Semarang - KeSEMaTBLOG. Dengan tujuan untuk semakin mempopulerkan kampanye penyelamatan mangrove ke masyarakat luas, KeSEMaT kembali mencoba melakukan eksplorasi pengembangan produk mangrove ramah lingkungan berkonsep budidaya sehingga terjaga kelestariannya.
"Bekerjasama dengan perusahaan mangrove kami, yaitu CV. KeMANGI, mangrove mapping dan ekstraksi natural product (natprod) dari mangrove adalah dua varian yang sedang coba kami kembangkan saat ini, untuk melengkapi Mas Jamang dan Batik Bakau yang berhasil sukses menghidupi dan meningkatkan mata pencaharian warga pesisir di Indonesia. Semoga Mangrove Natprod dan Mangrove Mapping ini dapat sesukses Batik Bakau dan Mas Jamang," terang Sdr. Bagus R. D. A. selaku CEO Mangrove Map.
Pengetahuan mengenai ekstraksi dan pemetaan mangrove sudah didalami oleh KeSEMaT sejak lima tahun terakhir ini, namun belum dikembangkan mengingat butuh waktu dalam mencetak SDM yang handal, terutama dari dalam organisasi KeSEMaT sendiri.
"Ekstraksi dan pemetaan mangrove butuh penanganan yang lebih serius, karena berhubungan langsung dengan produk masyarakat. Kami tak mau main-main. Selama ini, KeSEMaT menggodok calon-calon owner dan CEO Mangrove Natprod dan Mangrove Mapping agar program ini dapat sustain, seperti Mas Jamang dan Batik Bakau yang saat ini telah menjadi produk mangrove kebanggaan kota Semarang," jelas Sdr. Mahbub Murtiyoso (Presiden).
Pengembangan kedua varian mangrove baru dari KeSEMaT ini, juga tak lepas dari dukungan dari para mitra kerja KeSEMaT yang menginginkan agar KeSEMaT memiliki lebih banyak lagi diversifikasi produk sehingga masyarakat dapat lebih banyak lagi mengambil manfaat mangrove tanpa merusaknya.
"Bapak dan Ibu Dinas, beberapa kali juga menanyakan mengenai kemungkinan pelatihan pemetaan dan bahan alami mangrove untuk diimplementasikan kepada warga pesisir. Harapannya, ke depan tak hanya batik dan jajanan mangrove saja yang dapat kami bagikan ilmunya, melainkan teknik pengolahan sabun, shampo, dan varian mangrove lainnya, juga bisa kami tularkan ilmunya kepada masyarakat luas," jelas Sdr. Mahbub. "Kami juga menjajaki kemungkinan membuat warga binaan baru," tambahnya.
Rapat lanjutan mengenai pengembangan kedua produk mangrove dari KeSEMaT ini akan dilaksanakan pada Selasa, 17 Mei 2016, pukul 14.00 - 17.00 WIB di Lab. Terpadu UNDIP, Tembalang, Semarang. (BRAD).
No comments:
Post a Comment