Tahapan pertama MANGRES 2022 dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia, Hari Habitat dan Hari Konservasi Kehidupan Liar Dunia dilakukan dengan Radio Road Show di ProAlma FM Semarang, mulai dari pukul 09.00 - 10.00 WIB. Pada kesempatan ini, Sdr. Faiz Ghoffar Ardani (Presiden) menjelaskan mengenai sejarah KeSEMaT dan kiprahnya dalam melakukan upaya rehabilitasi mangrove di Indonesia. (16/12/2022).
Street Campaign dan Kampanye Simpatik
Tahapan berikutnya adalah Street Campaign dan Kampanye Simpatik yang dilakukan di Simpang Lima, Semarang, pada saat Car Free Day (CFD). (18/12/2022).
“Pelaksanaan Kampanye Simpatik MANGRES 2022 sudah mendapatkan izin dari Polsek Semarang Selatan dan Polrestabes Kota Semarang, sehingga kami dapat berkampanye dengan aman yang dikawal polisi,” kata Sdr. Agape Lista Anthoni (Staf MENPORSI). "Dalam kampanye ini, kami membawa pesan bahwa penanaman pohon mangrove merupakan salah satu cara dalam menjaga ekosistem pesisir untuk menghapus jejak emisi karbon di bumi," lanjutnya.
Sebagai informasi, hutan mangrove dapat menyimpan karbon lima kali lebih besar daripada hutan darat. Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga hutan mangrove dengan baik agar karbon tetap tersimpan di dalamnya sehinga terhindar dari pemanasan global.
Kampanye Simpatik dilaksanakan dengan sangat meriah, yang dimulai dengan pembagian stiker mangrove, penampilan teatrikal dari maskot dan cosplay mangrove dan pembacaan puisi mangrove. Kegiatan ini diharapkan akan dapat mengingatkan masyarakat untuk lebih peduli dengan ekosistem mangrove yang saat ini sedang mengalami kerusakan.
“MANGRES dapat dijadikan wadah kepedulian generasi muda terhadap permasalahan kerusakan mangrove yang saat ini sedang terjadi," kata Sdri. Sonia Aulia Rahma (Peserta). "Keikutsertaan saya dalam acara ini, semoga saja dapat menggerakkan orang lain untuk ikut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian mangrove," lanjutnya.
Kampanye tidak hanya disampaikan melalui orasi dan teatrikal saja, melainkan terdapat pemutaran lagu KeSEMaTUSTIK, yaitu Mangrove Hidup Kita, Kumis di Hari Kamis dan Hijau Lebam.
“Saya kagum dan bangga dengan antusiasme warga Semarang, yang menyambut positif kegiatan Kampanye Simpatik ini, dengan cara menandatangani petisi yang disediakan di sepanjang kain putih,” kata Sdri. Bella Santika Suri (MENWEBNET), selaku Ketua Pelaksana MANGRES 2022. “Mereka berharap bahwa hutan mangrove di Indonesia akan tetap terjaga kelestariannya, mengingat fungsi dan manfaatnya yang sangat luar biasa bagi bumi kita, terutama dalam menghapus jejak emisi karbon di bumi,” katanya lebih lanjut.
Kampanye Simpatik dilanjutkan dengan aksi pembentangan spanduk dan poster yang disertai dengan orasi kampanye penyelamatan mangrove, sembari berjalan mengitari kawasan CFD. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk ajakan kepada warga Semarang agar lebih peduli dengan pelestarian hutan mangrove di Indonesia.
Acara yang dimulai pada pukul 06.00 - 10.00 WIB ini berjalan sangat meriah yang ditutup dengan foto bersama.
Penanaman 1.100 Bibit Mangrove
Salah satu tahapan MANGRES 2022 adalah penanaman bibit mangrove yang diselenggarakan di Semarang Mangrove Center (SMC) Jawa Tengah (Jateng) dengan jumlah 1.100 bibit mangrove dari jenis Rhizophora. (20/12/2022).
Acara ini dihadiri oleh para peserta MANGRES 2022, Kepala Kelurahan, Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah III dan Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan Provinsi Jateng serta masyarakat di sekitar SMC Jateng. Penanaman 1.100 bibit mangrove ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan penghijauan dan menyelamatkan wilayah pesisir di SMC Jateng.
“Saya berterima kasih kepada KeSEMaT yang telah melakukan penanaman mangrove di kawasan SMC Jateng secara konsisten,” ujar Bpk. Anwar Nuradi (Ketua Kelompok Ngebruk Lestari - KENARI). “Penanaman mangrove ini sangat bermanfaat dan dapat menjadi salah satu langkah awal untuk menghijaukan bumi dan menghapus jejak emisi karbon,” lanjutnya.
Bpk. Ngadenan (CDK WIlayah III) juga sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh KeSEMaT ini, yang dapat menjadi langkah yang baik dan inspiratif bagi banyak orang untuk menjaga ekosistem mangrove.
Penanaman bibit mangrove dimulai pada pukul 08.00 WIB yang ditanam secara serentak. Bibit mangrove yang ditanam adalah Rhizophora karena substrat di lokasi penanaman lumpur berpasir. Jarak tanam mangrove yang digunakan 1 m x 1 m untuk menghijaukan dan memperkuat pematang tambak.
Kegiatan penanaman mangrove selesai pada pukul 11.00 WIB, yang diakhiri dengan bersih diri, penyerahan plakat dan kenang-kenangan dari KeSEMaT kepada KENARI dan foto bersama.
Awarding Night
diselenggarakan di Converso Coffee & Eatery, Banyumanik, Semarang yang dihadiri oleh para peserta MANGRES 2022. Tujuan diadakannya acara ini adalah sebagai bentuk penghargaan dan ucapan terima kasih kepada para peserta, sponsor dan semua pihak yang sudah mendukung penyelenggaraan MANGRES 2022.
“Awarding Night ini merupakan salah satu bentuk apresiasi kami kepada semua pihak yang telah membantu menyukseskan MANGRES 2022,” ujar Sdr. Makruf Ashari (Staf MENDIKTAN). “Tanpa bantuan mereka, maka MANGRES 2022 tidak akan dapat berjalan dengan baik dan lancar,” ujarnya lebih lanjut.
Kegiatan diawali dengan sambutan-sambutan yang dibawakan oleh Sdri. Bella dan Sdr. Faiz. Keduanya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyukseskan MANGRES 2022. Keduanya juga berpesan agar para peserta MANGRES 2022 dapat menyebarkan semangat penyelamatan hutan mangrove di Indonesia kepada khalayak yang lebih luas.
Acara dilanjutkan dengan Talk Show dengan tema “Investasi Karbon Biru di Ekowisata Mangrove Taman Mini SDGs, MECoK Ecopark, Jepara” dengan narasumber Sdr. Anggoro Da’an Budi Saputro (Staf Manajer Operasional dan Keuangan IKAMaT).
Talk Show dipandu oleh Sdri. Laksmi Devi Tryanda Utami (MENKOMSI) dan Sdri. Khonsa Haura Ismail (Staf MENSEK) yang dimulai dengan pengenalan mangrove dan manfaatnya untuk keseimbangan alam. Sdr. Anggoro juga menjelaskan mengenai peranan mangrove untuk investasi karbon biru.
“Mangrove merupakan tumbuhan pesisir yang memiliki banyak manfaat. Mangrove sendiri merupakan tumbuhan yang mampu menyimpan karbon lima kali lebih banyak apabila dibandingkan dengan tumbuhan lainnya,” jelas Sdr. Anggoro. “Hal tersebut dikarenakan mangrove menyimpan karbon di sedimennya,” lanjutnya.
Para peserta terlihat sangat antusias mengikuti jalannya acara. Mereka menanyakan kepada narasumber mengenai peranan mangrove untuk investasi karbon biru dan produk olahan mangrove.
"Selain dapat menghapus jejak emisi karbon di bumi, ternyata mangrove juga dapat diolah menjadi aneka produk olahan makanan dan minuman sehingga dapat dijual oleh warga pesisir sebagai mata pencaharian mereka,” kata Sdr. Krisna Prasetyo Wibowo (Peserta).
Acara dilanjutkan dengan penyerahan plakat dan kenang-kenangan kepada Sdr. Anggoro yang kemudian dilanjutkan dengan foto bersama. Tidak lupa, panitia juga menyerahkan sertifikat kepada para peserta MANGRES 2022, sembari menanyakan mengenai pesan dan kesan mereka selama mengikuti rangkaian tahapan MANGRES 2022.
“Saya senang dan berterima kasih kepada KeSEMaT, karena dengan mengikuti MANGRES 2022 ini, maka saya dapat belajar mengenai arti pentingnya hutan mangrove bagi keseimbangan ekosistem di bumi,” kata Sdri. Astriana Bhakti Utami (Peserta). "Walaupun pada saat menanam mangrove, saya harus panas-panasan dan kotor-kotoran terkena lumpur, tapi saya tetap merasa senang. Lain kali, saya ingin menanam mangrove lagi,” tambahnya.
Keseluruhan acara yang dimulai pada pukul 18.00 - 21.00 WIB ini berlangsung dengan baik, sukses dan lancar, yang diakhiri dengan foto bersama.
Pemantauan Mangrove diadakan di SMC Jateng. Kegiatan ini merupakan tahapan akhir dari rangkaian acara MANGRES 2022. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengamati pertumbuhan dan menjaga persentase kelulushidupan bibit mangrove yang sudah ditanam agar tetap optimal. (21/1/23).
Para panitia dan peserta MANGRES 2022 berkumpul di Kantor KeSEMaT pada pukul 06.15 WIB. Setelah briefing, rombongan melakukan perjalanan ke SMC Jateng, dengan menempuh waktu kurang lebih 45 menit.
Setelah tiba di lokasi, mereka berkumpul di rumah Bpk. Anwar untuk melakukan seremonial dan sambutan-sambutan. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan monitoring, evaluasi dan penyulaman bibit mangrove.
“Bibit mangrove yang kami tanam, dalam kurun waktu satu bulan memiliki tingkat kelulushidupan yang cukup tinggi, yaitu mencapai 88%," jelas Presiden. "Ada beberapa bibit yang layu dan hanyut, namun sudah kami sulam dengan bibit mangrove yang baru. Selanjutnya, kami juga akan melakukan monitoring, minimal satu bulan sekali yang dibantu oleh KENARI, untuk mempertahankan persentase kelulushidupannya tetap tinggi di masa mendatang,” tambahnya.
Keseluruhan kegiatan berjalan dengan baik dan lancar, yang diakhiri pada pukul 09.00 WIB dengan foto bersama. Kegiatan ini sekaligus menjadi akhir dari keseluruhan rangkaian tahapan MANGRES 2022. (ADM).
No comments:
Post a Comment