Kegiatan diadakan di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kendal mulai pukul 08.00 WIB sampai sore hari. Peserta kegiatan ini adalah para kelompok tani dan warga pesisir se-Kabupaten Kendal.
"Warga di sini sudah tahu mangrove bisa dibuat batik, tapi belum tahu prosesnya. Selama ini, baru pembuatan makanan yang gencar di Kendal. Saya sebagai warga Semarang senang sekali bisa membagi pengalaman kami kepada warga Kendal," jelas Ibu Mufidah, Ketua Kelompok Bina Citra Karya Wanita yang mengolah jajanan mangrove Mas Jamang, juga pengurus Batik Bakau.
Acara diawali dengan sambutan dan pembukaan oleh DKP Kendal yang menjelaskan mengenai kondisi ekosistem mangrove dan pesisir di kawasan Pantura Jawa, terutama Kendal.
Selanjutnya, Ibu Mufidah menjelaskan mengenai pemanfaatan mangrove dalam hal ini buah mangrove untuk diolah menjadi jajanan mangrove dan batik mangrove.
"Yang dimanfaatkan untuk membuat jajanan mangrove adalah dari buah yang matang, jenis Lindur dan Api-api," jelasnya. "Untuk batik mangrove, yang dimanfaatkan adalah propagul mangrove jenis Bakau yang sudah jatuh ke tanah dan membusuk, jadi sangat aman bagi kelestarian mangrovenya," tambahnya.
Para peserta pelatihan nampak bersemangat mendengarkan penjelasan dari Ibu Mufidah karena pengalamannya dapat dijadikan motivasi dan sangat menginspirasi bagi mereka untuk dapat sukses seperti Kelompok Mas Jamang dan Batik Bakau yang dapat meningkatkan taraf kehidupannya dari mangrove, tanpa merusaknya.
Setelah praktik membuat batik dan olahan dari mangrove, kegiatan diakhiri dengan diskusi dan kesimpulan juga rekomendasi dan foto bersama. (ASB).
No comments:
Post a Comment