Jepara – KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 7 – 9 Mei 2010, KeSEMaT sukses menyelenggarakan program konservasi mangrove tahunannya, yang bertajuk MANGROVE CULTIVATION (MC) 2010 : Seminar Nasional, Pelatihan, Pembibitan dan Penyulaman Mangrove. MC 2010 yang diikuti oleh kurang lebih 120 peserta, panitia dan berbagai stakeholder mangrove dari seluruh Indonesia ini, diadakan di Mangrove Education Center of KeSEMaT (MECoK) dan Kampus Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Desa Teluk Awur, Jepara.
Berbagai kegiatan, mulai dari seminar nasional, pelatihan, pembibitan dan penyulaman mangrove, tersusun rapi dalam sebuah urutan acara yang menarik, dengan tujuan untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan tentang teknik pembibitan dan rehabilitasi mangrove kepada para peserta MC 2010.
MC 2010, dibuka dengan perkenalan, sarasehan dan diskusi antara peserta dan panitia dalam acara susur pantai dan selayang pandang MC 2010 yang masing-masing disampaikan oleh Sdr. Abdul Muiz Syaifudin (MENWIRA) dan Bapak Arief Marsudi Harjo (IKAMaT). Dalam kesempatan ini, kedua KeSEMaTER, masing-masing memimpin diskusi mangrove dan memberikan materi tentang teknik rehabilitasi mangrove di area kerja KeSEMaT dengan judul presentasi “REHABILITASI MANGROVE DI AREA KERJA KeSEMaT”.
Pada saat sesi diskusi dan tanya jawab, para peserta MC 2010 yang diantaranya berasal dari Universitas Riau - Riau, Universitas Diponegoro - Semarang, Universitas Pandanaran - Semarang, Universitas Airlangga - Surabaya, Universitas Muhammadiyah Jakarta - Jakarta, Universitas Bangka Belitung - BABEL, Universitas Brawijaya - Malang, Universitas Sophia – Jepang, Magister Ilmu Lingkungan – Semarang, Universitas Padjajaran – Bandung, dan lain-lain, nampak antusias menanyakan berbagai teknik rehabilitasi mangrove kepada Bapak Arief Marsudi Harjo, yang saat ini menjabat sebagai Direktur IKAMaT.
Hari kedua, MC 2010 diisi dengan penyelenggaraan Seminar Nasional bertema “Mangrove for Ecotourism” yang mendatangkan tiga orang narasumber, yaitu (1) Ibu Ir. Wahyu Indraningsih, Asdep Pengendalian Kerusakan Pesisir dan Laut Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dengan judul presentasi “PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN WISATA MANGROVE, (2) Bapak Suprajaka, Peneliti Pusat Survei Sumberdaya Alam Laut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) dengan judul presentasi “TEKNIK PEMETAAN EKOSISTEM MANGROVE UNTUK PENGELOLAAN DAN PELESTARIAN MANGROVE DI INDONESIA” dan (3) Bapak Rusman, perwakilan dari Direktur Pesisir dan Lautan dengan judul presentasi “PERAN KELOMPOK KERJA MANGROVE NASIONAL (KKMN) DALAM PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE SEBAGAI PUSAT WISATA EKOLOGI DI INDONESIA”.
Setelah SEMNAS selesai, maka acara dilanjutkan dengan pelatihan tentang rehabilitasi mangrove yang diisi oleh dua pemateri, yaitu Bapak Dr. Rudhi Pribadi (Pembimbing) dan Bapak H. Suyadi, yang masing-masing memberikan materinya berjudul “REHABILITASI MANGROVE: KEBUTUHAN ATAU KEHARUSAN?” dan “PENGEMBANGAN MANGROVE : PEMBIBITAN DAN PENANAMAN DI KABUPATEN REMBANG”.
Pelatihan, diikuti dengan praktek lapangan di MECoK, yang berlangsung sangat meriah, karena setelah membibitkan kurang lebih 2000 bibit mangrove jenis Rhizophora, Ceriops dan Bruguiera, para peserta dan panitia MC 2010 berperang lumpur bersama. Acara di hari kedua ditutup dengan diskusi tentang rehabilitasi mangrove dan presentasi tentang “PROFIL KeSEMaT” yang disampaikan oleh Bapak Sapto Pamungkas (IKAMaT).
Di hari ketiga, setelah outbond Catur Manusia, acara dilanjutkan dengan penyulaman ribuan bibit mangrove di MECoK, dengan tujuan untuk memberikan pelatihan tentang teknik penyulaman mangrove yang benar kepada para peserta MC 2010. Acara MC 2010, ditutup dengan pembagian sertifikat dan field trip ke pusat belanja ukiran Jepara dan Masjid Agung Demak, dengan tujuan untuk memberikan kesempatan kepada para peserta MC 2010 yang berasal dari seluruh Indonesia, membeli oleh-oleh dan mengunjungi daerah wisata, setelah mengikuti padatnya serangkaian acara MC 2010.
No comments:
Post a Comment