Jepara - KeSEMaTBLOG. “Pagi hari ini, kami mengimplementasikan salah satu program kerja insidental kami, yaitu KeSEMaT Goes To Community (KGTC) 2019 yang kali ini, bekerja sama dengan SMAN 2 Kudus," kata Sdr. Raditya R. Ananta (MENPORSI). "Kami menjelaskan mengenai fungsi dan manfaat ekosistem mangrove, sekaligus mendampingi guru dan adik-adik field trip ke Mangrove Education Center of KeSEMaT (MECoK) di Teluk Awur, Jepara," tambahnya.
Kegiatan yang diadakan pada tanggal 5 Oktober 2019, mulai dari pagi hingga siang hari ini, diawali dengan sambutan dari SMAN 2 Kudus dan KeSEMaT. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi mengenai dasar-dasar ekosistem mangrove.
Para murid nampak antusias menyimak penjelasan yang disampaikan oleh MENPORSI. Beberapa dari mereka bahkan sudah tidak sabar untuk melakukan penanaman bibit mangrove, mengingat kegiatan ini adalah penanaman mangrove yang pertama bagi mereka.
"Saya baru pertama kali ini mau menanam mangrove," kata salah satu siswa. "Udah gak sabar banget, mau merasakan gimana rasanya nanem mangrove di lumpur-lumpur. Pasti seru, deh," lanjutnya.
Pihak sekolah menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi pengetahuan alam kepada para murid yang tergabung dalam Kelompok Pecinta Alam dan OSIS.
"Kami berharap, agar siswa-siswi kami dapat menyerap ilmu dari KeSEMaT akan arti penting ekosistem pantai, khususnya hutan mangrove,” kata salah satu perwakilan guru. “Biasanya kami melakukan kegiatan alam di gunung, tetapi pada tahun ini, kami mengadakannya di pantai untuk memberikan wawasan yang lebih luas kepada mereka,” terangnya.
Acara dilanjutkan dengan mengunjungi bedeng persamaian mangrove, susur pantai dan dilanjutkan dengan penanaman mangrove. Para murid tampak antusias mendengarkan penjelasan dari KeSEMaT.
"Saya baru tahu kalau sebelum ditanam, mangrove harus dibibitkan terlebih dahulu," kata salah satu murid. "Hal ini fungsinya agar pada saat ditanam nanti, maka dia akan memiliki kelulushidupan yang lebih tinggi," ujarnya lagi.
Penanaman mangrove dilakukan di salah satu titik di MECoK yang telah ditetukan oleh KeSEMaT. Bibit yang ditanam adalah jenis Bakau atau Rhizophora, sebanyak 200 bibit.
"Seru banget nanem mangrovenya," ujar salah satu siswi. "Menanamnya juga nggak boleh asal tanam biar bisa tumbuh dengan baik. Walaupun panas terik, tapi kami tetap semangat menanam Bakau di MECoK ini," semangatnya.
Sebelum acara berakhir, Sdr. Ilham Kuncahyo (Presiden) menitipkan pesan kepada siswa-siswi SMAN 2 Kudus agar mereka ikut andil dalam melakukan upaya rehabiitasi ekosistem mangrove di Indonesia.
"Adik-adik bisa membantu kami dalam mempromosikan fungsi dan manfaat hutan mangrove di media sosial masing-masing," kata Presiden. "Jika kita melakukannya secara bersama-sama, maka akan lebih banyak lagi yang akan mengetahui tentang mangrove sehingga dapat bergerak bersama dalam menyelamatkannya," jelasnya lebih lanjut.
Keseluruhan acara berjalan dengan baik dan lancar yang diakhiri dengan pemberian sertifikat dan foto bersama. (AP/RRA/ADM).
No comments:
Post a Comment