"Akan ada rangkaian pelatihan selama satu tahun ke depan yang bertujuan untuk menciptakan SDM pemetaan mangrove. Kedepannya, kami juga ingin agar pengetahuan pemetaan mangrove dapat lebih populer dan berkembang di Indonesia, untuk membantu memetakan kawasan mangrove di negara kita," jelas Bpk. Bagus.
Koordinator Mangrove Map, yaitu Sdr. Ramli Kartika Yudha (MENWEBNET) menambahkan bahwa KeSEMaT bekerjasama dengan Mangrove Map untuk mempercepat transfer ilmu dan pengetahuan mengenai pemetaan mangrove dasar, menengah hingga mahir, mengingat Mangrove Map telah berpengalaman dalam memetakan beberapa kawasan mangrove di Indonesia.
"Kami melihat bahwa Mangrove Map sudah sering bekerjasama dengan dinas dan swasta dalam memetakan kawasan mangrove di Pantura Jawa. Untuk itulah, kami meminta Mangrove Map agar memberikan ilmunya kepada kami, agar dalam penentuan titik-titik lokasi penanaman mangrove dalam program rehabilitasi mangrove kami, akan dapat dilakukan dengan lebih mudah," jelasnya.
MMT 2016 ini diawali dengan penyampaian materi teori oleh Bpk. Bagus yang dilanjutkan dengan praktik langsung pemetaan dasar mangrove oleh semua peserta pelatihan.
"Saya sangat senang dapat mengikuti pelatihan ini. Ini merupakan pengetahuan baru bagi saya, namun saya suka. Dengan pemetaan mangrove ini, saya jadi dapat mengetahui luasan mangrove kita secara lebih cepat, dengan ditunjang oleh data lapangan, tentunya," terang Sdr. Kharistini Rizki (staf MENPUSMAT) yang mengikuti pelatihan ini.
Kegiatan pelatihan berjalan dengan baik dan lancar yang ditutup dengan beberapa tugas dan kesimpulan untuk semakin mendalami materi yang telah diberikan. (AS).
No comments:
Post a Comment