Pada hari pertama, kegiatan dimulai dengan menuju lokasi kegiatan, yaitu di SMC Jateng. Setelah sampai di lokasi, kegiatan dilanjutkan dengan pengambilan data mangrove dengan cara menggelar kuadran transek 10 x 10 m dari tali nilon.
Sebagai informasi, pembeda antara seedling, sapling dan tree salah satunya terletak pada ukuran diameter batangnya. Selain analisis vegetasi, juga dilakukan pengukuran tutupan kanopi daun mangrove dengan cara memotret menggunakan kamera handphone yang diarahkan ke atas.
Pengukuran parameter lingkungan, seperti pH air, suhu air dan suhu udara juga dilakukan. Tak hanya itu, pada kegiatan ini, juga dilakukan pendataan sampah berdasarkan kategori ukuran, mulai dari kecil, sedang, hingga besar.
"Riset mangrove bersifat dinamis. Banyak sekali ilmu baru di setiap tahunnya. Untuk itulah, kami selalu menyesuaikan kurikulum mangrove kami dengan metode riset terkini di setiap pelaksanaan MT," jelas Sdri. Iis. "Pada MT tahun ini, kami juga memeriksa indikator lain, yaitu kesehatan mangrove dengan cara melihat ada tidaknya pohon mangrove yang ditebang oleh manusia," terangnya lebih lanjut.
Setelah kegiatan lapangan usai, MT dilanjutkan dengan pemberian materi ruangan oleh Bpk. Ganis R. Efendi, selaku Dirut IKAMaT mengenai biota yang bersimbiosis dengan mangrove, khususnya kepiting.
Pada hari kedua, MT diadakan di Kantor KeSEMaT yang membahas mengenai pengolahan data mangrove yang data lapangannya diambil dari MT hari pertama.
Dibimbing oleh Sdr. Muksin Purnama (DP), analisis data menggunakan software Image-J dan Ms. Excel. Dari kegiatan ini, berhasil diperoleh data keanekaragaman, keseragaman, dominansi, tutupan kanopi dan lain-lain.
Para pemateri MT 2019 merupakan Alumni KeSEMaT (AMaT) yang ahli pada bidangnya masing-masing. Mereka sudah berpengalaman sebagai tenaga ahli untuk beberapa proyek mangrove berskala nasional maupun internasional.
“Melalui MT 2019 ini, saya berharap agar para KeSEMaTER tidak hanya menguasai teori mangrovenya saja, namun juga menguasai praktik langsung di lapangannya," jelas Sdr. Ilham Kuncahyo (Presiden). "Setelah ini, mereka akan langsung diterjunkan ke lapangan dan terlibat berbagai proyek mangrove di jaringan kerja KeSEMaT, baik dari dalam maupun luar negeri," pungkasnya. (AP/GTP/ENBU/ADM).
No comments:
Post a Comment