Semarang – KeSEMaTBLOG. Pendaftaran MANGROVE REpLaNT (MR) 2009 hari ini (14 Juli 2009) telah ditutup. Sampai dengan artikel ini ditulis, puluhan peserta dari seluruh Indonesia telah terdaftar, yaitu (1) LSM : LSM Rhizophora Malang dan Komunitas Hijau Biru Mataram Nusa Tenggara Barat; (2) Dinas Pemerintahan : DKP Kalimantan Timur, DKP Muko Muko Bengkulu, dan DKP Manokwari, Papua.
Selanjutnya, peserta MR 2009 juga terdiri dari (3) Mahasiswa : Universitas Syah Kuala (UNSYIAH) Nangroe Aceh Darussalam, Universitas Jenderal Sudirman (UNSOED) Surakarta, Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, Universitas Negeri Mataram (UNM) Nusa Tenggara Barat, Universitas Negeri Malang (UNM) Malang, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Universitas Indonesia (UI) Jakarta dan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Universitas Negeri Semarang (UNNES) Semarang; (4) Swasta : Mobile 8; Pelajar : SMA dan SMK di Semarang dan Jepara.
MR 2009 memang berbeda dan spesial. Banyaknya peserta dari LSM dan Dinas Pemerintahan se-Indonesia, tidak lain dan tidak bukan karena konsep MR 2009 adalah pelatihan dan bukan penyuluhan mangrove. Selain karena seminar-mangrove-nasionalnya, sebagian dari mereka tertarik mengikuti MR 2009, karena kali ini KeSEMaT akan memberikan dua buah pelatihan sekaligus, yaitu pelatihan tentang rahasia metode rehabilitasi mangrove yang selama delapan tahun ini berhasil diimplementasikan oleh KeSEMaT untuk merubah lahan gersang menjadi hutan-mangrove-lebat bernama Mangrove Education Center of KeSEMaT (MECoK) di Teluk Awur, Jepara dan pelatihan pembuatan sabun dan bahan makanan berbahan baku mangrove.
Tujuan perubahan konsep MR 2009 ini, memang disengaja oleh KeSEMaT, untuk mulai memberikan pelatihan mangrove sekaligus membagi pengetahuan-mangrove-kami, kepada masyarakat Indonesia, setelah delapan tahun ini, kami berhasil menghijaukan kembali lahan gundul di Teluk Awur, Jepara.
Untuk itulah, karena konsepnya pelatihan, maka di MR 2009 ini, kami sengaja membatasi jumlah peserta-keseluruhan-MR 2009 sebanyak 80 orang saja, yang terdiri dari 30 orang peserta MR 2009 dan selebihnya adalah pembicara, trainer pelatihan, tamu undangan, masyarakat, Ikatan Alumni KeSEMaT (IKAMaT) dan KeSEMaT’s Mangrove Volunteer (KeMANGTEER) hingga jumlah totalnya adalah 80 orang.
Kali ini, konsep MR juga tidak bertujuan secara langsung untuk merehabilitasi sebuah kawasan mangrove, melainkan lebih kepada memberikan ilmu mangrove kami kepada para peserta pelatihan. Sehingga, kami membatasi kuota peserta MR 2009 hanya 30 peserta saja, agar proses transfer ilmu mangrove kami kepada para peserta MR 2009, bisa berjalan secara maksimal.
Tidak seperti konsep MR sebelumnya dan program konservasi mangrove kami lainnya, yaitu Mangrove Cultivation (MC), yang memang ditujukan hanya untuk memberikan penyuluhan mangrove dengan tujuan utama merehabilitasi sebuah kawasan pesisir sehingga dibutuhkan ratusan orang, maka MR 2009 kali ini berkonsep pelatihan, sehingga semakin banyak peserta yang mengikuti MR 2009, maka akan semakin tidak maksimal pula proses transfer pengetahuan-mangrove-kami kepada peserta.
Untuk itu, KeSEMaT memohon maaf apabila di MR 2009 ini, kami telah menolak puluhan orang sebagai para calon peserta MR 2009 yang berniat mendaftar, karena memang kuota peserta MR 2009 sebanyak 30 orang, telah terpenuhi. Untuk MR 2009 ini, kami berniat ingin memaksimalkan kualitas pembagian ilmu mangrove kami, kepada para peserta dari seluruh Indonesia.
Maka, kami menyarankan kepada para calon peserta MR 2009 yang tidak kebagian kuota, untuk bisa mengikuti program-program konservasi mangrove KeSEMaT lainnya yang membutuhkan ratusan orang peserta, seperti MC, Mangrove Restoration (MANGRES), Mangrove Conservation (MANGCON) dan lain-lain.
Selanjutnya, latar belakang dilaksanakannya MR 2009 adalah bahwa ekosistem hutan mangrove merupakan komunitas tumbuhan pesisir yang memiliki manfaat sangat besar, antara lain sebagai daerah pemijahan jenis ikan tertentu, daerah asuhan ikan-ikan ekonomis penting, penyedia nutrien dan zat hara penting, serta fungsi fisik yang sangat besar seperti menjaga daerah pesisir dari abrasi.
Secara umum, kondisi mangrove di Indonesia khususnya Pantai Utara Jawa sudah dalam tingkatan yang mengkhawatirkan. Kondisi ini sebagian besar diakibatkan oleh penebangan mangrove untuk area pertambakan dan keperluan lainnya. Kerusakan-kerusakan ini pada dasarnya disebabkan ketidakpedulian sebagian masyarakat akan pentingnya ekosistem mangrove demi kelangsungan sumberdaya daerah pesisir. Pada umumnya, mereka lebih mementingkan keuntungan sesaat tanpa memikirkan kelangsungan kelestarian alam.
Atas dasar-dasar tersebut di atas, maka KeSEMaT melakukan usaha penanaman mangrove yang diimplementasikan dalam program konservasi mangrove bertajuk MANGROVE REpLaNT (MR), untuk menjaga kelestarian dan menumbuhkembangkan rasa kepedulian mahasiswa dan generasi muda tentang arti pentingnya ekosistem mangrove.
Usaha penanaman ini telah dilakukan selama delapan tahun terakhir secara kontinyu, sejak berdirinya KeSEMaT di Teluk Awur, Jepara mulai dari tahun 2001, 2002, 2003, 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, sampai dengan sekarang (2009).
Tujuan umum dari MR 2009 adalah untuk menumbuhkembangkan semangat konservasi ekosistem mangrove kepada kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat. Sementara itu, tujuan khususnya, yaitu (1) Meningkatkan kesadaran peserta atas pentingnya ekosistem mangrove. (2) Memberikan pelatihan kepada peserta tentang tata cara membibitkan, menanam, merawat dan menjaga kelangsungan ekosistem mangrove. (3) Memberikan pelatihan kepada peserta tentang teknik pengelolaan buah mangrove sebagai bahan pangan dan sabun.
Secara garis besar, waktu dan tempat pelaksanaan MR 2009 adalah sebagai berikut:
1. Seminar Nasional Mangrove for The Community
Hari/Tanggal: Sabtu, 25 Juli 2009
Waktu: 09.00 WIB – 13.00 WIB
Tempat: Ruang Teater Kampus Ilmu Kelautan UNDIP, Teluk Awur, Jepara
2. Pelatihan Pengolahan Makanan dan Sabun Berbahan Dasar Buah Mangrove
Hari/Tanggal: Sabtu, 25 Juli 2009
Waktu: 14.00 WIB – 17.30 WIB
Tempat: Ruang Teater Kampus Ilmu Kelautan UNDIP, Teluk Awur, Jepara
3.Pelatihan Pembibitan, Penanaman dan Penyulaman Mangrove
Hari/Tanggal: Sabtu, 25 Juli 2009
Waktu: 19.30 WIB – 22.00 WIB
Tempat: Kantin Asrama Ilmu Kelautan UNDIP, Teluk Awur, Jepara
4.Praktek Pelatihan Pembibitan, Penanaman dan Penyulaman Mangrove
Hari/Tanggal: Minggu, 26 Juli 2009
Waktu: 06.00 WIB – 07.00 WIB
Tempat: MECoK, Teluk Awur, Jepara
5.Penanaman Mangrove bersama Masyarakat
Hari/Tanggal: Minggu, 26 Juli 2009
Waktu: 09.00 WIB – 12.00 WIB
Tempat: Desa Tanggul Tlare, Jepara
Secara garis besar, susunan acara MR 2009 adalah sebagai berikut:
1.MR 2009 akan dibuka secara langsung oleh Bupati Kabupaten Jepara, pada hari Sabtu, 25 Juli 2009 pukul 09.00 WIB.
2.Seminar Nasional bertema Mangrove for The Community akan dikemas dalam format diskusi panel yang akan mempertemukan tiga orang Panelis, yaitu Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Jakarta, World Wild Fund (WWF) Indonesia Jakarta dan Mangrove Information Center (MIC) Bali.
3.Pelatihan Pembibitan, Penanaman dan Perawatan Mangrove akan dibimbing oleh Trainer Pelatihan dari Praktisi Mangrove KeSEMaT.
4.Pelatihan Pengolahan Makanan dan Sabun Berbahan Dasar Buah Mangrove akan dibimbing oleh Trainer Pelatihan dari Dosen Pangan Universitas Tujuh Belas Agustus Semarang dan Ibu-ibu PKK Rungkut Surabaya.
5.Penanaman Mangrove akan dilakukan oleh peserta, panitia, para dosen Ilmu Kelautan UNDIP dan masyarakat Desa Teluk Awur dan Desa Tanggul Tlare Jepara, yang merupakan acara puncak dari seluruh rangkaian kegiatan MR 2009.
Pembicara MR 2009 akan didatangkan dari: (1) Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Jakarta. (2) World Wild Fund (WWF) Indonesia Jakarta. (3) Mangrove Information Center (MIC) Bali.
Trainer pelatihan akan didatangkan dari: (1) Praktisi Mangrove KeSEMaT untuk Pelatihan Pembibitan, Penanaman dan Penyulaman Mangrove. (2) Dosen Teknologi Pertanian Universitas Tujuh Belas Agustus Semarang untuk Pelatihan Pengolahan Makanan Berbahan Dasar Buah Mangrove. (3) Ibu-ibu PKK Rungkut Surabaya untuk Pelatihan Pengolahan Sabun Berbahan Dasar Buah Mangrove.
Para tamu undangan yang dijawalkan hadir, yaitu (1) Pemerintah Kabupaten Jepara : Bupati dan staf Kabupaten Jepara. (2) Dinas Kabupaten Jepara : Dinas pemerintahan dan lingkungan terkait di Kabupaten Jepara. (3) Dosen Jurusan Ilmu Kelautan UNDIP : Dekan, Pembantu Dekan dan Dosen Jurusan Ilmu Kelautan UNDIP. (4) LSM : JICA Jepang. (5) Masyarakat : Kepala Desa dan Masyarakat Desa Teluk Awur dan Desa Tanggul Tlare Jepara. (6) KeSEMaTERS dan MANGROVER : Ikatan Alumni KeSEMaT (IKAMaT) dan KeSEMaT’s Mangrove Volunteer (KeMANGTEER).
Demikian, ringkasan tentang MR 2009 yang kami susun sesaat setelah rapat MR 2009 (lihat foto di atas). Kepada para peserta MR 2009, kami ucapkan sampai jumpa pada tanggal 24 – 26 Juli 2009, di Teluk Awur, Jepara. Terima kasih telah berpartisipasi dan mendukung KeSEMaT dalam program konservasi mangrove KeSEMaT, ini. Salam MANGROVER!
No comments:
Post a Comment