“Rekan-rekan dari HIMFASI ingin melakukan aksi penyelamatan lingkungan, dengan menanam mangrove,” ujar MENSETSI. “Lalu, mereka menghubungi kami untuk melakukan kerja sama,” tambahnya.
Sdr. Ayyuba Rizqy Kamarudin, selaku ketua panitia menjelaskan bahwa pihaknya menghubungi KeSEMaT sehubungan dengan permohonan kerja sama dalam acara angkatan untuk penyelamatan lingkungan pesisir, dengan program penanaman mangrove.
“Kami ingin berkegiatan menanam bibit mangrove untuk acara angkatan kami, sekaligus menyelamatkan lingkungan pesisir,” ujar Sdr. Ayyuba. “Karena kami masih awam mengenai mangrove, maka kami menghubungi KeSEMaT agar dapat membantu kami dalam mendampingi mengenai teknis penanamannya di SMC Jateng," lanjutnya.
Sebagai informasi, penanaman mangrove di SMC Jateng, umumnya dilakukan untuk menghijaukan kawasan pesisir dan memulihkan lahan mangrove. Saat penanaman berlangsung, KeSEMaT juga menjelaskan bahwa terdapat tiga warga binaannya, yaitu Bina Citra Karya Wanita, Srikandi Pantura dan Arjuna Berdikari yang berturut-turut memproduksi jajanan, batik dan juga kopi mangrove.
"Rekan-rekan HIMFASI tertarik belajar mengenai mangrove, mengingat fungsi dan manfaatnya yang besar, yaitu sebagai pencegah abrasi dan penghasil bahan baku aneka produk olahan,” tutur Sdr. Ganang. "Acara berjalan dengan baik dan lancar yang diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan dari HIMFASI kepada pihak KeSEMaT," pungkasnya. (GRP/AP/ADM).
No comments:
Post a Comment