Semarang - KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 8 November 2019, mulai pukul 18.30 - 22.00 WIB, KeSEMaT kembali sukses menyelenggarakan program kampanye mangrove tahunannya, yaitu Mangrove Music Charity (MMC) 2019. Kegiatan MMC 2019 ini mengusung tema The Culture of Mangrove Nusantara yang dimaksudkan untuk menyadarkan dan mengajak masyarakat, khususnya generasi muda mengenai pentingnya ekosistem mangrove di masa sekarang dan mendatang, melalui kampanye-kampanye mangrove kreatif yang dilakukan pada acara ini.
Acara ini bertempat di Angkringan Blendoek, Gajah Mada, Semarang. Bentuk kegiatan MMC 2019 berupa penggalangan dana masyarakat yang berada di wilayah Semarang, dengan mengundang berbagai pihak, baik dari komunitas musik maupun lingkungan secara sukarela.
"Venue-nya rame sekali. Ratusan orang datang ke sini. Sambil menyantap makan malam, warga Semarang menikmati MMC 2019," kata Sdri. Faradian Nurul Hapsari (staf MENSETSI), selaku Koordinator Lapangan. "Sebanyak 90% hutan mangrove Semarang sudah rusak, jadi MMC ini adalah seruan moral kami, agar warga Semarang lebih peduli lagi dengan kawasan pesisirnya," tambahnya.
KeSEMaTUSTIK yang Energik
MMC 2019 dimulai dengan sambutan-sambutan dari Ketua Pelaksana dan Presiden KeSEMaT. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan penampilan KeSEMaTUSTIK yang tampil energik membawakan hits single-nya, seperti Mangrove Hidup Kita, Kumis di Hari Kamis, Hijau Lebam dan lain-lain.
"Saya berharap, MMC 2019 yang dilaksanakan di Semarang bawah ini, dapat menjangkau kalangan masyarakat yang lebih luas lagi," kata Sdr. Ilham Kuncahyo (Presiden), pada saat sambutan. "Kami mengkampanyekan mangrove di semua area di Semarang, dan malam ini, kami mencoba lebih dekat dengan warga Semarang bawah, sembari mengingatkan akan ancaman abrasi yang melanda di kawasan pesisir Semarang, sebagai akibat dari penebangan hutan mangrove," jelasnya lebih lanjut.
Penampilan KeSEMaTUSTIK yang ekspresif, juga mendapatkan banyak apresiasi dari pengunjung di malam itu, tak terkecuali oleh salah satu AMaT.
"Akhirnya kesampean juga mendengar live Hijau Lebam, single terbaru KeSEMaTUSTIK yang rencananya akan direkam," kata Bpk. Bagus R. Dwi Angga (AMaT) yang turut menyaksikan penampilan KeSEMaTUSTIK. "Lagunya bagus, dan mengena sekali untuk kampanye tentang pro kontra reklamasi pantai yang sering terjadi di area mangrove," terangnya lagi.
Talk Show Batik Mangrove bersama Ibu Mufidah
Acara dilanjutkan dengan "Talk Show Batik Mangrove Mas Bamat bersama Ibu Mufidah." Sebagai informasi, Ibu Mufidah adalah koordinator Srikandi Pantura, salah satu kelompok pengrajin batik mangrove di Semarang, yang merupakan warga binaan KeSEMaT.
"Saya membuat batik mangrove dengan tujuan untuk ikut serta melestarikan mangrove," kata Ibu Mufidah. "Jadi, batik mangrove ini tidak merusak mangrove, karena pewarna batiknya berasal dari buah mangrove atau propagul yang telah jatuh ke tanah dan membusuk," jelasnya.
Tak hanya talk show, MMC 2019 juga memamerkan aneka produk mangrove yang menarik minat masyarakat Semarang.
Sdri. Anissa A. Suparyadi (MENKOMSI), selaku koordinator KeSEMaTFAIR (KF) menjelaskan bahwa pameran aneka produk mangrove KeSEMaT sengaja selalu ditampilkan di setiap event yang diselenggarakan oleh KeSEMaT.
"Kami membawa batik mangrove, kaos mangrove dan aneka jajanan mangrove, seperti peyek, krupuk, stik dan lain-lain untuk mengenalkan manfaat hutan mangrove kepada masyarakat," jelas MENKOMSI.
Acara disambung dengan penampilan solo singer oleh Sdri. Ernita yang membawakan beberapa buah lagu sehingga menambah suasana MMC 2019 semakin semarak.
Fashion Show Batik Mangrove Mas Bamat
Acara yang ditunggu-tunggu, yaitu "Fashion Show Batik Mangrove Mas Bamat" hadir memeriahkan panggung MMC, yang bertujuan untuk memperkenalkan Batik Mangrove Mas Bamat kepada masyarakat luas, yang dipadukan dengan kreatifitas musik dari KeSEMaTUSTIK.
"Fashion show kali ini menampilkan empat orang model yang dibalut dengan batik mangrove Mas Bamat, hasil kreasi Ibu Mufidah dari Srikandi Pantura," terang Sdri. Clara Azalia Belinda (MENKEU), selaku Penata Gaya Model MMC 2019.
Pengunjung nampak riuh rendah memberikan tepuk tangannya tanda apresiasi. MMC 2019 benar-benar petjah! Tak sedikit yang maju ke depan, memfoto model yang terdiri dari dua model pria dan dua model wanita, pada saat berlenggak-lenggok di catwalk yang diatur sedemikian rupa sehingga membelah tempat duduk pengunjung.
"Acara MMC-nya meriah sekali. Petjah! Selamat buat KeSEMaT. Saya tadi juga ikut berdonasi di kotak Koin Untuk Mangrove (KUMANG) yang disediakan panitia," kata salah satu pengunjung. "Dari acara penggalangan dana untuk mangrove ini, saya jadi tahu kalau hutan mangrove punya banyak fungsi dan manfaat, namun kondisinya sekarang terancam," tuturnya.
Sdri. Anggie Almira Rizkiana (staf MENKOMSI), selaku Ketua Pelaksana MMC 2019 menjelaskan bahwa MMC 2019 menyajikan musik berlirik mangrove agar menumbuhkan jiwa konservasi mangrove di kalangan generasi muda.
"Musik merupakan media yang mudah diterima oleh masyarakat umum, sehingga kami menyajikannya di sini, dengan harapan dapat menumbuhkan semangat untuk menyelamatkan mangrove di Pantai Utara Jawa Tengah, juga di seluruh Indonesia bahkan dunia," terang Sdri. Anggie.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pengumuman jumlah KUMANG yang didapatkan dari hasil MMC 2019.
KeSEMaTUSTIK feat. Sagita memungkasi acara malam itu, yang ditutup dengan foto bersama. (FNH/ADM/AP/IK).
No comments:
Post a Comment