Dicuplik dari website CIFOR, Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) mencanangkan program Dekade Restorasi. Program ini menyerukan partisipasi aktif kaum muda dalam kegiatan pemulihan dan perbaikan kondisi lingkungan hidup.
Di Indonesia, kegiatan restorasi juga digiatkan di lahan mangrove. Sebagai salah satu negara dengan mangrove terluas di dunia, yaitu 3,2 juta hektar atau 23% dari total luasan mangrove di dunia, tingkat kehilangan dan degradasi tipe ekosistem ini masih tergolong tinggi.
Presiden menjelaskan bahwa KeSEMaT berupaya untuk dapat mengkampanyekan hutan mangrove di segala aspek kehidupan. Dengan jargonnya Mangrove Is Lifestyle, KeSEMaT telah sukses memberdayakan istri-istri nelayan sejak tahun 2012, di kawasan pesisir Semarang untuk mengolah produk-produk mangrove non kayu yang berkelanjutan, demi meningkatkan taraf hidup mereka.
"Kami mengajarkan cara membuat batik dan aneka olahan makanan mangrove kepada Ibu-ibu di Semarang Mangrove Center," kata Presiden. "Kampanye mangrove tak bisa dilakukan hanya dengan pendekatan ekologi saja, melainkan juga ekonomi. Dengan mengetahui manfaat mangrove dari sisi ekonomi, warga pesisir akan semakin bersemangat dalam membudidayakan pohon mangrove dengan sendirinya," pungkasnya. (ADM/AP/GNA).
Bagi yang tertarik mendengarkan podcast ini, dapat berkunjung ke tautan di bawah ini. Selamat mendengarkan.
No comments:
Post a Comment