Kegiatan yang dilaksanakan pada pukul 09.30 - 12.45 WIB ini, dihadiri oleh berbagai stakeholder terkait pengelolaan mangrove, diantaranya pemerintahan, lembaga swadaya masyarakat, organisasi kemahasiswaan, warga binaan dan masyarakat setempat.
Acara diawali dengan sambutan-sambutan yang disampaikan oleh KeSEMaT, IP Semarang dan pihak kelurahan. Dalam sambutannya, Sdr. Faiz Ghoffar Ardani (Presiden) menyampaikan bahwa dengan adanya program peningkatan kapasitas ini, maka diharapkan Arjuna Berdikari dapat memiliki bekal yang lebih banyak sehingga dapat menjadi sebuah kelompok pengolah kopi mangrove yang mandiri dan menjadi bagian dari jejaring UMKM di Kota Semarang.
"Terima kasih kepada IP Semarang yang sudah mendampingi KeSEMaT dalam memberdayakan Arjuna Berdikari menjadi kelompok pengolah kopi mangrove yang mandiri," kata Presiden. "Semoga kerja sama kita akan terus berlangsung sampai di akhir program, yaitu tahap pemasaran dan pameran yang akan dimulai di tahun depan," lanjutnya.
Sambutan dilanjutkan oleh Ibu Pujiharini, S.Hut, MP (Ketua Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah III, Jawa Tengah) yang berharap agar dengan dibentuknya Arjuna Berdikari akan dapat meningkatkan taraf perekonomian masyarakat pesisir di Kelurahan Mangkang Wetan.
Agenda selanjutnya, yaitu penyampaian materi yang menghadirkan tiga narasumber, yaitu Bpk. Wasito (Pusat Pemberdayaan dan Pelayanan Masyarakat, Kendal), Bpk. Abdul Latief (Kelompok Pengolah Mangrove Rumah Berdikari, Indramayu) dan Ibu Louch Lintan Legarsi (Kampus UMKM Shopee, Semarang).
Bpk. Wasito menjelaskan mengenai manajemen suatu kelompok. Melalui pemberian materi ini, maka Arjuna Berdikari diharapkan akan dapat mengetahui mengenai ilmu manajemen kelompok, permasalahan yang kemungkinan akan dialami dan upaya penyelesaian masalah secara kolektif yang dapat dilakukan.
Anggota Arjuna Berdikari sangat mengapresiasi penyampaian materi ini, karena dapat menjadi bekal untuk menjadi kelompok dengan keanggotaan yang aktif, solid, tangguh dan mandiri.
Pemaparan materi kedua disampaikan oleh Bpk. Abdul Latief yang menjelaskan mengenai produk kopi mangrove, berikut pengalamannya dalam melakukan pemasaran, baik secara luring maupun daring. Bpk. Abdul Latief menekankan kepada aspek keberlanjutan ketersediaan bahan baku sebagai modal utama dalam produksi kopi mangrove, serta menyampaikan mengenai pentingnya berjejaring.
Materi terakhir, disampaikan oleh Ibu Louch Lintan Legarsih mengenai strategi pemasaran dan marketing produk UMKM, yang menjelaskan mengenai potensi pasar daring yang sangat besar. Berbekal modal produk yang unik, maka Kopi Mangrove Arjuna mempunyai potensi pasar daring yang sangat bagus apabila dikembangkan dengan benar. Lebih lanjut, Ibu Lintan juga menyampaikan mengenai strategi pemasaran produk yang diawali dengan analisis kesiapan produk, pengurusan kelengkapan administrasi dan promosi yang kekinian.
"Peran KeSEMaT juga sangat penting dalam mendampingi Anggota Arjuna Berdikari dalam melakukan pemasaran Kopi Mangrove secara daring," kata Ibu Lintan. "Dengan pendampingan dari KeSEMaT yang sudah berpengalaman, maka Arjuna Berdikari dapat menjadi kelompok UMKM yang tangguh, solid dan mandiri," lanjutnya.
Setelah pemaparan dari para narasumber selesai, acara dilanjutkan dengan diskusi secara dua arah, dengan dibukanya sesi pertanyaan, yang dilanjutkan dengan pemberian plakat dan bingkisan kepada semua narasumber. Keseluruhan acara berlangsung dengan baik dan lancar yang ditutup dengan doa dan foto bersama. (ADM).
No comments:
Post a Comment