Semarang – KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 20 Juni 2009, di saat kami melakukan survei lokasi penanaman mangrove ke dua lokasi, yaitu Trimulyo dan Tugu, Semarang untuk menindaklanjuti kerjasama penanaman mangrove antara KeSEMaT dengan CSR ASTRA Semarang, kami sungguh sangat sangat sangat bersyukur kepada-Nya karena sang Dia telah menganugerahi kami dengan sebuah hadiah yang tak bisa terhitung harganya.
Apakah hadiah yang begitu berharga itu? Tak lain dan tak bukan adalah kelulushidupan bibit-bibit hasil Mangrove Restoration (MANGRES) 2008 kami di Trimulyo, yang bisa hidup sangat maksimal hingga mencapai angka 95%! Alhamdulillah.
Lihatlah foto di atas ini. Apabila Anda cermati, dua buah foto yang paling atas adalah sebuah pemandangan di saat KeSEMaTERS dan KeMANGTEER, bekerja bersama-sama dalam menanami sebuah lahan gersang di pesisir pantai Trimulyo yang dijejali dengan tambak-tambak tak produktif yang telah ditinggalkan sang Empunya, pada bulan Juli 2008 lalu, lewat program konservasi KeSEMaT bertajuk MANGRES 2009 yang bekerjasama dengan PT BAYER Indonesia. Tak kurang dari lima puluhan KeMANGTEER dan puluhan KeSEMaTERS, ikut terlibat dalam usaha penanaman mangrove yang dilandasi jiwa gerakan moral, ini.
Dan, selanjutnya, dua buah foto yang di bawah adalah hasil jepretan KeSEMaTERS pada tanggal 20 Juni 2009, ini. Dua buah foto ini memperlihatkan sebuah pemandangan yang sangat menakjubkan, dimana 95% bayi-bayi mangrove yang telah ditanam kurang lebih setahun yang lalu itu, tumbuh dengan sangat sangat baik, tegap dan kokoh, seolah siap menjalankan tugasnya (baca: kerjaannya) dalam menghadapi gelombang laut Trimulyo yang lumayan keras, hantamannya.
Mengetahui hasil yang sangat menggembirakan ini, tentunya tak henti-hentinya kami bersyukur kepada-Nya dan mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada para KeMANGTEER dan masyarakat Trimulyo yang dengan setia telah mendampingi KeSEMaT dalam setiap usaha rehabilitasi mangrovenya di berbagai daerah di Jawa Tengah. Hasil ini terasa sangat istimewa, karena sejatinya, bibit yang kami tanam ini adalah bibit mangrove sisa-sisa pengerukan oleh sebuah oknum dinas yang kurang bertanggung jawab atas kelestarian pesisir di Semarang, yang berhasil kami selamatkan.
Dari 6000 buah bibit mangrove yang kami tanam bersama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Pemerintah Kota Semarang melalui program Mangrove Conservation (MANGCON) 2007, yang kemudian dikeruk oleh oknum tersebut, 1000 buah yang masih tersisa akhirnya berhasil kami selamatkan dan bisa hidup dengan baik hingga artikel ini kami tuliskan.
Lihatlah kembali foto di atas, bayi-bayi mangrove yang berdiri kokoh itu adalah 1000 buah bibit mangrove yang dulunya hampir saja menghembuskan nafas terakhirnya. Namun, untunglah KeSEMaTERS, KeMANGTEER dan masyarakat sekitar Trimulyo berhasil menyelamatkannya dengan memindahkan lokasi penanamannya di lokasi MANGRES 2008. Ditambah dengan penyulaman 5000 buah bibit mangrove baru yang diusahakan oleh KeSEMaT di MANGRES 2008, maka lunaslah hutang kami terhadap mangrove. Setidaknya, 5000 bayi mangrove yang “dibunuh” oleh sang Oknum, berhasil kami “hidupkan” kembali di Juni 2009, ini. Amin.
Maka, pada kesempatan yang baik ini, sekali lagi KeSEMaT ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah turut serta secara langsung maupun tidak langsung dalam menyukseskan MANGRES 2008, yang dilaksanakan setahun yang lalu. Ucapan terima kasih tak terhingga, kami tujukan kepada para KeMANGTEER yang tak pernah lelah apalagi takut dalam menghadapi pesisir Trimulyo yang ganas yang penuh pecahan kaca, sangat terik, tak ada air bersih untuk berganti dan mandi, dan berbagai keganasan lainnya. Thank you, Guys! Kita berhasil “menghidupkan kembali” ribuan bayi mangrove!
No comments:
Post a Comment