Jepara – KeSEMaTBLOG. Setelah selesai mengikuti Seminar Nasional bertema “Mangrove for Ecotourism” dan Pelatihan Pembibitan MANGROVE CULTIVATION (MC) 2010 yang sangat melelahkan, pada akhirnya para Peserta MC 2010 mendapatkan kesempatan untuk mempraktekkan teknik rehabilitasi mangrove yang telah disampaikan oleh para Praktisi Mangrove KeSEMaT dan para mitra kerjanya, di Mangrove Education Center of KeSEMaT (MECoK). Tak hanya praktek saja, setelah semua bibit mangrove jenis Rhizophora, Bruguiera dan Ceriops terbibitkan dengan baik, maka para peserta MC 2010-pun juga bisa menjajal prosesi Perang Lumpur (PL) yang terkenal, itu! PL merupakan salah satu acara favorit, yang paling ditunggu-tunggu oleh para Peserta MC 2010.
Di saat PL terjadi, tak ada satupun kaos Peserta MC 2010 yang terbebas dari lumpur. Tembakan lumpur, peluru lumpur dan rudal-rudal lumpur, secara membabi buta, bergantian dan bertubi-tubi datang dari kanan, kiri atas, bawah dan samping, menghujam ke semua tubuh para Peserta MC 2010. Tak ada tempat lagi yang aman, disaat PL telah dimulai. Jalan aman satu-satunya adalah arah menuju pantai Teluk Awur yang indah, yang itupun harus bisa dilalui setelah menerjang puluhan Panitia dan Peserta MC 2010 lainnya yang telah menunggu dengan peluru lumpurnya, di balik rimbunnya Ceriops dan rambatan dedaunan Acanthus yang penuh duri.
Jadi, di PL MC 2010, memang NO WAY OUT! Namun demikian, canda tawa dan aroma kebersamaan yang sangat kental, terasa sekali di prosesi PL, ini. Faktanya, setelah kurang lebih dua hari menjalani “karantina” di asrama, memang jalinan persaudaraan para Peserta dan Panitia MC 2010, nyata semakin erat, saja.
Tujuan dari PL ini sebenarnya sederhana, yaitu untuk lebih mendekatkan diri para Peserta MC 2010 kepada ekosistem mangrove yang notabene adalah “ekosistem bersahaja”, yang terus menerus membantu manusia dalam menjaga keseimbangan alam di bumi, ini. Selesai ber-PL ria, para Peserta dan Panitia MC 2010 membersihkan diri di pantai Teluk Awur dan berfoto bersama sembari menikmati indahnya pantai di pesisir Utara Jawa itu, di kala sang surya mulai tenggelam. Oh, indahnya. Semangat MANGROVER!
No comments:
Post a Comment