Semarang - KeSEMaTBLOG. Masih dalam tahapan Mangrove Restoration (MANGRES) 2018, setelah beberapa waktu yang lalu dilakukan tahapan Penanaman Mangrove, maka bibit mangrove yang sudah ditanam, wajib dipantau dan dipelihara. Untuk itulah, program Monitoring dan Evaluasi (MONEV) yang dilaksanakan KeSEMaT pada tanggal 6 Mei 2018 di Desa Mangunharjo, Semarang, sangatlah penting dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kelulushidupan bibit mangrove yang sudah ditanam, sekaligus membersihkan sampah dan hama yang ditemukan di sekitar lokasi penanaman.
Pada pukul 08.00 WIB, Tim MONEV MANGRES 2018, sudah berkumpul di Kantor KeSEMaT, kemudian berangkat bersama menuju lokasi. Sampai di lokasi, tim langsung melaksanakan MONEV. Dalam kesempatan ini, didapatkan hasil yang cukup memuaskan, dimana lebih dari 75% bibit mangrove hasil penanaman MANGRES 2018 berhasil hidup.
Namun demikian, juga ditemukan beberapa bibit mangrove yang sudah tidak dapat ditanam karena terkena angin, terendam air terlalu dalam sehingga menyebabkan bibit layu dan jatuh. Bibit yang sudah tidak dapat hidup kemudian diambil dan disingkirkan, dan diganti dengan bibit mangrove yang baru oleh tim.
"Kami juga membersihkan daerah di sekitar lokasi penanaman dari sampah agar bibit bisa hidup dengan optimal," terang Sdri. Hasna Moraina K. (SA MENDIKTAN), selaku Tim MONEV. "Kedepan, KeSEMaT akan terus melakukan program pemeliharaan mangrove bersama dengan warga sekitar agar didapatkan kondisi bibit mangrove yang memiliki kelulushidupan yang optimal," tambahnya.
Acara MONEV MANGRES 2018 ini berjalan dengan baik dan lancar, yang ditutup dengan foto bersama. (CAB/ADM).
No comments:
Post a Comment