Penyulaman ini merupakan kegiatan rutin KeSEMaT dengan IP Semarang yang telah berjalan selama dua tahun terakhir ini, dan dijadwalkan akan dilaksanakan hingga tahun 2024. Kegiatan menyulam dilakukan dengan cara mengganti bibit mangrove yang telah rusak atau mati dengan bibit yang baru.
"Penyulaman 1000 bibit mangrove Rhizophora ini merupakan sebuah bentuk kerja sama antara Indonesia Power Semarang dengan KeSEMaT yang akan dilaksanakan hingga lima tahun kedepan, dan telah dimulai dari tahun 2019," terang Sdr. Ghifar Naufal Aslam (Presiden). "Kegiatan kami dari pagi hingga siang ini, nantinya diharapkan akan dapat ikut serta berkontribusi dalam melestarikan mangrove dan menjaga keanekaragaman hayatinya di kawasan pesisir SMC Jateng," ungkapnya lebih lanjut.
Acara dihadiri oleh KeSEMaT, IP, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Semarang, perangkat desa, masyarakat, tokoh mangrove dan petani mangrove setempat. Kegiatan diawali dengan ramah-tamah yang dilakukan di kediaman Bpk. Ferry, selaku warga binaan dari KeSEMaT.
"Kami berharap, semoga kerja sama ini, nantinya akan dapat terus berjalan sehingga dapat mencegah terjadinya abrasi di wilayah Mangkang dan Mangunharjo," kata Bpk. Ferry.
Penyulaman 1.000 bibit mangrove dilaksanakan di pematang tambak yang dibantu oleh petani mangrove setempat.
“Semoga kerja sama antara KeSEMaT dan Indonesia Power ini, akan memberikan manfaat yang positif bagi lingkungan sekitar," ujar perwakilan DLHK. "Upaya ini, harapannya akan terus berlanjut sehingga dapat menjadikan wilayah pesisir Semarang menjadi hijau dan terhindar dari erosi dan abrasi pantai,” pungkasnya.
(DAS/TPA/ADM).
No comments:
Post a Comment