Jepara - KeSEMaTBLOG. Setiap kali program mangrove KeSEMaT diundangkan ke masyarakat Indonesia, diantara banyak organisasi dan institusi yang antusias menyambutnya, ada tiga buah organisasi mahasiswa, yang walaupun memiliki latar belakang seratus delapan puluh derajat berbeda dengan KeSEMaT, namun memiliki semangat yang sama untuk bersama-sama dengan KeSEMaT dan berbagai pihak lainnya, untuk melestarikan mangrove demi menjaganya dari kepunahannya di masa mendatang. Organisasi-organisasi itu bernama UKSA 387, Green Community (GC) dan OXYGEN 16.
UKSA sendiri adalah singkatan dari Unit Kegiatan Selam Air, sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa milik Universitas Diponegoro (UNDIP). Penambahan 387 di belakang namanya, menunjukkan bahwa organisasi selam ini berdiri di bulan Maret 1987. Dari namanya, tentu kita mengetahui bahwa yang menjadi fokus utama UKSA adalah selam. Jadi, segala hal yang berada di dalam laut adalah hal utama yang menjadi kajian mereka. Setiap kali KeSEMaT mengadakan program-program mangrovenya, Anak-anak UKSA hampir tak mau ketinggalan untuk selalu berusaha hadir dan berpartisipasi.
Lihatlah foto di atas (kiri bawah), Presiden KeSEMaT (Indriatmoko) yang diapit oleh Rekan-rekan dari UKSA. Foto ini diambil, sesaat setelah Seminar Nasional MANGROVE REpLaNT 2008 bertema Mangrove for The Community, di Teluk Awur Jepara (25/07) selesai digelar. Walaupun warna seragamnya berbeda, yaitu hitam dan merah, namun sangat terlihat serasi dan menarik di hati dan mata. Sebuah perpaduan yang sempurna untuk menggambarkan bahwa walaupun berbeda kajian, tapi kedua organisasi ini memiliki satu semangat yang sama. Tak hanya itu, tiga foto lainnya menunjukkan kegembiraan Rekan-rekan kami dari Green Community (GC) dan OXYGEN 16 yang begitu bersemangat mengikuti keseluruhan acara dalam MR 2009, ini.
Memang, sejatinya, tak hanya UKSA 387 saja yang sebenarnya memiliki latar belakang berbeda namun tetap bersemangat dalam membantu KeSEMaT, untuk melestarikan ekosistem pesisir bernama mangrove. Apabila ditilik dari tahun 2001 sampai dengan 2009 ini, puluhan organisasi yang memiliki kajian berbeda dengan KeSEMaT, juga telah berbaik hati memberikan sumbangsihnya kepada mangrove. Dua diantaranya, yaitu Green Community (GC) Universits Negeri Semarang dan OXYGEN 16 UNDIP, yang walaupun juga memiliki perbedaan bidang kajian dengan KeSEMaT, tapi tak pernah jengah apalagi lelah untuk terus menerus membantu para KeSEMaTERS menyelamatkan bayi-bayi mangrove yang laksana barang fragile.
GC adalah sekelompok mahasiswa dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang sangat peduli dengan pelestarian flora dan fauna demi menjaga keanekaragaman hayati. Terakhir, mereka sedang melakukan sebuah kegiatan pelestarian spesies ulat di sekitar kampus UNNES yang sejuk. Sementara itu, OXYGEN 16 yang awalnya adalah kelompok pecinta alam Teknik Kimia UNDIP, sekarang ini juga mulai berencana memfokuskan dirinya untuk membidangi sebuah bidang kajian tentang pengelolaan sampah.
Dukungan dan perhatian yang diberikan oleh para mitra kerja dan Rekan-rekannya ini, membuat KeSEMaT semakin terlecut jiwa konservasi mangrovenya sehingga terus bersemangat dalam mengantarkan program-program gerakan moral pelestarian mangrovenya ke seluruh dunia. Harapan ke depannya, semoga saja akan semakin bertambah lagi, organisasi-organisasi lainnya layaknya UKSA 387, GC dan OXYGEN 16 yang bersedia meluangkan waktu dan tenaganya, untuk membantu KeSEMaT dalam menjaga mangrove demi mencapai kesejahteraan bumi kita, di masa depan. Salam MANGROVER!
No comments:
Post a Comment