Jepara - KeSEMaTBLOG. Sebuah wisata mangrove ke MECoK, yang telah kami adakan untuk memperkenalkan mangrove kepada para siswa/siswi SDN Teluk Awur Jepara, sungguh sebuah pengalaman yang tak bisa terlupakan. Bagaimana tidak, awalnya kami hanya ingin mengajak Adik-adik kelas 4 dan 5 SD saja untuk berwisata ke MECoK, namun karena kelas 6 SD juga “merengek” agar bisa diikutkan, maka akhirnya setelah bernegosiasi dengan Bapak/Ibu Guru mereka, pada tanggal 7 Agustus 2009, mulai pukul 09.00 WIB, dimulailah perjalanan tujuh puluhan siswa SDN Teluk Awur untuk berwisata mangrove ke MECoK. Maka, di hari itu, penuh sesaklah, MECoK kami.
Senang dan bangga, begitulah yang kami rasakan di saat Adik-adik kami ini, mulai memasuki MECoK untuk mulai melakukan wisata mangrove di sana. MECoK, yang dulunya di tahun 2001 adalah lahan kosong berupa tambak yang telah ditinggalkan oleh pemiliknya, secara perlahan akhirnya bisa kami “sulap” menjadi sebuah pusat pendidikan mangrove kecil, yang sangat berguna bagi kami untuk menyebarkan informasi dan pengetahuan mangrove kami, kepada masyarakat yang membutuhkan. Dan, di pagi hari yang cerah itu, giliran masyarakat kecil kami, yang secara berombongan dan bergantian melihat-lihat seluruh isi MECoK yang tak lebih dari 1 hektar saja, luasannya.
Mengingat begitu banyaknya anak-anak kecil yang berwisata di MECoK, maka KeSEMaT membagi mereka menjadi tiga kelompok yang masing-masing dipimpin oleh satu orang trainer mangrove dari KeSEMaT. Masing-masing trainer bertugas untuk memberikan penjelasan mengenai jenis-jenis mangrove, ciri-cirinya, nama daerah dan ilmiahnya, manfaatnya sebagai penahan abrasi, pencegah masuknya air laut ke darat, sebagai tempat tinggal ikan, kepiting dan lain sebagainya. Tak hanya menjelaskan itu saja, para KeSEMaTERS juga bertugas memberikan informasi yang baik agar para siswa mau turut serta dalam menjaga dan melestarikan mangrove di MECoK, dengan cara tidak menebang melainkan harus menanam dan menjaganya.
Di setiap titik yang dianggap strategis, para trainer mengajak anak-anak untuk menirukan nama-nama daerah dan ilmiah untuk setiap mangrove yang ditemuinya. Pengenalan jenis mangrove ini, sehari sebelumnya juga telah diterangkan oleh KeSEMaTERS, di ruang kelas mereka masing-masing. Sambil menghapal nama-nama mangrove yang ada, para KeSEMaTERS yang juga didampingi oleh KeMANGTEER-nya, juga memberitahukan kepada murid-murid SD ini, tentang binatang-binatang yang ada di mangrove dan manfaat ekonomi mangrove, diantaranya adalah buah Bruguiera gymnorrhiza yang bisa dimasak menjadi bermacam bentuk makanan yang lezat.
Selesai melakukan penyuluhan mangrove, para trainer memberikan kesempatan kepada adik-adiknya untuk bermain-main di MECoK dengan cara membebaskan mereka untuk melihat bibit-bibit mangrove, bermain lumpur, memetik propagul Rhizophora yang mulai berbuah lebat, memanjat akar-akar cakar ayam yang kuat, berlarian di bedeng persemaian mangrove dan aktivitas lainnya. Konsep bermain sambil belajar dan serius tapi santai, sengaja diberlakukan di program KeSEMaT Goes To Community (KGTC) 2009: Save Our Mangroves - Penyuluhan dan Kunjungan Lapangan ke Ekosistem Mangrove, untuk mengimplementasikan program salah seorang finalis Danamon Young Leaders Award (DYLA) 2009, yaitu Sdri. Nor Rofika Hidayah.
Setelah puas berkunjung ke MECoK, para siswa diajak kembali ke kelas, yang berjarak tak lebih dari 500 meter dari MECoK. Dengan berjalan kaki, sambil berbaris dan bernyanyi Ampar-ampar Pisang, adik-adik kecil kami ini, nampak begitu gembira setelah diajak untuk mengunjungi MECoK. Saat kami tanya apakah mereka mau menjaga dan melesatarikan ekosistem mangrove di desanya, yaitu Teluk Awur, secara serempak mereka menjawabnya dengan satu kata, sambil berteriak keras, “MAU!” Salam MANGROVER!
No comments:
Post a Comment