Anda bisa bayangkan sendiri, pesisir pantai Teluk Awur Jepara itu, selama ini telah terkikis oleh abrasi selebar 3 meter per tahun. Sungguh, sebuah fakta yang sangat mengerikan! Padahal, di tempat ini, tumbuh berbagai flora dan fauna mangrove yang sangat penting demi menjaga keseimbangan ekosistem pesisir yang masih tersisa di sana.
Untunglah, abrasi sebesar itu, dapat ditangkal dengan rapatnya perakaran vegetasi mangrove yang tumbuh lebat di sana, berkat program-program penanaman mangrove setiap tahun, yang dilaksanakan oleh KeSEMaT mulai dari tahun 2003 sampai dengan sekarang (2009). Kami tak bisa membayangkan, bagaimana jadinya apabila KeSEMaT tidak “mencuri start” untuk melakukan inisiasi penanaman mangrove massal di setiap tahunnya, yang melibatkan ribuan bibit dan ratusan orang. Maka, bisa jadi di tahun 2009 ini, kondisi pantai Teluk Awur Jepara itu, tak bisa lagi dinikmati keindahannya. Namun, untunglah hal yang tersebut terakhir ini, tidak pernah terjadi.
Namun begitu, sebenarnya kami sangat mengkhawatirkan kondisi akar-akar Rhizophora yang terletak di bagian paling depan, pantai Teluk Awur, itu. Kami lihat, akar-akarnya sudah banyak sekali yang patah dan “rontok,” terterjang gelombang laut yang sangat dahsyat. Kami berharap sembari terus berdoa, semoga saja, akar-akar mangrove “Rhizophora-depan” ini, bisa terus kuat dalam menahan hempasan ombak yang bertubi-tubi.
Dan, selain terus bekerja menanam ribuan bayi mangrove lagi di sekitarnya, kami juga terus memujaNya agar menumbuhkan “dengan cepat” ribuan batang-batang mangrove muda yang ada di belakang “Rhizophora-depan” supaya bisa membantunya dan siap menggantikannya dalam meredam gelombang dan membuat daratan baru, sewaktu-waktu ajal “Rhizophora-depan,” dijemput olehNya. Dengan demikian, harapan agar persentase abrasi yang 3 meter per tahun bisa dicegah lajunya, akan semakin besar dan besar, lagi. Amin. Kami mohon doa dan dukungan dari semua pihak. Salam MANGROVER!
No comments:
Post a Comment