Semarang – KeSEMaTBLOG. Di musim liburan seperti ini, kira-kira tempat liburan manakah yang akan Anda tuju untuk menghabiskan liburan Anda bersama keluarga? Beberapa pilihan seperti kebun binatang, mall, dan pantai, mungkin adalah tiga buah tempat rekreasi yang akan Anda pilih, ya? Tapi, pernahkah Anda berpikir untuk berlibur ke hutan mangrove? Berlibur ke hutan mangrove adalah sebuah alternatif liburan yang rekreatif dan edukatif, sarat dengan pendidikan dan pengetahuan bagi Anda dan keluarga Anda (?).
Mangrove, sebagai sebuah kawasan yang terletak di pesisir pantai, kini sedang menjadi primadona di mana-mana. Berbagai program dan proyek rehabilitasi mangrove dengan konsep ekologi, konservasi, ekonomi dan pariwisata, sedang getol-getolnya digalakkan oleh pemerintah dan swasta, untuk menyelamatkan hutan mangrove dari ancaman kepunahan di masa mendatang.
Sebagai salah satu “efek” dari banyaknya proyek rehabilitasi mangrove di Indonesia, maka “penyulapan” hutan mangrove menjadi sebuah tempat rekreasi keluarga, nampaknya tak bisa dibendung lagi. Maka, lantas tak salah memang, apabila di satu, dua buah titik di Indonesia, sekarang ini mulai ditemukan tempat rekreasi mangrove yang apik dan representatif. Satu diantaranya adalah Pusat Informasi Mangrove (PIM) yang berlokasi di Denpasar, Bali.
Namun demikian, tak hanya di Bali saja PIM berada. Bagi Anda yang tinggal di Jawa Tengah dan sekitarnya, beberapa kelompok tani, organisasi dan masyarakat pesisirnya, juga telah banyak yang menginisiasi bagi terbentuknya PIM-PIM serupa, layaknya di Bali.
Beberapa buah lokasi PIM ini bisa ditemukan di Cilacap, Pemalang, Tegal, Kendal, Semarang, Demak, Jepara dan Rembang. Khusus untuk Jepara, di sebuah desa bernama Teluk Awur, KeSEMaT telah berhasil membangun sebuah kawasan PIM, yang digunakan oleh organisasi-mangrove-mahasiswa ini, sebagai sebuah sarana untuk memberikan informasi tentang mangrove kepada pelajar, mahasiswa dan masyarakat di sekitarnya.
PIM KeSEMaT yang lebih dikenal dengan nama MECoK (Mangrove Education Center of KeSEMaT), terdiri dari puluhan jenis flora dan fauna mangrove. MECoK sudah banyak dikunjungi oleh perorangan, institusi dan LSM se-Indonesia yang berasal dari Jepara, luar Jepara bahkan luar Jawa. Apa yang ditawarkan oleh MECoK sehingga lokasi ini seringkali dikunjungi?
Selain pemandangan pantai Teluk Awurnya yang notabene adalah Laut Jawa yang indah, komunitas mangrove di MECoK dengan variasi spesiesnya berikut faunanya seperti kupu-kupu, burung-burung migran, kepiting, ikan gelodok dan lain sebagainya, tentunya sayang sekali apabila dilewatkan.
Tak hanya itu, di MECoK, terdapat juga vegetasi mangrove dengan berbagai variasi umur dan dua buah tempat persemaian mangrove, yang tentunya akan semakin melengkapi pengetahuan putra-putri Anda.
Bagi Anda yang tertarik untuk berlibur ke MECoK, kebetulan sekali, pada tanggal 24 – 26 Juli 2009 ini, KeSEMaT akan mengadakan program konservasi tahunannya bernama Mangrove REpLaNT (MR) 2009: Seminar Nasional, Penyuluhan, Pelatihan dan Penanaman Mangrove. Akan ada banyak perorangan, LSM, pelajar, mahasiswa, masyarakat dan instansi mangrove dari seluruh Indonesia yang akan hadir di acara ini.
Nah, tak ada salahnya, sembari berlibur di MECoK, Anda menyempatkan juga untuk mengikuti MR 2009, yang tentunya akan berguna sekali untuk menambah pengetahuan Anda dan keluarga tentang mangrove dan metode rehabilitasinya. Akan ada banyak acara seperti membuat sabun dari buah mangrove, memasak cake dengan bahan dasar dari buah mangrove jenis Lindur (Bruguiera gymnorrhiza), pelatihan teknik pembibitan, penanaman dan pemeliharaan mangrove yang benar, diskusi mangrove dengan masyarakat Teluk Awur dan Tanggul Tlare berikut peserta MR 2009 yang berasal dari seluruh Indonesia, dan lain sebagainya.
Tunggu apa lagi? Ayo ajak keluarga dan teman-teman Anda untuk mengikuti MR 2009, sembari berlibur ke hutan mangrove Desa Teluk Awur Jepara, yang indah. Untuk pendaftaran MR 2009, bisa Anda baca selengkapnya di KeSEMaTONLINE www.kesemat.undip.ac.id. Salam MANGROVER!
No comments:
Post a Comment