"Kami akan berkolaboraksi dengan KeMANGTEER Jogja dan KMSL MIC di program MT 2016. Belajar mangrove di Pantai Selatan Jawa akan melengkapi pengetahuan kami dalam mendalami keanekaragaman hayati mangrove di Jawa," ujar Sdri. Syarabilla (MENKEU) selaku Ketua MT 2016.
Perjalanan menuju Kulon Progo dilakukan sehari sebelumnya. Setelah bermalam di Magelang, perjalanan dilanjutkan ke Kulon Progo yang didampingo oleh KMSL MIC dan KeMANGTEER Jogja.
"Kami memiliki banyak program mangrove di Pantura, namun di Pansel belum begitu banyak. Dengan kegiatan MT 2016 di Kulon Progo ini, kami mengharapkan penetrasi kami dan afiliasi kami dalam hal merehabilitasi kawasan mangrove di Pansel akan dapat lebih dalam," jelas Sdr. Mahbub.
Selama perjalanan, KeSEMaT banyak mendapatkan informasi mengenai permasalahan dan tantangan pengembanagan kawasan mangrove di Pansel dari KeMANGTEER Jogja dan KMSL MIC.
"Kami akan mencoba menyampaikan permasalahan ini ke KKMKS di Semarang dan KKMD Jawa Tengah, dimana kami menjadi pengurus hariannya. Semoga program pengelolaan rehabilitasi mangrove juga lebih banyak lagi dilakukan di Pansel Jawa," jelas Presiden KeSEMaT lebih lanjut.
Sebagai informasi, beberapa kali memang KeSEMaT juga sudah merehabilitasi kawasan pesisir di Pansel, bekerja sama dengan pihak pemerintah melalui BUMN dan juga Kementeriannya.
Bersama dengan KKMD Jawa Tengah, KeSEMaT juga sudah beberapa kali melakukan kunjungan ke Pansel untuk melihat lebih jauh mengenai perkembangan pengelolaan mangrovenya.
Setelah mendapatkan data dan informasi seputar lokasi pelaksanaan MT 2016, KeSEMaT kembali ke Semarang untuk kembali lagi ke Kulon Progo di akhir Mei 2016 untuk implementasi MT 2016. (TP).
No comments:
Post a Comment