4.5.19

Diteliti Mahasiswa UGM, IPB dan UNDIP, Inilah Hasil Penelitian tentang Organisasi KeSEMaT

Semarang - KeSEMaTBLOG. Menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi KeSEMaT, pada saat tiga orang mahasiswa dari universitas yang berbeda, melakukan penelitian mengenai organisasi KeSEMaT, dengan beragam tema. Mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta berhasil meneliti mengenai manajemen oganisasi KeSEMaT. Sementara itu, mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor juga sukses mengadakan riset efektivitas salah satu media KeSEMaT, yaitu Twitter dalam mengkampanyekan mangrove, dan terakhir mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP), Semarang yang fokus meneliti strategi komunikasi kampenye mangrove KeSEMaT.

Masing-masing mahasiswa tersebut, berikut judul penelitian ilmiahnya mengenai KeSEMaT adalah sebagai berikut di bawah ini:
1. Rosalia Kusmeiningsih. Penelitian S1. Judul Skripsi: "Organisasi Konservasi Sumber Daya Mangrove (Studi Pada Organisasi KeSEMaT)." Tahun 2017.
2. Dea Rizki Kapriani. Penelitian S1. Judul Skripsi: "Efektivitas Media Sosial untuk Gerakan Sosial Pelestarian Lingkungan." Tahun  2014.
3. Prihatin Dwihantoro. Penelitian S2. Judul Tesis: "Strategi Komunikasi KeSEMaT dalam Kampanye Pelestarian Hutan Mangrove." Tahun 2016.

Ditemui di Kantor KeSEMaT, Sdr. Ilham Kuncahyo (Presiden) membenarkan bahwa ketiga mahasiswa tersebut telah melakukan penelitian mengenai KeSEMaT. Pada saat ditanya komentarnya mengenai fenomena ketertarikan pihak luar untuk melakukan riset mengenai organisasi KeSEMaT, Presiden mengutarakan rasa bangganya bahwa kesuksesan KeSEMaT dalam mengembangkan sistem, budaya dan nilai-nilai organisasinya sudah menjadi inspirasi banyak orang bahkan tertarik melakukan penelitian terhadapnya.

"Tentu saja saya bangga. Namun demikian, keberhasilan KeSEMaT ini tidak instan, ya. Dibutuhkan waktu hingga 18 tahun dan masih terus berjalan," katanya. "Riset yang fokus mengenai KeSEMaT, sementara baru tiga, namun sudah banyak juga yang meneliti hasil replikasi kami, diantaranya mengenai area konservasi kami di Jepara, warga binaan kami di Semarang, dan berbagai tema lainnya di jaringan mangrove kami," tambahnya.

Hasil Penelitian
Selanjutnya, pada penelitian pertama, dapat disimpulkan beberapa poin bahwa organisasi KeSEMaT merupakan gerakan lingkungan yang mana merupakan bagian dari gerakan sosial baru. Tindakan kolektif yang dilakukan oleh KeSEMaT dengan cara melibatkan berbagai kalangan untuk melakukan upaya pelestarian mangrove di kawasan pesisir, salah satunya di kawasan Mangunharjo, Kelurahan Tugu, Kota Semarang.

Dukungan dari para stakeholder yang terlibat dalam aksi lingkungan yang dilakukan KeSEMaT menjadi salah satu faktor keberhasilan aksi pelestarian mangrove yang dilakukan oleh KeSEMaT.

Kemudian, keberhasilan tersebut ditandai dengan pencapaian yang diperoleh KeSEMaT yang meliputi beberapa aspek, diantaranya keberhasilan KeSEMaT dalam melakukan aksi penanaman mangrove yang dibuktikan dengan tingkat kelulusanhidup mangrove semakin tinggi, lalu KeSEMaT juga berhasil membentuk kelompok warga binaan untuk pengolahan produk mangrove di Mangunharjo.

KeSEMaT juga memiliki program-program pelestarian mangrove yang diselenggarakan secara berlanjut serta dukungan dari berbagai pihak yang membantu mereka dalam mengimplementasikan program-programnya.

Pada penelitian kedua, dapat disimpulkan bahwa KeSEMaT menggunakan media sosial sebagai sebuah metode untuk menyebarluaskan kampanye mangrove mereka. Metode KeSEMaT ini terbukti efektif meningkatkan jumlah follower pada Twitter KeSEMaT sehingga lebih banyak orang yang tertarik untuk berpartisipasi dan bergabung dalam kegiatan-kegiatan konservasi, penelitian, pendidikan, kampanye dan dokumentasi mangrove yang diselenggarakan oleh KeSEMaT.

Terakhir, pada penelitian ketiga, didapatkan beberapa poin, diantaranya strategi komunikasi KeSEMaT dalam pelestarian hutan mangrove telah melewati beberapa tahap sesuai dengan teori strategi komunikasi, mulai dari tahap analisis, penetapan tujuan, sasaran, pesan, instrumen dan kegiatan, sumber daya dan skala waktu serta evaluasi dan tinjauan.

Selain itu, KeSEMaT juga melakukan kegiatan komunikasi secara terencana dan membagi program-program komunikasi yang dievaluasi setiap program kampanye tersebut selesai dilaksanakan.

Tiga penelitian mengenai KeSEMaT di atas, seolah membawa angin segar, terutama dalam perkembangan organisasi mahasiswa yang dapat memberikan dampak yang baik kepada masyarakat. Semoga ke depan, akan semakin banyak lagi penelitian mengenai kiprah organisasi mahasiswa dalam menyelamatkan hutan mangrove dan melakukan pemberdayaan masyarakat di wilayah pesisirnya sehingga dapat menyelamatkan kawasan tersebut dari berbagai ancaman yang menghadang. (ABL/AP/ADM).

No comments:

Post a Comment