8.5.16

Cap Telapak Tangan, Tanda Dukungan Pelestarian Mangrove Indonesia

Semarang - KeSEMaTBLOG. Pada saat Kampanye Simpatik Mangrove Restoration (MANGRES) 2016: MANGROVEDOELOE tengah berlangsung di kawasan CFD Simpang Lima, Semarang (24/5), para peserta MANGRES 2016 nampak ramai-ramai membubuhkan tanda tangannya yang dituangkan dalam cat telapak tangan yang dibubuhkan di spanduk panjang warna putih yang sudah disiapkan oleh panitia.

"Ini sebagai bukti nyata dukungan kami terhadap pelestarian mangrove di Semarang pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya. Di Semarang sendiri, kawasan mangrovenya sudah rusak 90% dan di Indonesia juga sudah lebih dari 70% terdegradasi. Kini hutan mangrove Indonesia hanya tersisa sekitar 3,8 juta hektar saja," terang Sdr. Tania Pusparani (MENPORSI) yang turut berkampanye di pagi itu.

Mulai dari pukul 07.00 - 10.00 WIB, selain aksi tanda tangan cap telapak tangan, mereka juga melakukan aksi long march, cosplay, flash mob, bermain ular tangga mangrove, membagikan stiker mangrove, berorasi dan lain-lain.

"Walaupun kedua tangan kami belepotan dengan cat warna-warni, kami senang, karena dapat berkontribusi langsung dengan aksi cap telapak tangan mangrove ini, sembari mengingatkan kepada warga di Semarang bahwa hutan mangrove di kotanya sudah rusak," kata salah satu peserta.

Datang dari latar belakang yang berbeda, peserta MANGRES 2016 nampak melebur jadi satu, menuliskan beberapa kata setelah melakukan cap telapak tangan.

"Dengan cara yang lebih menggembirakan seperti ini, kami ingin mengajak lebih banyak orang untuk mulai peduli dengan hutan mangrovenya. Sejak zaman Hindia Belanda, hutan mangrove kita sudah mulai ditebang untuk pertambakan dan peruntukan lainnya. Jangan lagi ini diperparah dengan ketidaktahuan kita akan fungsi dan manfaatnya yang sangat penting bagi manusia dan bumi kita," jelas Sdr. Mahbub Murtiyoso (Presiden).

Aksi cap telapak tangan dengan cat air ini menjadi tontonan yang menarik di Simpang Lima, pagi itu. Beberapa warga Semarang nampak turut menyumbangkan telapak tangannya. Mereka rela dikotori demi turut mendukung aksi simpatik penyelamatan hutan mangrove di Indonesia. Bagaimana dengan Anda? (KHDA).

No comments:

Post a Comment