Semarang - KeSEMaTBLOG. Banyak pertanyaan yang dikirimkan lewat email KeSEMaT (kesemat@yahoo.com), tentang letak dari Teluk Awur Jepara dan seberapa parahkah abrasi dan kondisi pesisir pantai Jepara. Gambar di samping ini merupakan peta Jepara. Apabila dicermati, garis-garis berwarna merah, menunjukkan tujuh buah titik abrasi. Mengingat begitu banyaknya titik abrasi, hal ini menunjukkan bahwa daerah abrasi sudah sedemikian parahnya di Jepara.
24.3.07
Apa dan Siapakah Mat Kesem?
Semarang - KeSEMaTBLOG. Mat Kesem. Nama yang aneh? Ini sebenarnya tokoh kartun resmi KeSEMaT. Saya menciptakannya 9 Oktober 2001, tepat saat KeSEMaT didirikan. Tujuan penciptaan Mat Kesem sebenarnya sederhana, hanya untuk mengepopkan mangrove (begitu istilah saya) sehingga kampanye mangrove tidak terkesan berat, menggurui dan lebih mudah diterima oleh masyarakat. Tujuan itu, Alhamdulillah tercapai. Setiap publikasi KeSEMaT, dengan adanya gambar Mat Kesem, membuat banyak orang tertarik dan akhirnya mengikuti kegiatan-kegiatan mangrove yang diadakan oleh KeSEMaT.
Apakah Arboretum Mangrove?
Semarang - KeSEMaTBLOG. Arboretum mangrove adalah hutan percontohan mangrove yang berisi berbagai macam spesies mangrove yang berguna sebagai tempat pendidikan dan pengenalan jenis-jenis mangrove kepada masyarakat. Contoh arboretum mangrove ada di Teluk Awur Jepara, yang sekarang ini mulai dirintis pembangunannya oleh KeSEMaT. Cikal bakal arboretum mangrove KeSEMaT adalah lahan gundul di belakang Kampus Ilmu Kelautan UNDIP Jepara, yang dulunya (lima tahun lalu) dianggap sebagai tempat sampah dan sarang nyamuk.
Mangrover, Mangrovewan dan Mangrovewati!
Semarang - KeSEMaTBLOG. Foto di samping ini adalah para mangrover (baca: mangrovewati) KeSEMaT yang sedang melakukan pembibitan mangrove di Arboretum KeSEMaT Teluk Awur Jepara. Di KeSEMaT, sebutan mangrover memang sudah menjadi icon. KeSEMaT-lah yang pertama kali memperkenalkannya ke publik dan menyebut anggotanya sebagai mangrover. Alhamdulillah, kini kata ini telah banyak digunakan orang dan artinya bergeser menjadi orang yang peduli dan cinta mangrove. Tentu saja kami bangga.
Yuk, Tanamkan Cinta Mangrove Sejak Dini!
Semarang - KeSEMaTBLOG. Foto ini diambil tahun 2003, pada saat Anak-anak KeSEMaT mengadakan penyuluhan dan sosialisasi Mangrove REpLaNT 2003. Sekitar enam buah SD dan MI di sekitar Teluk Awur Jepara, menjadi sasaran kami dalam memperkenalkan ekosistem mangrove ke generasi penerus bangsa tersebut. Setelah foto ini dipublikasikan di KeSEMaT BLOG, banyak pertanyaan yang masuk ke email KeSEMaT (kesemat@yahoo.com), yang menanyakan untuk apa kami mengadakan sosialisasi ke murid-murid SD, toh mereka juga belum banyak mengerti tentang ekosistem mangrove tersebut. Dimana sisi edukasinya. Apa tidak salah sasaran? Bagaimana teknis pengenalannya?
Dicari, Pers untuk Kegiatan-kegiatan Mangrove
Semarang - KeSEMaTBLOG. Foto di samping ini adalah foto yang diambil pada saat Mangrove Cultivation (MC) 2007 KeSEMaT, 26 – 28 Januari 2007. Lebih dari 50 orang mahasiswa se-Jawa Tengah, ikut andil bagian dalam kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari di belakang kampus Ilmu Kelautan UNDIP Teluk Awur Jepara. Tujuan MC sangat mulia, yaitu untuk memberikan penyuluhan akan arti pentingnya ekosistem mangrove kepada masyarakat sekitar dan peserta yang hadir. Selain itu, MC juga membibitkan benih mangrove, yang akan ditanam tiga bulan kemudian di pesisir Teluk Awur, untuk menyelamatkan pantai ini dari abrasi yang semakin mengganas.
Mengapa Kegiatan Mangrove (Mahasiswa), Minim Dukungan?
Semarang - KeSEMaTBLOG. Setidaknya itulah yang sekarang ini mulai kami rasakan, setelah lima tahun berupaya dengan sekuat tenaga, untuk mengkonservasi kawasan mangrove Teluk Awur Jepara, yang dulunya gersang dan gundul. Semakin sedikitnya dukungan dan semakin banyaknya apriori terhadap kegiatan mangrove kami, (jujur) sempat membuat semangat kami dalam merehabilitasi kawasan mangrove Teluk Awur mulai mengendur. Tentunya, hal ini sangat disayangkan. Sayang memang. Namun dengan sisa-sisa kekuatan kami, kami mencoba untuk terus mengobarkan jiwa dan semangat konservasi di dada setiap anggota kami. Insya Allah, tak akan pernah padam sampai akhir zaman. Amin.
Duh, Sulitnya Mencari Sponsor untuk Kegiatan Mangrove
Semarang - KeSEMaTBLOG. Kami tidak main-main memilih judul ini. Memang sulit. Bahkan sangat sulit untuk mencari sponsor kegiatan mangrove kami. Padahal di Semarang, Jepara dan sekitarnya, ada ratusan perusahaan yang letaknya di pesisir pantai. Bagaikan mencari jarum di atas tumpukan jerami! Entah ada apa dengan perusahaan-perusahaan itu? Sudah puluhan proposal mangrove yang kami tawarkan ke mereka, namun tak satupun yang tembus alias diterima. Mau tahu alasannya? Mereka menganggap, kegiatan penyuluhan, pembibitan dan penanaman mangrove kami sangat tidak komersil dan tidak mendatangkan keuntungan (baca: uang) bagi mereka.
21.3.07
Pak Yadi, Pahlawan Mangrove dari Rembang
Rembang - KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 15-16 Oktober 2005, saya dan rekan-rekan di KeSEMaT berkunjung ke hutan mangrove Desa Pasar Banggi di Rembang Jawa Tengah. Saya mengikuti kegiatan KeSEMaT bernama KeSEMaTour, yaitu suatu kegiatan pelantikan Kabinet KeSEMaT. Namun tidak hanya pelantikan, KeSEMaTour juga dibarengi dengan sarasehan dengan Pak Yadi dan kelompok tani mangrovenya. Malam itu, pukul 20.00 WIB, acara sarasehan diadakan di rumah kecilnya. Selain anggota KeSEMaT, acara ini juga dihadiri oleh kelompok tani mangrove Pak Yadi yang bernama Kelompok Tani Sidodadi Maju (KTSM).
20.3.07
Apakah Tambak Bisa Merusak Mangrove?
Semarang - KeSEMaTBLOG. Tambak bisa mengancam keberadaan ekosistem mangrove. Setiap kali tambak dibuka oleh perusahaan-perusahaan budidaya udang dan kepiting, misalnya, maka saat itu jugalah luasan mangrove semakin berkurang. Padahal Anda tahu sendiri, betapa pentingnya fungsi ekosistem ini bagi kehidupan umat manusia. Setiap satu hektar saja, lahan mangrove dibuka untuk tambak, maka kita sudah kehilangan sekian persen zat karbon, yang berguna untuk menjaga bumi kita dari pemanasan global. Itu kalau fungsi mangrove dilihat dari pelindung bumi dari pemanasan global, belum lagi kalau kita melihat fungsi mangrove dari segi ekologi, ekonomi, siosial budaya dan lain sebagainya.
Apakah Pneumatophore, Kriptovivipari dan Vivipari?
Semarang - KeSEMaTBLOG. Pneumatophore adalah nama lain untuk menyebut tipe akar mangrove yaitu akar nafas. Jenis akar ini tumbuhnya tegak, muncul dari dalam tanah, dan pada kulitnya terdapat celah-celah kecil yang berguna untuk pernafasan. Contoh spesies mangrove yang memiliki tipe akar seperti ini adalah dari jenis Sonneratia spp dan Avicennia spp.
Adakah Jenis Mangrove yang Bernilai Ekonomis?
Semarang - KeSEMaTBLOG. Jenis-jenis mangrove yang bermanfaat, ada banyak sekali. Beberapa diantaranya, seperti Rhizophora spp dan Bruguiera spp digunakan untuk bantalan rel KA dan kayu tiang. Buah Nypa fruticans digunakan untuk alkohol dan gula. Lumnitzera spp berguna untuk pengawetan kulit. Avicennia marina dicampurkan untuk berbagai produk kertas. Biji Terminalia catappa bisa diolah untuk minyak goreng, dan masih banyak lagi. Sementara itu, produk-produk ekonomis lainnya seperti produk-produk makanan dan minuman, juga mulai gencar dibuat dan dipasarkan, terutama oleh Ibu-ibu PKK di daerah pesisir.
Apakah Mangrove Bisa Terus Lestari?
Semarang - KeSEMaTBLOG. Pada dasarnya, kalau kita ingin ekosistem mangrove kita tetap lestari dan terus ada sepanjang masa, kita harus terus menjaga dan menyeimbangkan sistem yang ada di dalamnya. Kita tidak boleh mengganggu rantai-rantai makanan yang ada didalamnya. Sebagai contoh, pemanfaatan mangrove sebagai kayu bakar, dengan menebang mangrove secara serampangan dan tak bertanggung jawab, akan mengganggu stabilitas ekosistem mangrove. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan (1) akan mematikan daya regenerasi mangrove (2) akan menghilangkan habitat binatang-binatang mangrove yang ada di dalamnya.
Ini Dia, Buku Identifikasi Mangrove!
Semarang - KeSEMaTBLOG. Bagi pemula, cara termudah untuk mengenali jenis-jenis mangrove adalah dengan mengidentifikasinya secara visual, kamu harus melihat minimal tiga dari lima karakteristik utama mangrove, yaitu bentuk pohon, akar, daun, buah dan bunga. Bagi pemula dan sama sekali belum mengenal spesies mangrove, pada saat ke lapangan (untuk mulai melakukan identifikasi), Anda bisa membawa dan menggunakan buku-buku identifikasi rujukan mangrove yang sudah sangat lengkap dan memudahkan.
Apakah Plasma Tech Mangrove?
Semarang - KeSEMaTBLOG. Kebetulan pada tanggal 27 November 2006, kemarin KeSEMaT baru saja mengadakan acara seminar tentang hal ini. Plasma Tech adalah teknologi terbaru dalam mempercepat pertumbuhan benih mangrove menjadi bibit. Secara sederhana, dapat dijelaskan bahwa, metode plasma tech pada dasarnya adalah metode penyinaran (pelepasan) ion-ion Nitrogen ke benih mangrove sehingga merubah susunan ion-ion yang ada di dalam benih mangrove tersebut.
Apa Saja yang Hidup di Mangrove?
Semarang - KeSEMaTBLOG. Secara garis besar, di mangrove itu hidup banyak flora, fauna dan jasad renik (bakteri) yang terkandung di dalam substratnya. Semua bagian yang ada di dalam ekosistem ini membentuk satu sistem yang rumit dan sangat kompleks. Secara umum, flora mangrove terdiri dari bemacam-macam jenis tumbuhan yang besar dibagi menjadi tiga bagian yaitu mangrove mayor, minor dan asosiasi (ikutan).
Apakah Ada Jenis Mangrove yang Merugikan?
Semarang - KeSEMaTBLOG. Sebenarnya tergantung penggunaannya dan dari sisi mana kita melihat fungsinya. Sebenarnya, tidak ada jenis mangrove yang merugikan. Excoecaria agallocha, misalnya, memang merugikan kalau getah yang tersimpan dalam batangnya sampai masuk ke mata manusia. Namun, tentu saja kita tidak mau kalau getah itu masuk ke mata kita, bukan?
Tips dan Trik Rehabilitasi Mangrove
Semarang - KeSEMaTBLOG. Waktu yang tepat untuk pembibitan mangrove biasanya menyesuaikan dengan musim berbuah dari masing-masing spesies mangrove, karena musim benih/buah hingga matang, sangat bervariasi dari tahun ke tahun tergantung kondisi cuaca pada tahun itu. Nah, setelah buah matang itulah, biasanya masa pembibitan mangrove dimulai. Dengan kata lain, masa pembibitan untuk spesies mangrove sangat bervariasi, menunggu buah matang. Namun secara umum, biasanya dilakukan dari awal bulan September sampai dengan Januari (seperti yang dilakukan KeSEMaT). Ada juga untuk spesies tertentu, pembibitan dilakukan di luar bulan tersebut bahkan bisa sepanjang tahun.
Bisakah Mangrove Dicangkok?
Semarang - KeSEMaTBLOG. Bisa. Berikut ini saya cuplik-kan artikel hasil penelitian rekan saya, Sumedi yang merupakan Alumni KeSEMaT. Penelitiannya berjudul Perbanyakan Mangrove Dengan Sistem Cangkok Dalam Upaya Regenerasi Mangrove. Hutan mangrove memegang peranan sangat penting dalam suatu ekosistem pantai. Fungsinya antara lain sebagai penahan abrasi/erosi pantai, pencegah intrusi, tempat berkembang biak ikan dan udang, bahkan hutan mangrove memiliki peluang untuk dijadikan sebagai alternatif perlindungan pantai dari bahaya tsunami.
Ada Berapa Jeniskah Mangrove, Itu?
Semarang - KeSEMaTBLOG. Ada banyak sekali jenis-jenis mangrove. Dari kurang lebih 70-an jenis mangrove yang tersebar di seluruh dunia, mangrove digolongkan menjadi tiga bagian yaitu 1. Mangrove Mayor (komponen utama), 2. Mangrove Minor (komponen tambahan), 3. Mangrove Associates (asosiasi mangrove). Menurut Kitamura, S., et al (1997), mangrove dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Mangrove Mayor, Mangrove Minor dan Mangrove Asosiasi. Berikut ini adalah penjelasan dari tiga bagian tersebut:
Bisakah Mangrove Dibudidayakan?
Semarang - KeSEMaTBLOG. Bisa. Bahkan sangat bisa. Saat ini, program penanaman mangrove untuk merehabilitasi kawasan pesisir yang diadakan oleh pemerintah dan swasta, sedang gencar-gencarnya dilakukan, seiring dengan berkembangnya wacana pemerintah Indonesia, untuk mulai melirik daerah pesisir pantai dan laut, sebagai salah satu tujuan pembangunan. Program rehabilitasi ini tentunya membutuhkan banyak bibit mangrove untuk ditanam. Pembudidayaan biji mangrove menjadi bibit yang siap jual, tentunya menjadi ladang bisnis yang sangat menggiurkan.
Apakah Buah Mangrove Bisa Dimakan Langsung?
Semarang - KeSEMaTBLOG. Banyak sekali pertanyaan mengenai hal ini yang masuk ke email KeSEMaT. Buah mangrove, kecuali Sonneratia spp, tidak bisa langsung dimakan. Harus diberikan perlakuan sedemikian rupa untuk menghilangkan kadar racunnya, sehingga bisa diolah menjadi bahan makanan dan siap dikonsumsi. Avicennia spp, misalnya (lihat foto. Foto diambil pada saat Ibu-ibu dan peserta Mangrove REpLaNT 2007 memasak Avicennia spp). Buahnya bulat dan runcing seperti kacang. Buah Avicennia ini tidak bisa langsung dimakan tetapi harus direbus dulu, diberi abu gosok, dan direndam, baru layak konsumsi.
Ini Dia, Habitat dan Perbedaan Mangrove dengan Bakau
Semarang - KeSEMaTBLOG. Dua pertanyaan yang sering diajukan masyarakat kepada KeSEMaT adalah dimanakah habitat mangrove dan apa benar, mangrove sama dengan bakau? Untuk jawaban pertama, kiranya perlu saya sampaikan bahwa mangrove hidup di rawa payau terlindung yang tenang, tak terlalu banyak gelombang.
Apakah Fungsi Mangrove?
Semarang - KeSEMaTBLOG. Banyak sekali! Salah satu yang paling penting dan terkenal adalah sebagai pencegah abrasi pantai. Akar-akar mangrove yang unik dan menarik (ada yang berbentuk cakar ayam, pensil, dan lain-lain), mampu menjebak sedimen, sehingga membentuk dataran baru. Fungsi lain yang tak kalah pentingnya adalah sebagai peredam gelombang tsunami. Fakta di NAD membuktikan bahwa perumahan penduduk yang terlindung oleh mangrove tidak banyak mengalami kerusakan, apabila dibandingkan dengan perumahan yang tak terlindung. Hal ini karena gelombang tsunami mampu diredam hingga sekian persen (oleh mangrove), sehingga kekuatannya saat menerpa perumahan bisa tereduksi dan tak terlalu besar lagi.
Apakah Mangrove Itu?
Semarang - KeSEMaTBLOG. Mangrove merupakan sebutan bagi berbagai jenis tumbuhan (darat) yang hidup di rawa payau, terpengaruh pasang surut dan memiliki tegakan murni. Kalau di Indonesia, biasanya disebut dengan bakau. Namun sebutan bakau ini sebenarnya salah kaprah, karena arti bakau sendiri lebih merujuk pada salah satu jenis mangrove yaitu Rhizophora spp.
Mari Belajar Mangrove
Semarang - KeSEMaTBLOG. Kami percaya, sebagian besar dari Anda sudah tahu bahkan memahami tentang mangrove. Tapi kami juga yakin, tidak sedikit pula dari Anda yang masih belum tahu banyak mengenai mangrove. Baru-baru ini, kami sempat membaca testimonial Friendsternya KeSEMaT. Salah satu Kawan KeSEMaT mengirimkan testinya begini: mangrove = tusuk gigi dan kayu bakar. Gimana dunk? Miris, itulah kata yang tepat untuk melukiskan perasaan kami. Ternyata, walaupun di Friendsternya KeSEMaT sudah banyak memuat foto mengenai mangrove dan kegiatan-kegiatan penyelamatan mangrove, Kawan KeSEMaT yang satu ini, belum mengerti secara mendalam mengenai manfaat dan kegunaan mangrove.
Pentingnya Bedeng Persemaian Mangrove
Semarang - KeSEMaTBLOG. Di samping ini adalah foto bedeng persemaian benih mangrove milik KeSEMaT. Bedeng-bedeng seperti ini diperlukan untuk membibitkan biji-biji buah mangrove agar siap ditanam di lapangan. Proses pembibitan mangrove sangat diperlukan, karena menurut penelitian, kelulushidupan mangrove yang melalui tahap pembibitan adalah lebih besar daripada yang tidak melewati tahap ini.
17.3.07
Yuk, Kenali Fungsi dan Manfaat Kepiting Mangrove
Semarang - KeSEMaTBLOG. Manusia tak sadar, kepiting begitu berjasa bagi kehidupannya. Mungkin karena penelitian mengenai kepiting masih sedikit dilakukan, informasi mengenai keberadaannya seolah “hilang”. Di Indonesia, kepiting hanya dikenal sebagai bahan makanan semata. Padahal apabila dicermati lebih jauh lagi, kepiting tak hanya enak dikonsumsi. Banyak manfaat lain yang bisa diambil. Kepiting bisa dinikmati secara visual (sebagai kepiting hias), digunakan sebagai bioindikator logam berat dan penangkal racun.
15.3.07
Upaya Penyemaian Mangrove Mahasiswa FPIK UNDIP di Teluk Awur Jepara
Jepara - KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 14 – 15 Januari 2006 yang lalu, Kelompok Studi Ekosistem Mangrove Teluk Awur (KeSEMaT) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro (UNDIP) mengadakan sebuah kegiatan persemaian mangrove yang diberi nama Mangrove Cultivation (MC) 2006. Dasar pemikiran diadakannya MC ini adalah (1) melihat akan arti pentingnya hutan mangrove sebagai ekosistem yang khas yang terdapat di daerah pantai tropik. (2) mengingat hutan mangrove mengandung berbagai sumberdaya alam yang memiliki nilai ekonomis dan ekologis yang tinggi. (3) fungsi hutan mangrove yang sangat penting adalah sebagai pencegah abrasi, pencegah intrusi air laut, tempat perkembangbiakkan flora dan fauna sehingga hutan mangrove senantiasa harus selalu dijaga kelestariannya.
Uniknya Fauna Mangrove Jepara
Semarang - KeSEMaTBLOG. Pendahuluan
Ada banyak binatang lucu dan unik di hutan mangrove Teluk Awur Jepara. Namun sayang, habitat mereka terancam karena ulah penduduk setempat yang merusak dan menebangi pohon mangrove. Padahal hutan mangrove digunakan sebagai tempat berteduh sekaligus beranak-pinak bagi binatang-binatang mangrove itu. Penduduk sekitar tak menyadari, dibalik hutan mangrove, ada kehidupan lain layaknya kehidupan mereka. Mereka kurang peduli dengan ekosistem mangrove disekitarnya.
Ada banyak binatang lucu dan unik di hutan mangrove Teluk Awur Jepara. Namun sayang, habitat mereka terancam karena ulah penduduk setempat yang merusak dan menebangi pohon mangrove. Padahal hutan mangrove digunakan sebagai tempat berteduh sekaligus beranak-pinak bagi binatang-binatang mangrove itu. Penduduk sekitar tak menyadari, dibalik hutan mangrove, ada kehidupan lain layaknya kehidupan mereka. Mereka kurang peduli dengan ekosistem mangrove disekitarnya.
Mangrove Kubangan, Nasibmu Kini!
Jepara - KeSEMaTBLOG. Sangat disayangkan, penanaman mangrove dengan Metode Kubangan yang mulai diujicobakan di Arboretum KeSEMaT Teluk Awur Jepara, tidak mendapatkan hasil yang memuaskan. Pada tanggal 26-28 Januari 2007, pada saat dilakukan pengecekan di acara Mangrove Cultivation 2007, ratusan bibit mangrove dari spesies Rhizophora mucronata, yang baru ditanam pada tanggal 25 Mei 2006 pada saat Mangrove REpLaNT 2006, semuanya terkubur pasir.
Bonsai Mangrove. Menggiurkan Sekaligus Memprihatinkan!
Semarang - KeSEMaTBLOG. Jika Anda amati tanaman di samping ini, tentunya Anda tak akan menyangka kalau dijual, harganya bisa mencapai dua juta lebih. Tak percaya? Cobalah Anda berkunjung ke Jepara Jawa Tengah. Di dua tempat bernama Ujung Piring dan Teluk Awur, kini, masyarakatnya beramai-ramai menebangi tanaman mangrove dari spesies Pemphis acidula ini, untuk dijadikan bonsai mangrove (BONGROVE). Memang, tanaman mangrove minor ini memiliki bentuk daun kecil yang unik dan sangat indah kalau dikerdilkan alias dibonsai. Ditambah lagi dengan struktur akar dan batangnya yang unik, membuatnya semakin menarik dan digilai para penggemar bonsai.
12.3.07
Duh, Penebangan Mangrove di Teluk Awur Jepara, Masih Terjadi!
Jepara - KeSEMaTBLOG. Di Teluk Awur Jepara, khususnya di wilayah konservasi mangrove Kelompok Studi Ekosistem Mangrove (KeSEMaT) - Universitas Diponegoro, perusakan mangrove (bakau) sudah sangat memprihatinkan. Tumbuhan bakau yang memiliki kedudukan penting dalam rantai makanan dan kehidupan organisme pantai, sekaligus berfungsi sebagai penahan abrasi pantai itu, kini kondisinya rusak parah. Bahkan selama bulan Agustus sampai dengan September 2006, penjarah dengan leluasa mengangkut hasil jarahannya tanpa sungkan, menggunakann mobil pick up.
Holiday in Mangrove Forest
Semarang - KeSEMaTBLOG. Hi Guys. Right now, students in Indonesia have their holiday. Yes, its holiday! For about a month they will take a rest from their school activities. To fill their holiday, the interesting thing to do is going to go to vacationland. They will go to the place like zoo, beach and mall. But some of them who have bored with it maybe will go to the forest. But it is not common forest, its called mangrove forest. If some of you who haven’t know about it let me tell you that this forest is around shore lines with swamps and full of weird of trees and animals.
Konservasi Mangrove: Ekologi Tersuluhkan, Ekonomi Terajarkan
Semarang - KeSEMaTBLOG. Pembalakan kayu secara liar dan illegal logging, yang sekarang ini marak terjadi hampir di seluruh hutan di Indonesia, sungguh sangat disayangkan. Selain merugikan negara, pencurian kayu seperti ini juga sangat merugikan dari segi ekologi. Ironisnya, kejadian ini tidak terjadi di “hutan darat” saja, melainkan juga menimpa hutan di wilayah pesisir pantai, yang disebut dengan hutan mangrove. Hutan mangrove sebagai salah satu ekosistem terpenting di daerah peralihan antara darat dan laut, yang keberadaannya mempunyai banyak manfaat, baik ekonomis, fisik dan ekologis, kini semakin menipis akibat ditebangi oleh oknum masyarakat yang tak tahu arti penting ekosistem ini.
Subscribe to:
Posts (Atom)