20.3.22

KeSEMaT Kunjungi Kawasan Mangrove di Banyuwangi dan Banten

Banyuwangi - KeSEMaTBLOG. Senang sekali, KeSEMaT kembali mendapatkan kesempatan untuk melakukan mangroving, kali ini berkunjung ke kawasan mangrove di Banyuwangi dan Banten. Kegiatan ini, dalam rangka membantu IKAMaT untuk mengimplementasikan proyek Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah dan Komunitas Lokal tentang Restorasi Mangrove atau Restoring Coastal Landscape for Adaptation Integrated Mitigation (ReCLAIM), hasil kerja sama IKAMaT dengan Center for International Forestry Research (CIFOR).

Kunjungan ke Banyuwangi dan Banten dilakukan pada waktu berbeda, yang berturut-turut dilakukan pada tanggal 1-2/12/21 dan 8-9/12/21. 

"Kami diperbantukan sebagai tim survey, yang membantu IKAMaT dalam melakukan penggalian informasi terkait kondisi pengelolaan mangrove di Banyuwangi dan Banten," kata Sdr. Zainnuri Sofyan Bisri (MENKOMSI), selaku tim survey mangrove di Banyuwangi.

Beberapa hal yang ditemukan di Banyuwangi, diantaranya mengenai pelibatan masyarakat yang telah banyak dilibatkan dalam pengelolaan mangrovenya, hal ini terbukti dari telah terbentuknya banyak kelompok masyarakat, seperti Kelompok Tani Hutan (KTH), KUB dan kelompok-kelompok masyarakat lainnya.

Selanjutnya, Sdr. Anggoro D. B. Saputro (MENWIRA), selaku tim survey di Banten menemukan fakta bahwa berdasarkan pengamatan dan informasi di lapangan, Kabupaten Serang sudah memiliki satu pusat ekowisata mangrove yang berhasil dikembangkan dengan baik oleh masyarakat setempat. Masyarakat juga sudah sadar akan keberadaan mangrove yang perlu dikonservasi untuk ekowisata sehingga dapat meningkatkan taraf perekonomian.

“Ini dapat menjadi contoh bagi lokasi lain di benchmark Banten, agar pemanfaatan mangrove sebagai ekowisata maupun hal lainnya, juga dapat dilakukan oleh warga pesisir," terang Sdr. Anggoro. "Hal ini, tentu saja masih membutuhkan dukungan dari dinas dan stakeholder terkait lainnya, sehingga masyarakat akan terus tergerak dalam menjaga dan merawat mangrovenya,” terangnya lebih lanjut.

Kunjungan ke benchmark Banten dan Banyuwangi ini, dilakukan dalam rangka untuk menggali informasi pengelolaan, jejaring dan aktivitas masyarakat di sekitar kawasan mangrovenya yang hasilnya akan dikelompokkan berdasarkan Strength, Weakness, Opportunity and Threat (SWOT) di masing-masing isu. (ZSB/ADS/AP/ADM).

No comments:

Post a Comment