Jepara - KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 25 Mei 2016, sedari pagi hingga sore, KeSEMaT yang diwakili oleh Sdr. Alve Hadika (MENWIRA) dan Sdri. Audy Ramadhani (DP) menjadi pembicara Pelatihan Pemanfaatan Mangrove inisiasi dari Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah di Gedung Ali Poernomo, BBPBAP Jepara.
"Kami memberikan pelatihan mangrove bersama Yayasan IKAMaT. Saat pelatihan, warga pesisir Demak dan Jepara tampak penasaran ketika diberikan pelatihan mangrove di kelas, dan tidak sabar untuk langsung praktik. Ketika praktik, warga juga semangat dan kreatif sekali dalam melukiskan motif mangrove di kain batik," jelas Sdri. Audy Ramadhani yang memberikan materi mengenai pemanfaatan mangrove.
"Saya seneng banget, karena warga sangat semangat dan rame ketika pelatihan. Saya juga dapat pengalaman baru, dapat berbagi ilmu mangrove saya, langsung kepada masyarakat pesisir," tutur Sdr. Alve Hadika selepas memberikan pelatihan.
Seperti dikabarkan sebelumnya, bahwa selama dua hari, mulai tanggal 24 - 25 Mei 2016, KeSEMaT dan IKAMaT menjadi pembicara sekaligus sebagai trainer untuk memberikan pelatihan mangrove kepada warga pesisir Jepara dan Demak. KeSEMaT menjadi pembicara termuda dalam pelatihan ini.
"Menjadi mahasiswa, tak lantas harus selalu berkutat 24 jam di kampus dengan kegiatan perkuliahan. Mengabdikan diri kita untuk masyarakat sangat penting bagi kita, mengingat selepas kuliah, ilmu kita akan kita bagikan kepada mereka," jelas Sdr. Alve lebih lanjut.
Tak hanya Sdr. Alve Hadika saja, pembicara lainnya, yaitu Sdri. Audy Ramadhani juga mengamini bahwa ilmu pengetahuan mangrove yang didapatkan selama masa perkuliahan harus ditularkan semenjak dini.
"Di pelatihan ini, saya menjelaskan mengenai teknik membatik dan mengolah jajanan mangrove. Walaupun saya merasa ilmu mangrove saya di bidang ini masih belum maksimal, namun setidaknya, pengalaman saya di KeSEMaT selama dua tahun ini dalam mendampingi masyarakat, dapat menjadi cerita yang menginspirasi Bapak-bapak dan Ibu-ibu pesisir Demak dan Jepara agar dapat bangkit dan memanfaatkan mangrove secara bijak untuk meningkatkan kehidupan mereka," terangnya lebih lanjut.
Berkolaborasi dengan Yayasan IKAMaT dan Dinas Kehutanan Jawa Tengah, KeSEMaT membawa bahan-bahan olahan batik dan makanan untuk dipraktikkan dalam kegiatan pelatihan di Jepara, ini.
"Semoga, kehadiran kami selama dua hari ini, dapat bermanfaat, setidaknya dapat mulai merubah pola pikir masyarakat bahwa mangrove itu bukan SDA yang tak berguna, melainkan sebaliknya," pungkasnya. (HP).
No comments:
Post a Comment