21.11.21

KeSEMaT Panitia dan Peserta Sertifikasi Kompetensi Penilaian Kondisi Mangrove

Semarang - KeSEMaTBLOG. Senang sekali, Sdr. Anggoro Da'an Budi Saputro (MENWIRA) dan Sdri. Sella Rizqi Ayuni Tiari (MENKEU), masing-masing mendapat kesempatan menjadi panitia dan peserta Pelatihan dan Sertifikasi Kompetensi Penilaian Kondisi Mangrove dan Padang Lamun (PDSKPKMDPL) yang diselenggarakan oleh Yayasan Inspirasi Keluarga KeSEMaT (IKAMaT).

Dalam kesempatan ini. IKAMaT bekerja sama dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Universitas Diponegoro (UNDIP), Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pusat Riset Oseanografi (PRO) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), BRIN, Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Coral Reef Rehabilitation and Management ProgramCoral Triangle Initiative (COREMAP-CTI). Acara diselenggarakan secara luring di Semarang dan Jepara. (16-28/11/21).

Peserta dari berbagai latar belakang nampak ikut menjalani teori di kelas dan praktik di lapangan, selama kurang lebih dua minggu.

"Setiap hari, mulai dari jam 8 pagi hingga 5 sore, selama kurang lebih dua minggu, saya harus bangun pagi, mengkoordinir para peserta, yang berasal dari berbagai latar belakang pendidikan dan kota di seluruh Indonesia," kata MENWIRA. "Bergabung dengan panitia lainnya, yang dibagi menjadi dua, yaitu Tim Mangrove dan Tim Lamun, ini adalah pengalaman pertama bagi saya," jelasnya lebih lanjut.

Pembukaan, teori, pendalaman dan penutupan diselenggarakan di Kampus FPIK UNDIP. Selanjutnya, praktik pengambilan data mangrove dan padang lamun diadakan di Ujung Piring dan Bandengan, Jepara.

"Pesertanya 24 orang, dari berbagai latar belakang," jelas MENKEU. "Sementara itu, trainer-nya berasal dari Asesor Mangrove Nasional, dua diantaranya adalah Mas Faisal dan Pak Rudhi, selaku Alumni dan Pembimbing KeSEMaT," ujarnya lebih lanjut.

Selama di Ujung Piring, Jepara, Sdr. Anggoro menemukan spesies yang belum pernah dijumpainya sebelumnya, yaitu Sonneratia.

"Di sela-sela mendampingi peserta, saya juga belajar mangrove, dimana saya bisa bertemu langsung dengan Sonneratia yang ternyata memiliki akar lebih besar daripada Avicennia," kata MENWIRA.

Sdri. Sella menambahkan bahwa menjadi peserta PDSKPKMDPL sangat menyenangkan. Dia merasa ilmu dan pengetahuan yang didapatkannya selama menjadi pengurus di KeSEMaT sangat membantunya dalam menjawab pertanyaan selama pendalaman materi.

"Sebagai KeSEMaTER, saya banyak terbantu dengan materi-materi mangrove yang saya peroleh dari KeSEMaTHURSDAY, yaitu Kelas Mangrove Sore," ujar Sdri. Sella. "Pertanyaan mengenai perbedaan taksonomi untuk ketiga buah jenis Rhizophora sudah saya kuasai, sehingga saya dapat lebih mudah menjawabnya. Semoga saya dapat melalui tahapan ujian kompetensinya dengan lancar," harapnya.

MENWIRA menjelaskan bahwa Sdr. Paspha Ghaishidra Muhamad Putra (IKAMaT) juga mengikuti kegiatan ini, dan berhasil memperoleh penghargaan sebagai Peserta Terbaik PDSKPKMDPL.

"Keseluruhan kegiatan PDSKPKMDPL berjalan dengan baik dan lancar," kata MENWIRA. "Mengingat kebutuhan akan pengetahuan mangrove saat ini sangat diperlukan, terutama bagi karyawan perusahaan yang tergabung di divisi CSR, maka sertifikasi mangrove mutlak diperlukan di masa depan," pungkasnya. (ADM/AP/ADBS).

No comments:

Post a Comment