Semarang - KeSEMaTBLOG. Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia, KeSEMaT sukses menyelenggarakan Mangrove Merdeka (MMK) 2023: Upacara Bendera di Lumpur Mangrove dan Penanaman 78 Bibit Mangrove. Kegiatan yang dimulai pada pukul 06.00 - 13.00 WIB ini, diselenggarakan di Semarang Mangrove Center (SMC), Jawa Tengah (Jateng). (17/8/2023).
“MMK tahun ini mengusung tema Maju Negeriku, Lestari Hutan Mangroveku, dengan kegiatan utama berupa Penanaman 78 Bibit Mangrove sesuai dengan usia Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78 dan Upacara Bendera di Lumpur Mangrove,” jelas Sdri. Khonsa Haura Ismail (MENSEK), selaku Ketua Pelaksana MMK 2023. “Kegiatan ini diikuti oleh KeSEMaTER, afiliasi KeSEMaT, masyarakat umum, terkhusus di sekitar SMC Jateng dan juga delegasi Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, yang diikuti oleh kurang lebih 40 orang,” lanjutnya.
Acara dimulai dengan pembukaan pada pukul 07.30 WIB yang diisi dengan sambutan-sambutan. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian edukasi dan tata cara penanaman mangrove yang diteruskan dengan aksi Penanaman 78 Bibit Mangrove jenis Rhizophora.
“Penanaman bibit mangrove dilakukan dengan cara mengikatkannya ke ajir dengan tali rafia. Pada satu ajir ditanam dua bibit mangrove,” ujar Sdri. Afrida Dwiyanti (MENDIKTAN). “Fungsi dari penggunaan ajir agar bibit mangrove tidak roboh ketika terkena air pasang,” jelasnya lebih lanjut.
Upacara bendera yang dilakukan di lumpur mangrove tidak jauh berbeda prosesinya dengan upacara bendera pada umumnya. Upacara tersebut berlangsung lancar dan khidmat, walaupun badan terendam lumpur dan terkena sinar matahari yang sangat terik.
Upacara dipimpin oleh Sdr. Mauland Anggara Dharmayudha (Staf MENWEBNET) dan petugas pengibar bendera, diantaranya Sdr. Richo Sandy Trihutomo (Staf MENSEK), Sdri. Hanna Amanda Putri (Staf MENKEU) dan Sdr. Muhammad Bahrul Ilmi (Staf MENWIRA).
“Menjadi pemimpin upacara di lumpur merupakan pengalaman pertama bagi saya. Saya sangat merasa terhormat bisa menjadi pemimpin upacara bendera di lumpur mangrove ini,” ujar Sdr. Mauland. “Meskipun membutuhkan banyak tenaga dalam melangkah dan hampir terperosok, saya tetap bersemangat dan menjadikan ini sebagai pengalaman terbaik bagi saya,” lanjutnya.
Sdr. Agape Lista Anthoni (Presiden) menyatakan bahwa upacara bendera di lumpur mangrove ini merupakan kegiatan yang dapat menumbuhkan rasa nasionalisme dan sebagai upaya mitigasi perubahan iklim, karena juga dibarengi dengan penanaman bibit mangrove.
Sdri. Rena Sagita (DP), selaku Pembina Upacara memberikan amanatnya yang berisi tentang kesadaran masyarakat akan pentingnya jiwa nasionalisme.
“Dari para pendahulu, kita belajar bahwa kemerdekaan Indonesia tidak didapatkan begitu saja, namun dengan pengorbanan jiwa dan raga," kata Sdri. Rena. "Semangat perjuangan para pendahulu, hidup dalam tubuh kita hingga saat ini, yang terbukti dalam usaha kita selama 22 tahun terakhir dengan melakukan upaya konservasi mangrove,” lanjutnya.
Keseluruhan kegiatan berlangsung dengan baik dan lancar yang ditutup dengan bersih diri, pembagian sertifikat kepada peserta dan foto bersama. (ADM).
No comments:
Post a Comment