29.5.19

KeSEMaT Narasumber Diskusi Pengelolaan Sampah John Dijkstra Institute

Semarang - KeSEMaTBLOG. Sdr. Bifa Aulia Manuhuwa (Presiden KeSEMaT XVII) menjadi narasumber acara diskusi keempat yang diadakan oleh John Dijkstra Institute (JDI) bertajuk “Mengelola Sampah, Menjaga Kehidupan.” Diskusi diselenggarakan di Kantor Lembaga Pendamping Usaha Buruh Tani Nelayan (LPUBTN) - John Dijkstra Cafe and Library (27/4/19). Selain KeSEMaT, acara tersebut menghadirkan para narasumber dari WALHI Jawa Tengah (Jateng) dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jateng.

"Mas Abdul Ghofur dari WALHI membawakan materi tentang Keterancaman Pesisir, PLTSa dan Strategi Pengurangan Sampah di Jawa Tengah. Lalu, Bapak Wahyu Harso Prakoso dari DLHK menyampaikan presentasi Pengelolaan Sampah dalam Rangka Mendukung Aksi Mitigasi Perubahan Iklim di Kota Semarang," kata Sdri. Clara Azalia Belinda (MENKEU) yang turut menghadiri acara ini. "Mas Bifa Aulia Manuhuwa dari KeSEMaT menginformasikan Waste Management and Integrated Coastal Management Site Semarang," tambahnya.

Menurut panitia, salah satu tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk menguatkan pemahaman bersama tentang pengelolaan sampah sesuai permasalahan sosial dan perkembangan teknologi tepat guna demi pelestarian lingkungan hidup.

"Pengelolaan sampah dilakukan mulai dari daratan hingga lautan, dari hulu ke hilir. Sebagai organisasi pemerhati mangrove, sampah laut menjadi salah satu perhatian kami karena keberadaannya, terutama sampah plastik di pesisir menjadi ancaman serius bagi mangrove karena dapat menghambat pertumbuhan bibit mangrove bahkan mengakibatkan kematian," kata MENKEU.

Sampah Laut dan Bank Sampah
Dalam paparannya, Sdr. Bifa menjelaskan mengenai marine debris atau sampah laut yang saat ini menjadi momok yang menakutkan bagi eksosistem di pesisir. Mantan Presiden KeSEMaT ini juga menjelaskan secara detail langkah-langkah penanggulangannya dalam rangka memberikan solusi terbaik.

"Tahun ini, yayasan kami, yaitu Yayasan IKAMaT bersama Partnerships in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA) akan bekerja sama mengelola sampah dengan cara mendampingi bank sampah-bank sampah yang sudah ada di Semarang agar keberlanjutannya dapat lebih optimal," jelas Sdr. Bifa. "Dengan bantuan dari warga pesisir Semarang, saya yakin permasalahan sampah laut di masa depan dapat diatasi," tambahnya.

Pada sesi diskusi dan tanya jawab, beberapa penanya mengharapkan perhatian dari KeSEMaT agar dapat membantu mereka mengelola bank-sampah mereka sehingga dapat lebih menghasilkan dan bermanfaat bagi pengelola dan lingkungannya.

Acara yang berlangsung mulai pukul 15.00 - 18.00 WIB ini dihadiri oleh mahasiswa, pemerhati lingkungan, karang taruna dan komunitas-komunitas peduli sampah di Semarang dan sekitarnya.

“Teman-teman dari JDI telah memberikan ruang yang baik untuk berdiskusi sehingga dapat memberikan wawasan baru kepada kita semua. Saya sangat mengapresiasi," kata Sdr. Ilham Kuncahyo (Presiden), yang juga hadir di acara ini. "Kedepan, semoga kerja sama kami dengan LPUBTN dapat terus terjalin dalam rangka ikut andil membuat perubahan di kota Semarang, terutama di wilayah pesisirnya," pungkasnya. (IK/AP/ADM/LPUBTN).

No comments:

Post a Comment