Dalam kesempatan ini, Sdr. Ghifar Naufal Aslam (Presiden), Sdr. Zainnuri Shofyan Bisri (MENKOMSI) dan Bpk. Aris Priyono (DK) menyambut kunjungan beliau, yang banyak mendiskusikan mengenai kandungan yang terdapat di buah mangrove jenis Rhizophora spp, yang diolah menjadi campuran kopi mangrove.
"Tahun ini, kami bekerja sama dengan PT Indonesia Power Semarang, membentuk kelompok warga binaan baru bernama Arjuna Berdikari, yang terdiri dari bapak-bapak nelayan di pesisir Semarang," jelas Sdr. Presiden. "Mereka kami dampingi untuk mengolah kopi mangrove, agar dapat mengelola mangrove secara berkelanjutan, sekaligus dapat membantu perekonomian keluarga," jelasnya lebih lanjut.
Ibu Diah menyampaikan bahwa olahan kopi mangrove dapat dikonsumsi, namun ada beberapa perlakuan yang masih harus dilakukan agar mendapatkan PI-RT.
"Salah satu perlakuan yang dapat dilakukan adalah dengan pemberian abu gosok, agar kandungan taninnya dapat turun dan aman konsumsi," terang beliau.
Bpk. Aris menambahkan bahwa pada dasarnya mangrove menyimpan senyawa obat, yang dapat bermanfaat untuk kesehatan manusia. Penelitian mengenai kandungan kopi mangrove, diharapkan dapat menjawab beberapa hipotesis yang berkembang mengenai manfaatnya untuk meningkatkan stamina pria.
Pertemuan diadakan mulai dari pagi hingga siang hari, yang menghasilkan beberapa rekomendasi lanjutan, seperti sosialisasi hasil kajian kepada warga binaan dan PT Indonesia Power dalam rangka tindak lanjut Program Konservasi dan Pelatihan Pengolahan Kopi Mangrove.
"Saya mewakili KeSEMaT, mengucapkan terima kasih kepada Ibu Diah, yang sudah mendampingi kami dalam melakukan penelitian kandungan kopi mangrove," kata Presiden. "Hasil ini, tentunya sangat penting sebelum kopi mangrove diproduksi, dijual dan dikonsumsi oleh masyarakat," pungkasnya. (ADM/AP).
No comments:
Post a Comment