31.5.19

KeSEMaT Dampingi Nadine Candrawinata dan Salonpas Tanam Ribuan Mangrove di Pesisir Semarang

Semarang - KeSEMaTBLOG. Semarang Mangrove Center (SMC), Mangunharjo, Jawa Tengah (Jateng) kembali meriah karena diadakannya program penanamaan mangrove, yang kali ini diselenggarakan oleh CSR Salonpas bekerja sama dengan Yayasan IKAMaT (26/4/19). Kali ini, KeSEMaT turut terlibat sebagai Trainer Penanaman Mangrove sebagai wujud implementasi kampanye Mangrove Is Lifestyle ke semua lapisan masyarakat.

Kegiatan Salonpas Day 2019: Penanaman Ribuan Tunas Mangrove di Pesisir Pantai di Desa Mangunharjo dimulai pada pukul 07.00 WIB dengan Pembukaan Acara yang diisi dengan Pengenalan Ekosistem Mangrove oleh Bpk. Ali, selaku Ketua Kelompok Tani Mangrove di SMC.

Dalam penjelasannya, Bpk. Ali mengatakan bahwa pohon mangrove memiliki fungsi untuk mencegah abrasi air laut yang dapat mengikis daratan. Selain itu, dia juga menjelaskan mengenai teknik penanaman mangrove yang baik dan benar.

“Nanti, sewaktu menanam mangrove di lapangan. Akar bibit mangrove harus ditancapkan dengan baik di lumpur, agar pertumbuhannya optimal sehingga bisa tumbuh hingga dewasa,” ujarnya.

Acara dilanjutkan dengan Senam Bersama Masyarakat Mangunharjo. Senam ini dilakukan untuk mempererat hubungan antara masyarakat lokal dengan mitra kegiatan dan tamu undangan yang hadir. Kegiatan senam berjalan meriah yang dipimpin oleh Sdr. M. Zaky Afkar Al Hazmi (DUMATRA) dan Sdri. Anissa A. Suparyadi (DUMATRI) 2019.

Pada pukul 09.00 WIB, Aksi Penanaman Mangrove mulai dilakukan. Sesi ini dipandu langsung oleh oleh Sdr. Raditya R. Ananta (MENPORSI).

“Kegiatan tanam mangrove yang dilakukan ini, merupakan sesuatu yang baik demi menjaga alam di lingkungan pesisir agar terjauhkan dari abrasi,” kata Nadine Chandrawinata, Puteri Indonesia 2005, selaku Brand Ambassador Salonpas yang turut hadir dalam kegiatan ini.

Sdr. Ilham Kuncahyo (Presiden) menjelaskan bahwa kondisi pesisir Semarang sangat memprihatinkan, dimana telah terjadi abrasi yang terus meluas di bebeberapa titik. Program penanaman mangrove yang terukur dan terencana merupakan salah satu solusi terbaik agar mengurangi abrasi tersebut.

“Mangrove yang ditanam hari ini adalah dari jenis R. mucronata atau masyarakat setempat menyebutnya Bakau,” kata Presiden. “Bakau ini cocok hidup di lingkungan yang bersubstrat lumpur, seperti di SMC Jateng ini,” tambahnya.

Kegiatan penanaman mangrove selesai dilaksanakan pada pukul 11.00 WIB. Kegiatan dilanjutkan dengan Pengenalan Mangrove dan Yayasan IKAMaT oleh Sdr. Bifa Aulia Manuhuwa, selaku Direksi IKAMaT.

“IKAMaT bersama KeSEMaT dan afiliasi mangrovenya yang lain selalu fokus untuk melakukan gerakan konservasi mangrove guna menyelamatkan wilayah pesisir dari abrasi, tak hanya di Semarang saja tetapi meluas hingga seluruh pesisir di Indonesia, sudah pernah dijelajahi,” jelas Direktur Keuangan IKAMaT ini.

Salah satu mahasiswa dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) menyesalkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan alam pesisirnya.

"Perlu banyak kesadaran manusia akan pentingnya menjaga mangrove di sekitar kita," katanya.

Kegiatan diakhiri dengan penyerahan Plakat dari Yayasan IKAMaT kepada Salonpas dan foto bersama.

"Terima kasih kepada Salonpas dan IKAMaT yang sudah menginisiasi kegiatan ini. Semoga melalui kegiatan ini, kita dapat menumbuhkan semangat dan kesadaran masyarakat dalam menjaga ekosistem mangrove," kata Presiden. "Jangan pernah berhenti untuk terus mengkampanyekan pelestarian hutan mangrove kita," pungkasnya. (ADM/IK/FAN/SALONPAS).

No comments:

Post a Comment