  jenisnya.

Selain bakau, jenis mangrove lainnya yang umum dibibitkan adalah bogem atau Sonneratia. Berikut ini adalah teknik praktis membibitkan Sonneratia, yang kami dapatkan dari Bapak Suyadi, pengelola kawasan ekowisata mangrove Pasar Banggi di Rembang. 

1. Ambil buah Sonneratia yang telah matang, yang dicirikan dengan telah pecahnya buah secara alami, atau yang telah jatuh ke tanah.

2. Satu buah Sonneratia, akan memiliki ratusan biji yang siap untuk dibibitkan.

3. Rendamlah biji buah Sonneratia dengan air tawar, selama dua hari, hingga kulit bijinya terkelupas dan berkecambah.

4. Ambillah biji buah Sonneratia yang telah terkelupas dan berkecambah tersebut, lalu bibitkan di tanah berpolibek. Bila perlu, tanah bisa ditambahkan pupuk kandang, untuk membantu proses pertumbuhan biji Sonneratia.

5. Cara membibitkannya adalah dengan menancapkan bagian yang lebih panjang dari bijinya, ke dalam tanah.

6. Siramlah dengan air tawar minimal satu kali dalam sehari, bisa pagi atau sore hari.

7. Bibitkan selama tiga bulan hingga berdaun enam (tiga pasang).

8. Apabila sudah berdaun enam, maka bibit Sonneratia telah siap untuk ditanam di lokasi penanaman (di tanah pasir-berlumpur). 

9. Hama yang biasa menyerang biji Sonneratia selama pembibitan adalah tikus dan semut. Untuk itu, letakkanlah lokasi persemaian Anda di area yang aman dari tikus dan semut.

10. Lokasi persemaian bisa diadakan di pekarangan rumah dan atau tempat lain, yang terlindung dari sinar matahari secara langsung.

11. Setelah ditanam, jangan lupa untuk memelihara bibit Sonneratia Anda, dengan cara melakukan program penyulaman, apabila ditengarai terdapat bibit-bibit mangrove yang mati, selama ditanam di lokasi penanaman.

Selamat mempraktikkan! (TSPA/AP/ADM).

(Sumber foto: wiki.trin.org.au).

No comments:

Post a Comment